Hari ke-6 Clara berada di rumah Zayn
Mobil baru nan mewah berwarna hitam metalic berada didepan kediaman Exvard.
Inilah pergantian hidup Zayn, kini dia harus hidup berdampingan dengan sejumlah bodyguard yang akan mengawalnya dalam harinya.
"Ma, apa gak ada jalan lain selain ini?"
" Gak Zayn. Ini sudah kesepakatan mama dan papa. Lagian kan gak ada yang berubah"
"Jelas ada lah ma. Mama dan papa hanya hamburkan duit aja dengan buat pengawal dan supir pribadi segala"
" Zayn lebih baik begitu daripada kamu yang kenapa-kenapa!"
" ma,,"
" Zayn. Cukup. Sekarang pergi kamu ke sekolah" silvy sedikit menaikkan suaranya.
" ya udah. Zayn pamit ya ma" balas zayn pasrah
" Clara juga pamit tante" Clara yang tadi hanya diam sewaktu sarapan.
Mobil yang berharga fantastis itu melaju dengan standar, dan tentu tak memakan waktu yang banyak untuk sampai disekolah miliknya itu.
Keadaan sekolah hari ini sungguh berbeda, penuh dengan keramaian dan juga penuh kamera. Banyak orang asing berpakain seragam yang berbeda dari seragam Exvard tentunya.
Yup, sudah pasti itu adalah wartawan.
" untuk apa mereka disini ya? Kemarin- kemarin perasaan gak ada deh perkara disini?" tanya Clara entah kepada siapa. Dia hanya berbicara karna melihat keanehan di sekolah super elit ini.
" Itu dia, Zayn!" tunjuk salah satu wartawan disana.
Seketika para wartawan sudah hampir berada di sampingnya, dan secara spontan para pengawal Zayn tidak memberi celah untuk wartawan, meskipun begitu ada banyak sekali pertanyaan yang dapat ia dengar.
"Wah, apakah benar anda Zayn? Putra semata wayang Bernardo exvard?"
"Mengapa anda baru mengungkapkanya sekarang?"
"Apa wanita yang disampingmu adalah adikmu? Pacar?? Atau tunangan?"
Dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya.
Clara hanya diam dan terus mengikuti Zayn. Kini dia mengerti mengapa ada banyak wartawan disini.
"Pagi Zayn!" ujar para siswa dan bahkan para guru. Mereka kelihatan jauh lebih menghormati Zayn.
"Pagi juga" Zayn merasa tak enak.
" maaf Zayn. Udah buat kamu jadi begini" kata Clara sesudah sampa di kelas.
" buat?"
" mungkin kalo aku gak buat perkara sama Tasya mungkin kamu gak bakal begini, dikawal dan diincar wartawan "
" eem"
" eh- lo tulus gak sih maafin nya?"
"Eeem"
"Aish, gak jadi"
"Apanya yang gak jadi?"
"Minta maaf nya lah"
"Kok gak jadi?"
" karna kamu itu nyebelin. Lagian kan makin enak dijaga sama bodyguard, diantar kesana kemari dan bla bla bla" Clara berputar haluan dengan pernyataannya tadi.
" udah ngejeknya? Hah?"
" udah deh. Tapi ya, apa benar pengawalmu itu akan selalu berkeliaran di sekolah kita selagi kamu disekolah ini?"
" entalah. Kurasa begitu"
"Enak dong. Ada yang masih berondong gak ya?. Bilang dong sama tante silvy biar diganti sama yang berondong!" pintanya ngawur.
" Lo itu gak nyambungnya! Ngeselin tau gak?"
" Zayn, gue kan berstatus pacar lo?"
"Trus?" Zayn melirik malas.
" Ya, apa respon gue kalo wartawan menanyakannya?"
" Ya lo bilang aja iya. Karna siswa lain pasti udah kasih tau kita pacaran"
" Trus kalo misalnya ditanya yang aneh? Gue bilang aja ya kalo kita udah putus, gimana?"
" ....." Zayn hanya melirik sambil berpikir.
" kan gak mungkin dong Dornan atau yang lainnya bakal ganggu gue? Lagian kan gue udah punya banyak teman"
" Ok. Terserah, lagian lo bukan tipe gue"
" Aishh, ya iyalah pacar lo kan buku."
Percakapan itu berakhir dengan Clara yang kesana.
.
.
To be continued...

KAMU SEDANG MEMBACA
Hang Out [COMPLETE]
Teen Fictioncerita pertamaku di Wattpad. Hang Out bercerita tentang remaja yang gak pernah hang out sebelumnya.Namun kehidupannya berubah setelah melakukan hang out pertamanya. Ceritanya ngawur dan acak-acakan gak jelas, yang mau baca silahkan.