(16)

1.7K 258 89
                                        

Kini kyungsoo hanya dapat menangis di kamarnya, hal yang paling ia takuti kini kembali menghampiri, ini bukan pertama kalinya, ia pernah merasakan hal yang sama juga. Tapi kenapa mesti harus terjadi lagi, meski ia pernah merasakannya bukan berarti ia akan kuat kembali dalam menghadapinya.

Seandainya saja jongin sejak awal tak pernah mendekatinya atau mengatakan jika jongin adalah sahabatnya mungkin ia takkan merasakan sakit ini lagi

Tapi ia juga bingung sekarang siapa yang harus ia salahkan. Jongin tak sepenuhnya bersalah, karena bukankah jongin pernah mengatakan padanya jika ia sangat mencintai baekhyun, dan memang itu. Tak ada salahnya jika jongin sekarang akan menikahi wanita yang ia cintai

tapi jika ia sendiri harus menyalahkan dirinya.. Ia pikir juga tidak, ia takkan berharap lebih jika jongin tak memperlakukannya lebih juga. Seandainya ia tau akan seperti ini, ia bahkan mungkin takkan pernah menginjakkan kakinya di kantor besar itu

Dan tanpa kyungsoo ketahui, bukan hanya dirinya yang tengah terluka sekarang. Begitu juga dengan sang kaka, chanyeol. Ia juga menundukan tubuhnya di balik pintu kamar, terlalu sakit mengetahui jika orang yang ia cintai ternyata akan menikah, bahkan menikah dengan kekasih adiknya

Bukan, bukan sepenuhnya sakit karena baekhyun akan menikah. Ia lebih sakit karena mengetahui sang adik juga tengah terluka, ia benar benar menyesal tak dapat menjaga kyungsoo dengan baik

"mianhe eomma hiks.." ujarnya sembari menenggelamkan wajahnya diantara lutut yang ditekuk
.
.
.
Kini jongin dan baekhyun tengah duduk termenung berdua diruangan jongin. Mereka terlalu fokus akan pikiran mereka masing masing

"Jongin/Noona" panggil mereka bersamaan

"eh eum noona saj-"

"Ayo kita batalkan" potong baekhyun cepat dengan bangkit dari duduknya dan menatap pada jongin

"Aapa maksudmu?" tanya jongin tak mengerti

"Ayo kita batalkan pernikahan kita jongin. kita tak bisa menikah, kau mencintai orang lain jongin..bukan aku" jawab baekhyun dengan nada tak sabaran

"Anyi noona.. Percayalah, aku mencintaimu, dan bukankah kita sudah pernah berjanji akan menikah suatu saat nanti jika tak ada seseorang dihati kita" jawab jongin dengan mencoba meyakinkan baekhyun juga dirinya sendiri, ini memang sulit, jongin mencintai kyungsoo.. Tapi ia tak mau menyakiti baekhyun dengan mengatakan jika ia tak mencintainya

"Tapi sekarang ada seseorang dihatimu jongin.."

"Berhenti noona, aku hanya menc-"

"KAU YANG BERHENTI!!! Berhenti membohongiku dan hatimu sendiri jongin! Kau tak mencintaiku.. Mungkin kau memang mencintaiku, tapi aku tau cinta itu mungkin hanya sebatas noona. Hatimu.. Hatimu bukan untukku jongin" ujar baekhyun dengan sedikit meninggikan nada bicaranya. Ia terlalu emosi hanya karena mengingat begitu rumitnya kisah mereka

"baek-"

"Kejar kyungsoo, jangan menyesal dikemudian hari. Aku tau kau mencintainya.. Jangan pernah takut karena kau akan menyakitiku jongin.. tapi kau harus takut untuk menyakiti kyungsoo. Kau mencintainya.. Hatimu tak bisa bohong tentang itu. Begitupun dengan hatiku.." ujar baekhyun dengan menurunkan nada bicaranya, ia terdengar begitu lirih dengan menundukan kepala, ia teringat akan sosok chanyeol tadi siang, betapa bodohnya ia menyia nyiakan semuanya

"Kau.. Kau mencintai seseorang?" tanya jongin ragu

"Chanyeol, aku mencintainya..aku begitu mencintainya jongin, kita mencintai kaka beradik itu.. Tapi dengan bodohnya kita menyakiti mereka" jawab baekhyun dengan mencoba menahan tangisnya

You are a flower for me (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang