(11)

1.8K 250 36
                                    

Tokk tokk

Ceklekkk

Kyungsoo mematung. didepannya kini sudah berdiri sang direktur dengan keadaan yang benar benar kacau

"Kyung.." sapaan itu berhasil membuat kyungsoo tersadar dan dengan cepat ia membantu jongin untuk duduk dikursi ruangannya

"apa ini yang kwajangnim bilang lukisan? Aishh kenapa lukisan buruk ini bisa terlukis!!!" kyungsoo terus menggerutu sembari lengannya mencari dimana letak kotak p3k yang ia simpan.

"Tak ada kanvas sehingga wajah sajangnim menjadi bahan lukisan buruk huh? Dan ahh kenapa harus warna hijau dan ungu menjadi menyatu seper-"

Grepppp

Ucapannya terhenti bersamaan dengan lengan yang tadi ia gunakan untuk mengobati luka di wajah jongin kini digenggam oleh pemilik wajah terlukis itu

"Kau bisa mengoceh lagi rupanya" ujar jongin yang langsung membuat kyungsoo berganti warna menjadi merah

Jongin menangkup kedua pipi kyungsoo dan membuat ia menatap ke arah mata elangnya

"Mianhe.. " ujarnya dengan tulus.. Kyungsoo tak menjawab, ia hanya menatap lekat lekat mata jongin dengan serius

"Aku bodoh bukan? Pantas saja kau tak pernah mau jadi kekasihku.. Aku hanyalah orang bodoh yang terus menerus egois" kyungsoo dapat melihat satu tetes air keluar dari sudut mata jongin

"Aku sudah salah paham, aku menuduhmu tanpa memberimu kesempatan bicara, Aku bahkan menyakitimu.. Aku me-"

"Aku mencintaimu.."

Deggg

Jongin terdiam mendengar kyungsoo berucap, bahkan jongin dapat melihat jika kyungsoo menatapnya dengan lekat saat bicara tadi. Dengan begitu,, ucapan kyungsoo tak main main bukan? Biarkan tingkat pedenya kim jongin kini hadir, sebentar saja..

"Jangan tinggalkan aku lagi.." kini kyungsoo yang menunduk menyembunyikan matanya yang sebentar lagi akan mengeluarkan air mata

Grepppp..

Jongin memeluk kyungsoo dengan erat, ia bahkan membawa tubuh kyungsoo keatas pangkuannya dan memeluk lagi dengan erat, ia tak membiarkan kyungsoo bergerak sedikit.. Sangat erat, seperti tak ingin kehilangan.. Jongin benar benar mengunci kyungsoo dalam pelukannya

" Kau bisa membunuhku dengan tanganmu sendiri jika aku melakukannya kyungie.. Saranghae" jawab jongin dengan mencium pucuk kepala kyungsoo yang dengan setia tenggelam di dadanya

Ceklekkk

Brugggghhh

Manager ong hanya menatap malas kedua orang yang gelagapan sedang bermesraan didalam kantor. Ia sebetulnya ingin tertawa begitu melihat kyungsoo yang langsung turun dari pangkuan jongin dan kehilangan keseimbangannya sehingga tubuhnya malah menubruk rak buku yang membuat buku buku itu berjatuhan dan dengan gugup juga salah tingkah kyungsoo langsung membereskannya dengan sangat gelisah, sedangkan kim jongin ia hanya terkejut saja dan seterusnya ia kembali santai

"kenapa direktur ini nakal sekali eoh? Padahal punya ruangan sendiri..tapi mal-"

"hey sayanggg.. Tak usah di bereskan, aku akan menyuruh seseorang membereskannya. Kau duduklah.. Jangan seperti cacing kepanasan seperti itu.. Aku akan membawa pergi nyamuk ini. Dan pulang nanti aku yang antar arra.." jongin mengusap lembut rambut kyungsoo yang sedang berjongkok membereskan buku buku

Kyungsoo menatap jongin dengan tajam 'apa? Cacing kepanasan?'

Jongin hanya terkekeh melihat wajah kyungsoo yang ia yakini akan memarahi nya jika tak ada manager ong kali ini. 'ahh manajer ong ada gunanya juga' ujar kyungsoo dalam hati

You are a flower for me (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang