(17)

1.9K 266 42
                                        

(Putar mulmed nya nanti yaa)
.
.
Kyungsoo mencoba melepaskan lengannya dari namja yang tadi menariknya dari taman

"Lepas sehun!" ujar kyungsoo sembari menarik paksa lengannya sampai akhirnya terlepas

"Ayo obati dulu tanganmu!" jawab sehun tak kalah keras kepalanya dengan kembali menarik lengan kyungsoo hingga mereka kini duduk di kursi meja makan dapur rumah xiumin

"Duduklah" perintah sehun pada kyungsoo. Dan kemudian ia segera membawa kotak P3K yang xiumin simpan di sana

"Kali ini, siapa yang menyakitimu? Setelah aku.." tanya sehun dengan nada turun diakhir kalimat, mengingat ia juga pernah menyakiti kyungsoo dulu..atau mungkin sampai saat ini pun luka itu masih tergores indah

"Kenapa kau ada disini?" kyungsoo tak menjawab. Ia malah balik bertanya

"Aku memang tinggal disini.. Aku adik dari suami xiumin noona" jawab sehun dengan tangan yang masih setia mengobati luka kyungsoo

"We?"

"terkejut bukan? Pada awalnya akupun terkejut ketika pertama kali pindah kesini dan melihat ada fotomu dan chanyeol hyung terpajang di ruang depan sana. Setelahnya aku bertanya pada xiumin noona, dan ternyata kalian bersepupu?" jawab sehun dengan tersenyum setelah mengobati luka di lengan kyungsoo

"Kuharap luka nya cepat sembuh.. Berhentilah membuatmu terluka lagi dengan mengingat kenangan buruk soo, meski aku tau kau itu yeoja kuat.. Aku tau kau juga terkadang harus menangis, dan Mianhe..karena termasuk kedalam kenangan burukmu.." ujar sehun sembari menyimpan kembali kotak P3K keasal tempatnya kemudian ia berniat melangkah pergi dari dapur namun sebuah pertanyaan dari mulut berbentuk love itu membuatnya terhenti

"Apa semua orang memang berniat mencintaiku kemudian meninggalkanku?" kyungsoo menundukan kepalanya betapa hancurnya ia sekarang.. Ini baru terfikir dipikirannya, namja yang ia cintai semuanya mulai pergi.. Entah dimulai dari ayah nya, kemudian sehun dan sekarang jongin? Entah siapa yang nantinya akan pergi lagi. Tapi hanya satu yang kyungsoo harapkan, semoga sang kaka takkan pernah ikut pergi meninggalkannya

"Dan setiap orang yang meninggalkanmu akan merasa sangat menyesal. Begitu pula dengan aku.." jawab sehun dengan lirih tanpa menatap ke arah kyungsoo

"Dulu.. Aku pikir tak apa hanya menyakitimu setitik saja karena kau yeoja kuat, itu pikirku. Dan setelah itu.. Aku memang benar,  kau memang kuat. Tapi setelah itu aku yang lemah. Aku pikir kau yang membutuhkanku, aku pikir dulu kau akan selalu bersamaku, ku pikir kau hanya akan ada untukku.. Ku pikir aku..aku akan bahagia jika tanpamu,  tapi ternyata tidak..aku bahkan tak tumbuh sehat setelah kau pergi meninggalkanku " lanjut sehun dengan kini berbalik badan menatap kyungsoo yang tengah terisak menunduk di kursi meja makan

"Aku bahkan melarikan diri setelah membuatmu menangis di tepi jalan saat itu, aku tak lagi bertemu dengan luhan karena perdebatan dan memutuskan untuk tinggal disini.. Aku pergi jauh dari sana agar kau tak melihatku kembali, aku sudah mencoba menelponmu beberapa kali hanya untuk meminta maaf tapi beberapa kali juga kau menolak. aku tau ketika aku ada kau malah tersakiti.. Tapi sekarang, aku sudah jauh tapi kau malah menangis. Siapa lagi.. Siapa lagi yang menyakitimu setelah aku..?"  sehun berjongkok dibawah kyungsoo untuk mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh sang gadis yang tengah menangis

"Hiks.."

Grepp

Sehun menarik tubuh kecil itu kedalam pelukannya, meski kyungsoo sedikit menolak ia tetap ingin memeluk
"Berhentilah menangis.."

"Dan kau berhenti memelukku hikks.. " ujar kyungsoo disela isakannya dan memberonta untuk melepas pelukan itu. Tidak, ia tidak ingin terjerumus lagi
"Kumohon sebentar saja..aku hanya ingin kau tenang" ujar sehun dengan mempererat pelukannya

You are a flower for me (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang