Chapter 6

125 10 5
                                    


Happy Reading

**********

Clara POV

Setelah mendengar penuturan Tia sewaktu dikantin, aku baru percaya bahwa Dornan itu memang badboy. Salah sih, masih iya badboy suka ngejelekin nama mantan yang jelas-jelas itu adalah wanita. Gak sikap cowok banget deh, menurut gue.

Tapi mumpung gue lagi berstatus sebagai pacar Zayn, gue rasa ini saatnya buat balas dendam buat perlakuan Zayn sewaktu di kantin waktu itu plus waktu dia cium gue.

Masalah status pacar Zayn, gue rasa gue gak mau lepas dulu deh. Gue kan masih single jadi bebas tak terikat. Kayaknya untuk bisa aman disini sebagai murid baru yang cantik, gue harus punya perisai. Lagian gue beruntung punya pacar kayak dia karna dia hot banget. Membayangkan dia aja sewaktu pakai handuk, gue merinding.

Dan itu artinya, lagi-lagi perkataan Zayn memang benar.

Issh, menyebalkan sih kalo cowok itu benar.

.

.

.

Sudah ada sekitar 15 menit bel pulang berbunyi, tapi Zayn masih belum menampakkan batang hidungnya. Dan kini aku tengah menunggunya di depan gerbang untuk pulang bersama. Tadi dikelas dia disuruh guru buat mengantar buku tugas kekantor. Jadi aku pulang duluan.

Kulihat kebawah sambil murung, kugoyang-goyangkan kaki kananku. Kulihat ada kaki orang lain didepanku. Kuhentikan kakiku dan langsung melihat siapa orang itu.

"Khey?"

"Hai, nunggu siapa kok belum pulang?"

"A- anu, la-- lagi nunggu taksi"tunjuk jariku kesana kemari. Jujur saja aku tidak mau ada orang lain tahu kalo sementara ini aku tinggal dirumah Zayn. Cukup Fadli aja yang tau.

"Oohh, oiya gue mau undang lo ke pesta ulang tahun gue. Ini" dia menyerahlan kertas undangan. Kubaca cepat dan memindai.

"Lo adakan di Club?"

"Iya!. Sekalian kayak acara hangout satu kelas gitu. Cuman satu kelas kita aja kok. Lagipula gue udah sewa security dan juga club nya malam ini. Jadi aman, gak usah khawatir"

"Bukannya gitu, gue kan baru pindah. Jadi gak tau lokasinya"

"Ya lo berangkat sama Zayn. Sekalian Zayn biar pernah keluar malam"

"Hah, sama Zayn?"

"Iya. Lo kan sementara tinggal dirumah Zayn"

"Lo tau darimana??"

"Dari Fadli,dia kan pacar gue"

"Hah, sia-sia ding tadi gue bohongin lo. Hadeh..."

"Hahhaha, jadi tadi lo berusaha bohong gitu?" Khey tertawa lepas.

" " Clara mengangguk pelan.

"Ya udah gue tunggu ya kedatangan lo"

"Dan semoga berhasil mengajak Zayn, the home king"

"Ada apa dengan gue?" zayn tiba-tiba muncul.

"Astaga" Khey dan aku terlonjak kaget.

"Lo buat kaget tau Zayn" Khey berucap.

"Eh, kalian aja yang lagi keenakan gosip jadi gak sadar akan kedatanganku"

"Yaudah lah gue balik duluan. Bye!" Khey melambaikan tangan.

"Bye" balasku.

"Ayo pulang" kini aku menoleh ke Zayn

Tampak bila Zayn heran, mungkin dia berpikiran kalo aku ini labil. Terserah yang penting aku harus menjalankan aksi balas dendamku.

Ini sangat saat yang tepat, mungkin dewi fortuna lagi disisiku. Pertama aku harus berhasil mengajak dia kepesta itu. Trus aku akan menunjukkan bahwa aku memiliki sejuta pesona yang tak bisa ditahan oleh pria manapun.

Hahahahha, Tunggulah pembalasanku Zayn.
.

.

.

Sesampainya dirumah, aku langsung makan, dan menemui Zayn yang pasti lagi dikamar sedang baca buku atau berkutat dengan laptop.

"Tok...tok..tok.."

"Masuk aja"

"Zayn, lo ikut gak kepesta Khey?" tanyaku to the point. Saat ini aku masih didekat pintu kamarnya.

"Gak, emang kenapa?" jawabnya datar. Dan ternyata benar hipotesisku tadi Dia lagi baca buku. Dasar kutu buku.

"Ikut dong, biar aku juga pergi" kucoba membujuk dia.

Gak tau kenapa sepertinya aku udah tertarik sama sikap zayn, yang terkadang agresif, dingin dan jutek. Padahal ini masih terlalu awal.iya gak sih??

"Gak. Lo kalo mau pergi, pergi aja" dia mengacuhkanku. Dasar cowok dingin. Ihhhh.,

"Gue gak tau tempatnya" cobaku menunjukkan sikap manja ala cewek alay gitu.

"Ntar supir gue suruh antar" astaga. Nih bocah jawabnya sigitunya. Noleh pun tidak, dia manusia apa robot?

"Gak. Ntar siapa yang lindungi gue?"

"Hah?? Lo aneh deh"

"Maksud lo, gue aneh kenapa?"

"Tadi siang lo mau gue umumin kalo lo bukan pacar gue. Sekarang lo minta gue lindungi lo yang artinya lo harus nyandang sebagai pacar gue"

"Gak jadi. Gue jadi pacar lo aja deh"

Astaga, pengakuan apa ini???. Clara kenapa lo mengaku secepat ini. Inget lo harus balas dendam.

Zayn menutup buku dan beralih menoleh Clara.

"Tapi pacar boongan" klarifikasiku cepat

"Siapa juga mau jadi pacar sungguhan lo?"

"Dornan mau kok"

"Apa?" Zayn mulai mendekati clara. Sepertinya dia terkejut dan heran. Tapi seketika lagi raut wajahnya jadi kesal. Memang betulkan kalo dornan memang mau sama gue. Dia kan bilang gitu dikantin.

Sontak aku melangkah mundur dan bersentuhan dengan dinding.

"Emang kenapa?" kucoba untuk bersuara tinggi agar aku tidak terpojok.

Zayn semakin gencar mendekati Clara, dia menundukkan kepalanya, bibirnya mendekati telingaku, lalu berbisik pelan.

"Lalu kenapa lo minta tolong sama gue?"

Badanku menegang seketika. Bukan karna perkataan Zayn melainkan karna deru nafas Zayn dan suara Zayn yang teramat seksi ditelinganya.

Astaga, gagal deh pembalasan dendam gue. Sepertinya gue terus yang dijajah disini. Dia yang selalu buat gue menegang dan merinding geli dibuatnya. Kenapa coba aku langsung berpikiran liar tadi.

Arrrgggh, Zayn lo itu.....

Very Hot and sexy.

Lihat aja gue pasti bisa buat lo yang tegang Zayn.

.

.
To be continued...

Hang Out [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang