Chapter 21

19 2 0
                                    

Akhirnya keluarga terkaya itu berhasil keluar dari kerumunan wartawan yang masih belum mendapat jawaban terhadap pertanyaan terakhir mereka. Silvy yang tampak sangat kesal masih mampu meredam sampai saatnya mereka berada di ruang khusus yayasan. Pasangan dengan satu anak tunggal itu masuk kedalam diikuti oleh anaknya. Terdapat 4 penjaga yang berdiri diluar ruangan itu.

"Apa ini Pa? Apa papa benar selingkuh" itu adalah suara Silvy. Dia ingin sekali memberikan pertanyaan ini sedari tadi. Zayn hanya diam, sama-sama menunggu jawaban pasti dari ayahnya.

"Tidak. Mana mungkin papa selingkuh. Ini pasti ulah seseorang yang ingin memanfaatkan situasi"

"Apa ayah serius? Ayah benaran gak selingkuh kan?" Zayn memastikan.

"Iya Zayn. Untuk apa ayah selingkuh?"

"Trus foto itu? Ayah mau bilang itu hasil editan, gitu?" Zayn bukan mau menekan tapi ingin mencari kebenaran.

"Bukan. itu asli" Bernardo tersenyum bodoh. Dia merasakan bahwa kini dia sudah dibodohi.

"Sepertinya kita memang sedang diserang. Foto itu diambil ketika Ayah di Bali ketika rapat dadakan dengan investor. Ayah tidak ada persiapan buat rapat itu hingga lupa memberi kabar pada pengawal ayah. Saat itu ayah mungkin disuntik atau diberi apa oleh seseorang. Paginya ayah sudah dalam kamar hotel yang bahkan tidak ayah pesan" penjelasan berhenti sejenak.

"Hari itu memang janggal. Tapi ayah kira tidak apa-apa karena kejadiannya sudah cukup lama dan tidak ada efeknya. Kini ayah tahu, musuh ayah menunggu timing yang tepat" Bernardo menyelesaikan perkataannya.

"Percaya ayah. ma, percaya papa. Ini jebakan dan tipu muslihat buat hancurkan citra keluarga kita". Kesungguhan Bernardo memberikan rasa percaya kepada Silvy dan Zayn.

Mereka bertiga keluar dari ruangan itu setelah menyimpulkan bahwa pertanyaan itu adalah serangan dari saingan bisnis. Pertanyaan tersebut merupakan simbol peperangan terhadap kekuatan Exvard Corp yang dimiliki keluarga Zayn. Bernardo dan juga Silvy pulang menggunakan mobil yang sama. Sedangkan Zayn dengan mobil yang biasa dipakai, tentu dengan pengawal dan juga supir.

Diperjalanan pulang, tidak seperti biasa supir pribadi Zayn, pak Erik kelihatan kewalahan mengendalikan mobil.

"Kenapa Pak?" Zayn bertanya cemas.

"Sepertinya remnya blong, tuan."

"Apa? Bukannya tadi pagi baik-bak aja ya?" Zayn memastikan. Pak Erik menggangguk.

"Tenang tuan, saya akan memberhentikan mobil ini bagaimanapun caranya" suara pak Erik mencoba menenangkan anak majikannya itu. Ternyata kecelakaan dalam berkendara tidak memadang jarak sejauh mana kita pergi. Hal ini terjadi pada Zayn, yang biasanya hanya memakan waktu sekitar 7 menitan untuk bisa sampai di rumah dengan kendaraan.

Pak Erik tak menemukan sesuatu untuk ditabrak agar mobil yang dikendarainya dapat berhenti. Tiba-tiba sebuah truk besar melewati mereka dengan kecepatan super dan menyadap jalan mereka dengan gesit. Tak dapat dielakkan, rem yang blong dan juga truk yang menyadap jalan secara cepat membuat mobil hitam metalic itu membentur truk yang besar itu secara parah. Kecelakaan pun terjadi da kawasan rumah Zayn. Kecelakaan yang berada di jalan raya itu sontak memicu kemacetan dan menjadi bahan tontonan.

Zayn dan pak Erik terkapar di dalam mobil. Banyak darah yang mengalir dari tubuh mereka berdua sehingga mengubah warna dalam mobil. Mesin yang memiliki harga fantasis itu reyot hampir tak berbentuk. Kepulan asal juga menjadi tanda bahwa sedang terjadi kecelakaan. Suara benturan yang sangat keras itu menyita banyak perhatian terlebih lagi para wartawan yang juga beberapa melewati jalan tersebut.

Bodyguard Zayn yang mengikuti Zayn dari belakang dengan tergesa berupaya memberikan penyelamatan terhadap pewaris Exvard tersebut. Dengan cepat dia menghampiri mobil dan menelepon ambulance. Dilihatnya anak muda dengan seragam kebanggaan Exvard SHS dilumuri oleh darah segar. Warna baju itu berubah menjadi warna merah bak delima yang diperas. Begitu juga jas supirnya yang juga merangkap menjadi bodyguard lainnya bagi Zayn, merah dan berbau amis.

Ya, itu adalah Zayn Excel Exvard dan supir pribadi. Bodyguard itu mengambil tangan dan mencoba merasakan detak nadinya. Ada detakan. Mereka masih hidup. Tak lama kemudian, ambulance datang dengan membunyikan suara khasnya. Diangkut korban kecelakan itu, termasuk supir truk untuk dibawa ke Rumah Sakit terdekat. Tak ada satupun dari mereka yang dapat sadar dalam keadaan seperti ini.

Hari ini adalah hari pertama ayah Zayn kembali ke Indonesia setelah hampir 2 bulan di Jerman. Tapi entah mengapa hari ini menjadi hari yang sangat sial bagi keluarga tersebut. Masalah yang seharusnya sudah dapat diatasi kini menjadi bencana dan malapetaka yang datang bertubi-tubi.

.

.

To be continued....

Hang Out [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang