06.44Am
"Ji.." Panggil Taeyong untuk yang ketiga kalinya, Tapi tetap tidak ada jawaban dari mulut gadis itu, Taeyong heran kemana perginya gadis itu,, tidak biasanya Jisoo pergi dari apartemen Taeyong kecuali Taeyong yang mengajak keluar agar gadis itu tidak terlalu jenuh didalam apartemenya.
"Ji!!" Panggilnya lebih keras namun tetap nihil! Dia khawatir kalau Jisoo tersesat ya.. karena memory lost yang ia alami, walaupun hanya sebagian memory diotak Jisoo yang hilang namun itu tetap membuat Taeyong khawatir.
"Astaga!!" Taeyong hanya khawatir jika gadis itu tidak tau arah dan tersesat!
Taeyong menggunakan penciumanya untuk mencium wangi wangian yang menguar kuat dari tubuh Jisoo dan lensa matanya yang semula biru laut kini berubah menjadi merah! Biar orang berkata kalau mata Taeyong aneh atau Taeyong menggunakan lensa palsu, Taeyong tidak peduli, dia hanya ingin Jisoonya selamat! Dengan langkah seribu Taeyong langsung melesat dengan kecepatan tinggi meninggalkan apartemenya untuk mencari Jisoo. Taeyong benar benar tidak tenang matanya selalu was dan terus mengikuti penciumanya, terus..dan terus berlari mengejar wewangian Jisoo melewati jalanan besar persimpangan supermarket dan didanau besar yang berada agak jauh didepan Taeyong banyak orang berlalu lalang disekitar danau entah itu olahraga atau sekedar melewati dan menikmati pemandangan danau yang hijau itu.
"Ji.." Bisik Taeyong dengan nada cemas, langkahnya tidak bisa ia hentikan lensa merahnya tak pernah tenang ketika mencari dimana keberadaan Jisoo, memang dulu ketika Jisoo masih menjadi manusia ingatanya masih sempurna tentang seluk beluk tempatnya tinggal tapi sekarang?! Jisoo bukan lagi manusia! Dia adalah vampir dengan arwah Greagadille didalam tubuhnya dan lebih parahnya jika dia tergoda dengan bau darah manusia! Taeyong pastikan Jisoo tidak bisa menahan hasratnya untuk menghisap darah manusia itu!! Taeyong tidak bisa membiarkan gadisnya menjadi pembunuh!
Wewangian Jisoo semakin dekat tapi terus berlari, Taeyong secepat kilat mengikuti kemana arah Jisoo pergi
'Barbeque stik' bau wewangian Jisoo semakin dekat dan Taeyong melangkahkan kakinya kedalam restoran bernuansa korea kental, mata Taeyong berubah menjadi cokelat terang dan berakhir biru laut dengan was mencari tubuh mungil Jisoo direstoran yang lumayan ramai pengunjung itu.
"Ji.."Bisik Taeyong saat melihat Jisoo menatap penuh 'keganasan' keseorang gadis yang seumuran denganya dan itu membuat Taeyong harus cepat mencegah gadis itu agar tidak berbuat hal yang tidak seharusnya terjadi.
Taeyong segera menghampiri Jisoo yang terduduk disalah satu kursi dan menatap tajam gadis yang sedang menikmati makanan bersama beberapa temanya, Jisoo sadar akan kehadiran Taeyong dan menatap Taeyong sembari mengangkat pantatnya dan berdiri pelan pelan, Taeyong menggeleng kecil menandakan kata kata 'tidak!' Dengan isyaratnya, namun manik merah pekat Jisoo mengatakan sebaliknya, penampilan Jisoo bisa dibilang cukup rapi, Dengan secepat kilat tanpa disadari oleh pengunjung lain Taeyong merengkuh tubuh Jisoo dan membawanya menghilang.####
!!(HUTAN)!!"Apa yang kau lakukan?!" Taeyong menatap tajam Jisoo pun sebaliknya dengan gadis yang masih mempertahankan maniknya.
"Kau sadar! Kau membuat dirimu dalam bahaya Ji!" Marah Taeyong kepada gadis didepanya kini, Jisoo benar benar dikendalikan oleh arwah Greagadille yang tidak menengguk darah selama ribuan tahun! Rupanya.
"Aku! Ingin darah!! Akkhh!!" Taeyong spontan menangkap tubuh Jisoo yang tumbang dan tanpa berfikir panjang Taeyong membawanya ke negeri tempat ayahnya tinggal.####
Didalam ruang temaram itu tubuh Jisoo dibaringkan, sedangkan Hyun Jin dan Taeyong duduk membelakangi Jisoo membicarakan sesuatu.
"Arwah Greagadille terlalu kuat untuk tubuhnya.." Ucap sang Papa, Taeyong duduk memijit keningnya mengosongkan fikiranya dan mencoba menenangkan.
"Uhuukk.." Taeyong dan
Hyun Jin menoleh kesumber suara yang terbatuk, Shiitt.. Tak butuh 2detik Taeyong sudah berada tepat disamping Jisoo membantu gadis itu mengubah posisinya agar terduduk.
"Kau baik?" Tanya Taeyong menatap khawatir Jisoo, Jisoo terbangun dan menatap bingung Taeyong.
"D-dimana aku? Aku kenapa Tae?" Taeyong tersenyum kecil dan Jisoo melihat ada perubahan pada manik mata Taeyong dan itu membuatnya heran.
"Kita berada dirumah Papaku, kau tadi pingsan.." Jelas Taeyong, Kapan Jisoo pingsan? Jisoo rasa semalam dia tidur dan setelah itu tidak tau dan tiba tiba Jisoo berada diruangan dengan cahaya yang minim.
"Aku? Pingsan? A- dia siapa?" Tanya Taeyong agak kaget melihat laki laki yang lebih tua daripada Taeyong memakai jas rapih dan kulit pucat serta mata mirip dengan Taeyong.
"Dia Papaku.." Laki laki itu tersenyum kearah Jisoo dan Jisoo membalasnya agak kikuk dan tudak enak.
"Selamat datang di Negeri Herzlan..Park Jisoo" Negeri apa? Jisoo sangat sangat asing dengan nama Herzlan, nama yang aneh menurut Jisoo.
"Kau akan tau nanti Ji..sekarang ayo keatas.." Sang Raja terlebih dahulu melangkah menuju mansion atas dan disusul oleh Taeyong dan Jisoo yang masih bingung disamping Taeyong.
Wooyy...mata Jisoo terbuka lebar saat menyaksikan pemandangan didepanya ruangan megah penuh dengan nuansa glamor sangat luas dan besar membuat siapapin yang meihatnya mampu mengucapkan kata "astaga.." dan Jisoo mengucapkan kata itu beberapa detik yang lalu..matanya tak bisa lepas dari ukiran cantik dilangit langit istana itu benar benar menyihir mata Jisoo.....
"Ayo.." Taeyong menarik tangan Jisoo untuk menuju lantai paling atas dan ruangan itu benar benar membuat mulutnya terbuka pintu berarsitektur megah berwarna hijau dan cokelat griiett..pintu besar itu terbuka otomatis dan menampilkan kamar berwarna cokelat dan emas luar biasa itulah yang berada difikiran Jisoo sekarang.
"Selama beberapa hari kita tinggal disini dulu..kau bisa tempati kamar ini Ji.." Jisoo tidak mendengarkan Taeyong dan malah mengelilingi melihat takjub setiap ukiran dan desain dari kamar berukuran cukup untuk 10 orang tidur bersama itu.
"Ji! Kau mendengarkanku?" Masih tidak ada jawaban dari mulut menganga gadis itu dia terus melihat lihat arsitektur dari kamar berlantai marmer madu dengan banyak kaca transparan yang menghiasi salah satu sisi dinding yang menampilkan keseluruha Negeri Herzlan.
"I-i-ni LUAR BIASA.."Taeyong menggelengkan kepalanya melihat tingkah Jisoo yang seolah melihat tumpukan emas.
"Sangat biasa.." Elak Taeyong yang sudah hafal seluk beluk istana terkuat dinegeri tempatnya tinggal.
"Kau bercanda??? Ini!! Tempat ini..sangat cantik..astaga! Aku disini beberapa hari Tae!!" Serunya menampilkan kesumringahanya, Taeyong masih dengan wajah datarnya.
"Kau tidak mendengarkanku tadi?" Jisoo agak kikuk dan mendengarkan apa? Itulah pertanyaan yang Jisoo ingin ajukan kepada tunanganya itu.
"Mendengarkan apa?" Astaga polos sekali wajah gadis didepanya ini, Taeyong mengantongi kedua tanganya disaku celananya dan itu membuat Jisoo semakin menaruh hati kepada laki laki cool yang ada didepanya kini.
"Kita akan menempati tempat ini untuk beberapa hari.." Saking senangnya Jisoo spontan memeluk tubuh tegap Taeyong membuat laki laki itu tersenyum melihat tingkah lucu tunanganya.
"Benarkah??? Benar??" Taeyong mengangguk masih memeluk Jisoo yang kesenangan.
"Kau akan bertemu keluargaku nanti malam Ji.. dan kau ikut aku kesuatu tempat nanti sore" Tiba tiba Jisoo melepaskan pelukanya dan menyatukan kedua alisnya menatap Taeyong.
"Aku takut Tae.." Taeyong menggenggam lembut tangan Jisoo yang terasa sama dengan suhu badanya dingin sangat sangat dingin karena kini Jisoo adalah vampir.
"Hei..kau tak apa?" Jisoo terus menunduk karena gugup mengingat nanti malam akan seperti apa pertemuan canggung antara Jisoo dan keluarga besar Raja Hyun Jin.
"Aku gugup dan takut.. bagaimana jika ayahmu dan kakak kakakmu tidak menyukaiku dan mereka membenciku???" Taeyong menatap dalam mata merah Jisoo dan Jisoo malu jika Taeyong menatapnya seperti itu.
"Dengar Ji, Ayah dan kakakku tidak pernah membatasi anaknya dan adiknya menentukan siapa pilihan hidupku, siapapun yang aku pilih siapapun yang aku cintai maka aku akan mempertahankan itu sampai kapanpun..kau jangan khawatir..mereka pasti menerimamu dengan baik.." Jisoo mendongakkan kepalanya menatap mata elang Taeyong yang juga menatap matanya, gadis itu sedikit tersenyum Taeyong pun.
"Benarkah?" Taeyongg mengangguk mantap dan memeluk Jisoo dengan nyaman, gadis itu bersyukur bisa bertemu dengan laki laki sedingin dan semanis Taeyong.#####
07.16Am
Anyeong ..
Jangan lupa VOMMEN ya readers..aku ingetin sekali lagi kalau vote/komen itu penting banget buat si penulis...Jadi jangan lupa yaa^^
*and makasih dah pada mau mampir dilapak aing..
Next ya, bacanya..

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Your Body!![TaeyongXJisoo]
VampireWARNING!! 1.)Siapin segala sesuatunya!! 2.)Yg masih dibawah 17+ ga boleh baca 3.)Demi keselamatan bangsa(yg diatas) 4.)Dilarang kerass COPASS\PLAGIAT dll 5.)Murni hasil karya saya sendiri(dijamin) #next ya kakak yuk dibaca,,^^