Happy ReadingZayn POV
Kini kubaringkan diriku pada tempat tidur empukku dengan King size. Meskipun aku telah berada di mansion, pikiranku masih mengarah kejadian yang kualami tadi, saat Clara menamparku ditambah dengan bogeman yang kuberikan pada Dornan.
Saat ini sungguh sulit mencari alasan mengapa aku melakukan semua itu. Cinta dan benci memang sulit untuk dijelaskan. Kembali kupikirkan lagi semua tingkah anehku akhir-akhir ini. Sudah jelas sekarang ada begitu banyak alasan mengapa aku selama ini harus menutupi identitasku.
Seketika langsung kunyalakan TV, keluar dari kamar tidur. Mencoba menemukan acara yang dapat meredam rasa cemas ini. Bukan ketenangan yang kudapat justru kedua tanganku menggaruk kepalaku cemas. Kecerobohanku membuat reputasi perusahaan ayahku menjadi taruhan.
"Apa ini?? Berita sialan!"
"Shit! Manipulasi data??" Umpatan demi umpatan kulontarkan entah kepada siapa setelah kutonton beberapa berita yang mengulas kehidupanku beberapa jam lalu.
Memang info buruk jauh lebih menyenangkan dan lebih cepat untuk dibahas saat ini. Setelah semua ini aku pasti akan berubah lagi. Ck, dasar, mengapa kini hidupku seolah diatur agar sesuai dengan harapan para media massa.
Mencegah hal itu terjadi, kucoba untuk menelepon ayahku yang masih di luar negeri untuk meminta arahan. Sayang sekali seolah aku tidak punya tempat berbagi. Nomor ayahku tidak aktif, mungkin dia sedang sibuk. Ibuku pasti akan pulang larut malam. Sungguh, aku tidak paham dengan semua situasi sekarang ini. Banyak cemooh, hinaan dan juga kata-kata yang pastinya mencoba membuat amarah bersarang dikepala. Namun entah pada siapa aku harus menumpahkan rasa tidak nyaman ini.
Apa hal ini akan terus terjadi???
Baru beberapa hari aku mengaku siapa diriku, tapi seolah pengakuan itu justru semakin membuatku tidak mengenal diriku. Aku kehilangan kendali dan banyak hal terjadi diluar dugaanku."Stuck" seolah kata yang mampu menjelaskan keadaan yang kualami saat ini. Kakiku mondar-mandir kesana kemari mencoba mencari solusi. Namun hasilnya nihil.
Akhirnya kembali lagi aku pada ranjangku. Rasa lelah akibat rutinitas seharian membuatku penat dan tidur.
.
.
.
Silvy bertanya kepada anak pertama sekaligus anak terakhirnya itu. Dia mencari tahu kebenaran dari semua berita yang secara cepat menyebar ke segala penjuru. Dia khawatir semua berita ini akan membawa dampak yang buruk bagi perkembangan psikis pewarisnya ini.
Semalam merupakan malam berat pertama yang diberikan gelar Exvard pada Zayn. Silvy yang memahami anaknya yang belum terbiasa akan media massa memasuki kamar tidur pewarisnya itu.
"Bagaimana ini bisa terjadi Zayn?" tanyanya di esok pagi nya
"Kamu lose control lagi? Zayn kamu harus lebih hati-hati lagi, kamu bukan hanya seorang pelajar lagi di Exvard, kamu penerus Zayn" ibunya melanjutkan peringatan padanya
"Iya ma" jawab Zayn singkat. Pikirannya kalut tak tahu hal apa yang akan terjadi lagi nanti. Otakknya menerobos jauh melewati gerbang mansion, menghampiri perkiraan dan dugaan yang akan diterimanya.
Silvy menyadari bahwa dia terlalu memaksa dia untuk beradaptasi. Dia melihat bahwa kejadian ini tidak hanya berat bagi perusahaan tapi juga bagi pria yang dilahirkannya itu. Ibu yang memiliki rambut pendek itu tersenyum mencoba menenangkannya.
"Kamu pasti bisa Zayn. Segalanya pasti sulit bagi pemula. Tapi mama yakin kamu akan terbiasa and you can fix all of this" wanita paruh baya itu memberi semangat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hang Out [COMPLETE]
Teen Fictioncerita pertamaku di Wattpad. Hang Out bercerita tentang remaja yang gak pernah hang out sebelumnya.Namun kehidupannya berubah setelah melakukan hang out pertamanya. Ceritanya ngawur dan acak-acakan gak jelas, yang mau baca silahkan.