Flashback
Bernardo Exvard segera mengambil tindakan yang sebenarnya memiliki resiko tinggi untuk kemajuan perusahaannya. Dia memutuskan kembali ke Indonesia sementara ini untuk menangani masalah yang menimpa anaknya. Dia merasa harus turun tangan sendiri karena ini masalah yang cukup serius. Dia menunda semua rapat dan pertemuan dengan beberapa investor yang ada di Jerman.
"Silahkan, Pak" supirnya membuka pintu.
Bernardo bergerak gesit ditengah kerumunan banyak orang di bandara. Mobil yang ditumpanginya itu melaju segera ke sekolah Exvard SHS. Didalam mobilnya, dia menelepon istrinya Silvy untuk bertemu langsung di sekolah. Setelah menelepon kemarin, Bernardo langsung memutuskan terbang kembali ke Indonesia.
Setelah beberapa lama di perjalanan, dia keluar dari mobil tanpa menunggu pintu dibukakan. Dia tidak sabaran. Ya, dia tidak sabar apabila ini menyangkut reputasi anaknya yang tidak memiliki hubungan dengan semua bisnis yang dia jalani. Wartawan yang sudah lama menunggu berusaha mengerumuni pengusaha yang kaya raya itu. Tidak hanya wartawan nasional, beberapa wartawan asing juga nampaknya penasaran dengan wajah asli pewaris Exvard Corp. Bernardo tidak memberikan suara sedikitpun. Sombong? Bukan, pria yang memakai jas mahal ini lebih memilih mendengarkan orang yang paling dipercayainya, istri dan anak semata wayang tentunya.
Pengawal menggiring pemilik Exvard Corp itu menuju aula. Sesaat Bernardo memeluk istrinya sebagai bentuk kerinduannya.
"Bagaimana ini bisa terjadi?" tanya Bernardo selesai pelukan.
"Zayn lose control. Memang benar kalau Zayn memukul Dornan dan ditampar Clara dan video yang beredar di Club itu juga benar. Tapi mengenai manipulasi nilai itu sepenuhnya salah." Silvy mencoba merangkum semua penjelasan. Bernardo manggut-manggut sambil merasa panik. Dia berusaha mencari jalan keluar.
"Tapi Zayn pasti punya alasan" tambah Silvy membela anaknya.
Bernardo yang tadinya kelihatan panik, melihat istrinya juga khawatir terhadap masalah ini, sehingga dia berusaha untuk kelihatan lebih tenang. Akhirnya dia memiliki jalan keluar untuk masalahnya ini. Dia meminta data Dornan dari kepala sekolah yang ada bersama mereka saat ini. Diperintahkannya pengawal untuk menelepon orang tua Dornan dan satu pengawal lainnya memanggil Dornan. Silvy dengan tergesa juga menghubungi Zayn dan Clara untuk datang ke aula. Bernardo akan menyelesaikan masalah bogeman Zayn secara kekeluargaan.
Wartawan masih belum diberi ijin masuk aula. Jumlah wartawan semakin banyak memadati kawasan sekolah super elit ini setelah kabar Bernardo Exvard secara langsung akan mengklarifikasi masalah ini. Para wartawan yang haus akan berita itu berbondong-bondong datang meski beberapa tidak diundang. Hal ini memaksa Bernardo menambah jumlah pengawal. Tak menunggu lama, kini Exvard Senoir High School dipenuhi orang-orang baru.
-------------------
Tepat pukul 15.00 WIB kegiatan belajar mengajar di sekolah Exvard berakhir, tersisa hanya kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan lainnya yang diluar jam wajib. Ruangan besar dengan daya tampung mencapai 5500 orang dengan nama ruang aula itu kini sudah dimasuki para wartawan. Konferensi pers akan dimulai. Bernardo, Silvy, kepala sekolah, Orang tua Dornan dan Dornan, Clara dan Zayn kini berada dalam satu meja panjang siap untuk memberikan klarifikasi yang jelas. Ayah Zayn membuka acara konferensi pers.
"Hari ini, saya ingin memberitahukan kepada seluruh media bahwa memang benar bahwa Zayn Excel ini adalah anak kandung saya dengan nama lengkap Zayn Excel Exvard. Video yang beredar itu benar" pemberitahuan singkat itu memicu banyak pertanyaan dari wartawan.
"Lantas mengapa selama ini disembunyikan?" tanya salah satu diantara banyak.
"Kami tidak menyembunyikan. Dia bersekolah disini, bergaul dengan yang lain. Hanya saja tidak memberitahu nama belakang saja, bukan?"
"Bagaimana permasalahan Zayn dengan siswa yang dipukulnya?"
"Kami telah menyelesaikannya dengan keluarga terkait. Kami sudah meminta maaf." jawab Bernardo. Matanya tertuju pada Dornan dan keluarga sebagai tanda meminta untuk memberi keterangan.
"Ya, benar. Mereka sudah meminta maaf. Itu bukan masalah." jelas ayahnya Dornan.
"Itu hanya kesalahpahaman saja. Lagian itu biasa kan di usia kami saat ini" canda Dornan. Dia tidak ingin bercitra buruk didepan publik. Para wartawan hanya berekspresi seolah mengatakan oh.
"Apa benar Zayn dan Clara berpacaran?" tanya yang lain lagi.
"Apa pentingnya itu? Saya rasa hal ini tidak perlu dikonfirmasi mengingat itu menyangkut privasi anak saya. Lagi pula itu tidak ada hubungannya dengan perusahaan. Anak saya bukan selebritis kan? Jadi tolong diberi privasi yang lebih lagi!" respon Bernardo santai.
"Tidakkah mereka dijodohkan? Mengingat orang tua Clara juga adalah pengusaha" terka para wartawan.
"Bukankah hubungan keluarga Anda dan juga keluarga Hans sangat akur? Jadi perjodohan bisa saja terjadi" timpa pertanyaan lainnya
"Tidak. Kami tidak pacaran hanya teman." Zayn buka suara dingin.
"Bagaimana dengan berita bahwa nilai Zayn adalah hasil manipulasi?"
Kini giliran kepala sekolah yang memberikan penjelasan kepada publik. " Saya rasa para wartawan cukup datang ke ruang tata usaha dan meminta data prestasi sekolah kami. Disana ada banyak sekali nama Zayn"
Jawaban yang tersirat itu memberikan kepuasan bagi para pencari berita. Bernardo Exvard dan yang lainnya hendak berdiri dan mengakhiri konferensi pers itu. Karena konferensi pers ini hanya mengkonfirmasikan segala sesuatu tentang Zayn yang marak di sosial media. Tapi satu pertanyaan dari wartawan yang entah berasal dari stasiun mana, menghentikan langkah semua orang.
"Bagaimana tanggapan Anda, bu Silvy mengenai perselingkuhan Pak Bernardo?" Pertanyaan yang berada diluar dugaan ini ditujukan kepada ibu Zayn.
Apa? Selingkuh? Batin Silvy. Ralat, bukan hanya Silvy tetapi juga semua orang yang ada disana termasuk Bernardo Exvard sendiri. Apa-apaan ini? Apa ini semacam lelucon atau justru jadi ancaman?
..
To be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
Hang Out [COMPLETE]
Novela Juvenilcerita pertamaku di Wattpad. Hang Out bercerita tentang remaja yang gak pernah hang out sebelumnya.Namun kehidupannya berubah setelah melakukan hang out pertamanya. Ceritanya ngawur dan acak-acakan gak jelas, yang mau baca silahkan.