Beberapa bodyguard kelihatan sedang berdiri di kantin mengawal pewaris tunggal Exvard Corp. Anak dengan seragam khas sekolah yang diwariskan atas namanya itu tengah sibuk menelpon seseorang dengan telepon selulernya. Sejenak dia berpikir, mencoba menerka kemana perginya teman semejanya yang sekaligus untuk saat ini berperan sebagai pacarnya, Clara.
Tadi sehabis kelas Fisika yang diajarkan oleh Bu Erika berakhir dia bertanya kepada Fadli kemana perginya Clara. Dan tentunya Sohibnya itu menjawab ke Kantin, karena memang begitu awalnya. Dia juga mengirimkan pesan melalui media sosial dan SMS. Hasilnya tak ada balasan bahkan di read saja tidak. Meskipun sedikit khawatir, dia tak terlalu memikirkannya. Setelah menunggu cukup lama disana, dia akhirnya memutuskan untuk pergi pulang.
"Mungkin saja dia pulang duluan karena tidak mau diikuti para wartawan"pikir Zayn
"pak, Kita pulang aja" dia berkata kepada salah satu bodyguard yang merangkap menjadi supir pribadinya sejak hari ini.
"temannnya, gimana tuan?" tanyanya sangat spaya.
"mungkin udah pulang duluan"
Zayn dengan 4 bodyguards nya itu pergi ke basement sekolah untuk mengambil mobil. Tentu saja 3 diantara pengawalnya itu tidak naik mobil melainkan sepeda motor yang sepenuhnya ditanggung oleh keluarga Zayn. Hal ini juga berlaku mulai hari ini. Sungguh fantasis bukan?
"tuan tunggu disini saja. Saya yang akan mengambil mobilnya" ujarnya
"tidak apa-apa, saya mau ikut pak"
Tak menyangka sama sekali, sesampainya di Basement sekolah mereka melihat Clara seorang diri. Dia sedang mencari-cari mobil yang dipakainya bersama Zayn sewaktu berangkat ke sekolah. karena tadi pagi mereka tidak diturunkan di basement melainkan di depan sekolah mereka.
"eh lo, dari mana aja lo?" tanya Zayn seolah tadi dia tak khawatir sama sekali.
"bersenang-senang sama Dornan" balasnya dengan senyum bahagia.
Zayn memicingkan mata elangnya tak suka dan berkata "udah ayo berangkat pak. Lo cepat masuk" perintahnya pada supir dan juga Clara.
Wajah Zayn tampil tak suka dan memilih duduk didepan bersama supirnya. Aura tak sedap pun terasa di didalam mobil hitam metalic yang mereka naiki. Sudah pasti penyebanya adalah cemburu dan marah. Awalnya supir melarangnya namun gagal. Namanya juga majikan jadi mana bisa dilarang. Akhir-akhir ini Zayn sama sekali tak pandai dalam mengendalikan emosinya. Dia lebih labil dari biasanya. Clara juga menyadari bahwa Zayn sedang kesal tapi dia mengira karena telah menunggunya terlalu lama tanpa memberi kabar.
Ah iya teringat tentang kabar, dia mencari telepon seluler yang diberi warna biru. Dan dia menemukannya di Tas. Dia terheran melihat 10 pesan tak terbaca, 21 panggilan tak terjawab. Dan itu semuanya hanya dari 2 orang, Zayn dan juga mamanya.
"Wah, mama!! Ck ck udah lama baru beri kabar. Ishh"
Dilihatnya pesan dari mamanya yang diberi nama Angels Mommy di kontaknya.
Mama dan papa udah di Indo. Nanti kami jemput kamu di rumah tante Silvy ya
Hanya sekitar 7 menit mobil hitam metalic itu berada di jalan raya, kini sudah berada di pekarangan rumah mewah milik Bernardo, ayah Zayn. Sungguh tak terasa.
Sang pewaris tahta yang sedang marah langsung keluar dan membanting pintu mobil sedikit lebih keras dari biasanya. Clara masuk seperti biasanya dan menghela nafas lagi. ahh!! Tampaknya selama dia tinggal bersama keluarga Exvard dia semakin sering saja menghela nafas. Baik itu karena kecapekan maupun karena frustasi.
.
.
Cowok dengan tinggi badan ideal itu keluar dari mobil tanpa menghiraukan apapun. Dia pergi mendahului supir dan juga cewek yang bikin.... Entahlah mungkin buat dia cemburu?. Kakinya melangkah memasuki ruang tamu untuk menuju ke ruangan kesayangannya yaitu kamar pribadi.
"Zayn" panggil seorang pria dengan suara baritonnya.
Langkahnya berhenti tepat sebelum menaikkannya ke anak tangga pertama. Sepertinya aku mengenal suara itu.
"ah, om Hans, tante Kartika! Apa kabar?" dia terkejut akan kedatangan mereka yang sehari lebih awal dari jadwal.
"baik. Wah kamu semakin tampan saja ya? Oh iya Clara mana?" tanyanya sambil menjabat tangan Kartika, ibunya Clara.
"Clara masih ada diluar tante, belum keluar dari mobil" jawabku singkat
"gimana sekolah kamu? Masih tetap jadi nomor 1?" kini papanya Clara yang bertanya.
"Ya semuanya lancar om"
Clara memasuki rumah dan ya gak heran lagi akan bertemu dengan kedua orang tuanya yang baru pulang dari perjalanan bisnisnya. Dia langsung berlari dan memeluk ayah dan ibunya seperti sudah tidak bertemu selama berabad-abad lamanya. Dia juga memasang wajah cemberut karena selama perjalanan bisnisnya, orang tuanya tak pernah memberikan kabar lewat apapun.
"mama tega, gak kasih kabar sama Clara. Papa juga ikut-ikutan mama. Dasar orang tua sombong. ck" pasangnya wajah sok marah besar.
"kan kami satu hati sayang" jawab papanya ngawur buat semua orang disana tersenyum.
"mau muntah pa dengarnya, bwhee" anak gadisnya itu mempraktekkan orang yang mual.
Zayn tersenyum lepas melihat mereka. Keluarga mereka memilki banyak sekali kesamaan. Dari punya anak hanya satu, bergelut didunia bisnis sampai nasib keharmonisan yang sama.
Gak kalah harmonis juga keluarga om Hans ini dengan keluarga kamipikir Zayn.
"ma, om dan tante, Zayn pamit keatas dulu mau ganti baju dulu" Zayn bersuara meminta izin dari para orang tua yang ada di ruangan serba putih itu. Dia melanjutkan langkahnya tadi yang tertunda. Dengan sangat santai dengan gaya keren khasnya, dia memasuki kamar dan berganti baju.
Sementara itu, di ruangan yang tadi ditinggalkan Zayn, para orang tua mengobrol masalah bisnis yang tengah dijalankan, yang sedang dikembangkan dan juga yang direncanakan kedepannya. Clara yang tak mau ikut campur dengan pembicaraan itu bergegas menuju kamar untuk mengemas semua barangnya. Hari itulah menjadi hari terakhir dia satu atap dengan Zayn.
.
.
To be continued...

KAMU SEDANG MEMBACA
Hang Out [COMPLETE]
Novela Juvenilcerita pertamaku di Wattpad. Hang Out bercerita tentang remaja yang gak pernah hang out sebelumnya.Namun kehidupannya berubah setelah melakukan hang out pertamanya. Ceritanya ngawur dan acak-acakan gak jelas, yang mau baca silahkan.