Chapter 15

56 5 1
                                    

senyum orang tak selalu jujur seperti mentari, kadang itu palsu seperti badut

--Hang Out--

Senyum mentari dari ufuk timur pada hari indah ini terasa sangat berbeda. Dia bahkan seolah ikut merasakan kebebasan dan kesenangan dari gadis yang dipanggil Clara itu. Dari kamar tidur yang ada dirumah baru yang baru kali ini mereka tempati, sinar pagi langsung menerobos masuk ke penglihatannya. Kini dia sudah sangat leluasa bergerak dan juga beraktifitas dirumah orang tuanya sendiri. Gadis itu melakukan senam singkat untuk merengganggkan otot-ototnya.

Kulit mulusnya dan juga bau nafasnya memintanya untuk segera berbasuh diri. Clara memasuki kamar mandinya dan memulai ritual paginya. Aktivitas berlanjut pada mengisi perut dan berlari menuju ibunya yang pasti ada didapur untuk berpamitan. Dengan berucap pamit dia bersenandung kecil memainkan kunci mobilnya seolah dia memang benar-benar baru merasakan yang namanya hidup.

Pagi ini dia akan pergi kesekolah seorang diri dengan kendaraan beroda empat yang telah diberikan padanya. Jarak rumah yang cukup jauh mengharuskan dia untuk berangkat lebih awal. Didalam mobil dia menyetel lagu dari musisi kesukaannya itu. Hal itu akan membuatnya hafal dan akan menikmati konser yang akan dia hadari besok. Dia sungguh tidak sabar untuk menunggu hari esok yang bakal memorial banget.

Sesampainya dia disekolah, dia sudah melihat mobil super mahal dari keluaga Exvard berada disekolah itu. Hal itu menandakan bahwa Zayn juga sudah sampai disekolah. Langsung saja dia pergi mencari Zayn ke ruangan kelas mereka. Namun, dia bertemu dengan Dornan lebih dulu.

"Hei. Besok jadi kan?" kata Dornan manis, Clara menganggukkan kepala.

"Eh.. mau masuk kelas ya?" tanyanya lagi yang lagi-lagi dijawab dengan anggukan.

"ntar istirahat gue ke kelas lo ya" dia mengajukan rencana

"ngapain?"

"ok. Gue udah bisa pergi sekarang"

"Apaan sih?" heran Clara

"Sepertinya ngak jadi deh"

"gak jadi apanya? Gak jadi kekelas gue atau ke kelas lo?" clara mulai senyum

Dornan tersenyum manis lagi hah. "Yaudah gue pergi aja kekelas gue. tadinya gue Cuma mau dengar suara lo aja. Dari tadi Cuma anggukan aja makanya gue bilang akan datang kekelas lo biar lo terbuka suaranya"

Clara tersipu malu dengan perlakuan Dornan yang lucu saat menggombalnya. Setelah Dornan pergi, dia melanjutkan niatnya untuk bertemu dengan Zayn.

"Pagi Zayn" sapa Clara ramah

"pagi" balasnya singkat

"Emmm,,,, Zayn?" Clara bersuara ragu

"Apa?"

"soal pacaran itu..."

"Iya. Yaudah kita putus. Itu kan yang mau lo bilang?" sambung Cowok itu memastikan

"gak apa-apa kan? Lagian kita gak pernah jadian kok"

"ya ngak lah. Kan udah gue bilang lo itu bukan tipe gue"

"Ish. Sok lo, oiya thanks buat seminggu dirumah lo"

"bukan rumah gue kali. Santai aja"

Clara sebenarnya merasa ada yang berbeda dengan Zayn. Meskipun masih irit bicara, tapi gaya bicaranya lain dari biasanya.

"oiya Zayn. Hari ini bodyguard lo pada kemana? Kok cuma 1 doang?"

Zayn tersenyum sebentar dan menjawab "gue udah dikasih keringanan sama bokap gue perkara jumlah pengawal"

Mulut Clara ber oh ria mendengar penjelasan itu.

"kemarin lo kemana? Gue udah nungguin lo sampe berjamur di basement"

"Hah. Soal itu, kemarin itu kan banyak wartawan ngejar gue. Parah. Segitu pentingnya ya lo sampe harus dicari tahu"

"hahahha, trus jadinya gimana?"

"untung ada Dornan yang nolongin gue. Kita sembunyi di salah satu gudang sekolah. Dia itu ternyata baik loh. Aku dikasih tiket nonton konser Celine Dion. Gak Cuma itu tadi dia itu bertingkah konyol gitu. Lucu sih. Gue rasa dia udah berubah deh dari yang kalian pikirkan"

"Wah, selamat buat lo berdua tangannya berjulur maju menghadap depan."

"ish, lo gak nyambung deh"

Zayn tersenyum manis yang bakalan buat para cewek mati klepek-klepek jika melihatnya. Dia mendorong kursi belajarnya kebelakang untuk berdiri, dia pergi dari hadapan Clara.

"Eh. lo mau kemana?"

"Toilet" balas Zayn dari jalannya yang telah berada dibatas pintu kelas.

Dia bohong. Dia pergi menuju kelas XII-IPS 1, yaitu kelas Dornan. Dia tak hanya sendirian, pengawalnya sudah langsung mengekor dibelakang punggung pria itu.

"Apa maksud lo kasih Clara tiket nonton konser?" tanya Zayn blak-blakan

"emang kenapa? Lo marah? Atau malu tak tahu apa kesukaan pacarnya?" balas badboy itu sengit.

Kini telunjuknya meninju dada Dornan sambil mengancam "lo jangan ada maksud bejat ya. Mangsa yang kini lo incar itu berlian gue. Ngerti lo!"

"heh. Sebaiknya lo waspada deh, berlian lo itu mungkin akan gue curi" dia mengancam balik

KRING KRING KRING

Lagi-lagi perselisihan dari sang superstar dengan badboy itu harus berakhir dengan bunyi bel sekolah.

"gih, murid teladan gak boleh diluar jam kelas gini, ntar lo masuk angin" pernyataannya mengejek Dornan dengan sengitnya.

Walau dalam keadaan kesal, akhirnya zayn pergi ke kelasnya. Dia harus bisa menahan rasa murkanya terhadap Dornan. Bagaimanapun dia kan menyandang gelar murid teladan yang harus tetap dia jaga di sekolahnya ini.

.

.

To be continued...

Hang Out [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang