CHAPTER 27

20 3 0
                                    

Hari ini adalah persidangan bagi keluarga Exvard, Bernardo Exvard lebih tepatnya. Kasus yang disidangkan adalah kasus pencemaran nama baik. Sidang dibuka sekitar pukul 10.00 WIB sehingga tidak bisa dihadiri oleh Zayn. Sidang ini tampak lebih mudah karena pelaku langsung mengakui setiap pelanggaran yang diperbuatnya. Hal ini dilakukannya dengan terpaksa. Hasil rekaman yang telah dikerjakan oleh 2 karyawan saat interogasi memberikan kemudahan dalam mengahadapi persidangan ini. Persidangan yang satu ini jauh lebih cepat dibandingkan dengan persidangan Zayn sebelumnya.

Pengacara dengan cepat menunjukkan bukti-bukti yang mereka peroleh. Dan mau tidak mau, perempuan yang telah mengaku menjadi wanita selingkuhannya itu mengakui siapa dalang semua. Dia terlalu takut untuk menghindar dan kabur karena bagaimanapun Exvard dengan adanya sistem panjagaan akan dapat menemukannya dengan mudah. Lagi dan lagi nama orang tua Dornan dan juga Samuel Exvard diseret dalam kasus ini. Ini menambah jumlah tahun yang akan diperoleh mereka di dalam sel penjara. Dengan begitu selesai sudah permasalahan yang membuat kacau hari-hari keluarga kaya raya itu selama beberapa minggu ini.

Kringg kringgg

Bunyi bel sekolah Exvard SHS berdering menyudahi pelajaran diseluruh kelas. Clara dengan cepat membereskan diri agar bisa membantu Zayn.

"Zayn, kita pulang bareng ya. Orang tua gue diundang ke rumah lo. Makanya tadi pagi aku diantar supir" Clara berbicara sembari memasukkan buku-buku ke tas Zayn. Pria yang di sampingnya itu memberi anggukan sebagai jawaban.

Perjalanan ke rumah Zayn hanya memakan waktu di bawah 10 menit dan sekarang mereka sudah sampai. Clara melihat ada banyak perbedaan di mansion mewah ini. Terdapat beberapa pengawal diluar, dan pohon bonsai yang dulunya berjajar kini terlihat disusun secara bertingkat. Dia masih ingat betul pertama kali ke mansion ini. Pemandangan yang bagus di tambah tante Silvy yang ramah membuat rasa kesalnya terhadap orang tuanya berkurang.

Supir Zayn membukakan pintu setelah tepat di depan pintu rumah. Keduanya turun dan memasuki mansion itu. Tidak hanya diluar, ternyata didalam mansion juga terdapat perbedaan. Dulunya pelayan yang hanya 2 kini setidaknya tampak ada 4 orang yang telah dilihat Clara.

"Anggota mansionnya bertambah banyak ya Zayn" Clara membuka percakapan.

"Hmmm"

"Tante Silvy dan om Bernardo mana?" dia melihat sekeliling yang hanya ada pelayan.

"Belum pulang mungkin. Lagian emangnya jam berapa acaranya?"

"Gak tau sih" balas Clara cengengesan.

"Yaudah gue mandi dulu ya. Lo kalo mau mandi ke kamar lo yang dulu aja" Zayn memberi saran.

"Ya"

Zayn pergi meninggalkan Clara. Dia hendak melakukan ritual sorenya yaitu membersihkan diri. Perempuan yang ditinggalkannya itu juga mengekor mengikuti aktivitas. Dia bergerak keatas dan menuju kamar. Setelah sampai di pintu berwarna putih itu, dia memegang gagang pintu berusaha membuka. Tidak bisa. Itu terkunci.

Akhirnya dia memutuskan untuk pergi kekamar Zayn untuk meminta kunci. Dia mengetuk 3 kali. Tidak ada sahutan. Apakah Zayn sibuk sedang sibuk dengan laptop dan buku saat ini? Itu adalah kebiasaannya juga di sore hari. Clara membuka pintu mencoba melihat apa yang sedang dilakukannya saat ini.

"Zayn.... Zayn" Clara memanggil sambil menyusuri ruangan di setiap kamar pewaris ini.

"Aaahhhhh" Clara berteriak melihat Zayn hanya memakai underwear keluar dari kamar mandi.

"Shittt" Zayn pun terkejut dengan keberdaan Clara di kamarnya. Segera dia berlari kearahnya dan menyumpal mulutnya dengan keadaan yang masih sama. Half naked.

Hang Out [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang