Jisoo menelan sarapan terakhirnya lalu meminum segelas susu yang disajikan Taeyong.
"Aku sudah selesai, terimakasih sarapanya! Mana cincinku?"Taeyong menatap sayuran dipiring Jisoo yang tidak dimakan gadis itu.
"Habiskan sayuranya!"Jisoo menggeleng.
"Aku tidak suka ini! Mana cincinku?"Taeyong masih tak bergeming, ia menyendok sayuran dipiring gadis yang berada didepanya lalu mengarahkan sesendok brokoli itu didepan mulut Jisoo.
"Tidak mau! Aku hanya menginginkan cincinku! Bukan sayuran ini! Mana cincinku?!" Tolak Jisoo dengan nada agak jengkel karena perilaku Taeyong.
"Aku bilang! Habiskan ini dan akan kuberikan cincin itu!" Tegas Taeyong tak kalah tegas dengan tatapan tajamnya.
"Tidak dan tidak! Kau bukan ibuku jadi jangan bermimpi aku mau menerima suapanmu!!" Tolak Jisoo yang kesekian kalinya.
"Aku tidak akan memberikan cincin itu! Jadi pulanglah!" Tegas Taeyong lalu meletakkan sesendok sayur itu dipiring Jisoo dan melanjutkan aktifitas makanya sendiri, Jisoo kesal dan takut! Takut kalau cincin itu tidak dikembalikan.
"Aku minta! Kau kembalikan cincinku!!"Seru Jisoo dengan nada tingginya, Taeyong tetap tidak bergeming dengan amarah Jisoo.
"Apa kau tuli?!! Atau berpura pura tuli ha?!! Dimana cincinku?! Jika kau tidak memberikan cincinku!! Akan kucari sendiri!!"Amuk Jisoo, Dengan langkah seribu tanpa babibu Jisoo masuk mencari kamar sang penghuni apartemen.
"Dimana kamarnya?"Bisik Jisoo, dengan pelan Jisoo membuka pintu kamar berwarna cokelat tua itu sebenarnya dia takut karena ini baru pertama kali bagi Jisoo memasuki kamar seorang laki laki! Dan yang lebih parah Jisoo tidak mengenal laki laki itu.
Dilaci lemari dan terakhir kolong tempat tidur bigzize!
"Kau mencari ini?"
Spontan Jisoo langsung memutar badanya dan langsung mengangguk
"Ya! Berikan itu, dan aku pulang"
Taeyong tersenyum miring menanggapi omongan Jisoo, lalu melangkahkan kakinya kedalam kamar dan menutup sekaligus mengunci pintu kamarnya lalu kembali berbalik menatap Jisoo, Jisoo semula bingung lalu menatap Taeyong.
"Apa yang kau lakukan?!!" Tanya Jisoo sembari mengernyitkan dahinya, Taeyong memasukkan cincin perak yang ada ditanganya kedalam saku celananya.
"Kau bilang jika cincin ini sangat berharga bukan?" Jisoo masih berdiri tepat didepan ranjang Taeyong menatap was was kepada laki laki tampan yang ada didepanya.
"Tentu! Maka dari itu kembalikan cincinku!!" Taeyong memajukan langkahnya pelan dengan terus menatap Jisoo, dan gadis berperawakan manis cantik itu sangat was was.
"Jika ingin cincinmu kembali.. kau harus-"Jisoo mengerti arah pembicaraan Taeyong langsung memotong ketika Taeyong ingin melanjutkan bicaranya.
"KAU FIIKIR AKU WANITA MURAHAN?!! JIKA AKU MAU CINCINKU KEMBALI KAU MEMINTAKU MELAYANIMU BEGITU?!! LALU KAU FIKIR AKU MAU?!!HEI DENGARNYA WALAUPUN WAJAHMU ITU SEMPURNA TAPI MAAF!! AKU BUKAN WANITA SEPERTI YANG ADA DALAM OTAK MESUMMU ITU!!" Taeyong mengernyitkan dahinya mendengar celotehan panjang bin tidak jelas yang keluar dari mulut gadis manis yang berada didepan dadanya.
"Kau berfikir aku memintamu untuk apa?? Melayaniku? Sejauh itukah pemikiranmu? Dan kau menuduhku otak mesum!" Tatapan marah Jisoo kini digeser dengan wajah bingungnya.
"Lalu?! Kau fikir aku tidak tau kalau kau memang menginginkan hal tentang diriku!! Aku tidak sebodoh itu dan aku tau apa maksudmu dan aku tidak akan membiarkanmu me no da iku!!"
Taeyong memasang muka datarnya,
"Menodaimu? Aku? Kalau memiliki sepasang telinga maka gunakan untuk mendengarkan penjelasan dengan baik sampai orang itu selesai bicara! Kau belum tau apa mauku kan? Dan kau memotong pembicaraanku! Lalu menuduhku yang tidak tidak!"Taeyong menjentikkan jarinya kedahi Jisoo hingga gadis itu mengaduh.
"Memangnya apa maumu?" Tanya Jisoo sambil mengusap usap dahinya.
"Aku mau kau menjadi tungangan palsuku.." Jisoo kaget bukan kepalang saat Taeyong mengatakan hal nyleneh dan menurut Jisoo itu sangat lucu.
"Tunangan apa? Tunangan palsu??hahahaha...kau berhasil melawak itu sangat lucu..ahaha.." Tawa Jisoo sampai mengeluarkan air mata, karena..mana ada wanita yang tidak mudah terpikat dengan ketampanan laki laki yang berada tepat didepanya kini, laki laki jangkung yang sempurna dengan tubuh proporsional! Bahkan Jisoo pun sebenarnya demikian tapi dia masih menomorsatukan harga dirinya dibandingkan harus mengakui jika dirinya suka kepada sipria terlebih dahulu dengan terang terangan! Itu namanya mengesampingkan harga diri! Demikianlah seorang Park Jisoo "Aku serius Ji.."Tanpa Jisoo sadari tanganya menepuk nepuk bahu Taeyong sambil terus tertawa menunduk kebawah dan dia benar benar tidak menyadari keseriusan Taeyong.
"Aku..ahaha..hei kenapa harus aku? Kau tau? banyak wanita yang lebih cantik dan lebih sexy dibandingkan denganku yang biasa biasa saja jadi..kau tau kau bisa mencari yang lain.." Taeyong menatap tajam Jisoo yang masih tertawa didepanya.
"Aku tidak akan mencari siapapun..karena kau yang aku mau!" Jisoo mengusap pinggir matanya dan menegakkan tubuhnya persis didepan Taeyong yang tentu saja lebih tinggi dibanding Jisoo.
"Hei..aku baru saja melihatmu dan juga sebaliknya, dan seharusnya kau meminta hal itu kepada ya..semacam teman dekat atau sahabat perempuanmu..lagi pula wajahmu itu tidak terlalu jelek,, jadi kau pasti bisa menggaet hati perempuan yang lain..asal kau tau jika kau memilihku kau kupastikan menyesal,, dan aku meminta cincinku kau kembalikan!" Taeyong bisa bisa gila menghadapi dan berbicara dengan gadis yang tepat berada didepanya kini.
"Dan asal kau tau! Jika kau tidak menerima kemauanku! Kupastikan cincin ini lenyap!" Ancam Taeyong mengeluarkan cincin yang ada disaku celananya dan menggenggamnya.
"Melenyapkanya? Dengan cara apa huh? Membuangnya? Dengarnya! Aku bisa mencari cincin ini jika kau membuangnya kemana saja!" Balas Jisoo tak mau kalah.
"Baiklah..jika kau tidak mau menerima kemauanku maka kau tidak akan pernah bisa keluar dari kamarku!" Ucap Taeyong lalu berjalan menuju ranjangnya dan mendudukkan pantatnya sembari memainkan ponsel hiitamnya.
"Memang kau fikir aku tidak bis-" glek..glekk pintunya terkunci!! Dan Jisoo baru ingat jika tadi Taeyong mengunci pintu berwarna coklat itu! Dan Jisoo mulai takut sekarang.
"Hei!! Hei..kau! Buka pintunya! Kau itu orang asing bagiku dan memintaku menjadi tunangan palsumu!! Kau fikir aku mau!! Memangnya siapa kau siapa aku?!! Jadi buka pintu ini atau aku teriak!!" Taeyong terus menatap layar ponselnya tanpa peduli dengan ketakutan dan amarah Jisoo.
"Hei!!" Dorr!!Doorr!!Suara gebrakan pintu yang Jisoo sengaja ciptakan, tiba tiba ponsel Jisoo berdering, Jisoo langsung mengambil dari tasnya dan Shiitt..tangan Taeyong lebih cepat dari yang Jisoo kira..kini ponselnya yang berdering berada ditangan Taeyong dan itu membuat Jisoo sangat sangat frustasi!!
"Haloo..""Ji! Kau dimana?"suara Vernon.
"Jisoo bersamaku sekarang.."
"Kau siapa? Dimana Jisoo?!!"
"Tuuttt..." Taeyong menggeser tombol merah dilayar ponsel Jisoo sehingga memutuskan sambungan telepon dari Vernon lelaki yang dekat dengan Jisoo sekarang ini.
"Kau!! Benar benar membuatku muak!! Berikan ponselku!!" Jisoo berusaha menggapai ponselnya yang sengaja ditinggikan Taeyong hingga gadis itu mencengkeram kerah kemeja Taeyong sembari berjinjit namun masih sulit hingga membuat Taeyong kehilangan keseimbanganya dan..brukkk!####
HAI!! Readerss=SELAMAT=
HARI KEBANGKITAN NKRI
!!17 Agustus 2018!!Salam merdeka!!
(Jadi gini kalau pada penasaran sama kelanjutan ceritanya, aing saranin buat baca terus kelanjutan cerita dari aing ya^^ biar pada ga penasaran)
Oiya....
Aing juga mau ingetin jangan lupa pada VOMMEN ya readers... soalnya itu penting banget buat aing^^Yaudah sekali lagi!!
¤SALAM MERDEKA¤
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Your Body!![TaeyongXJisoo]
VampiriWARNING!! 1.)Siapin segala sesuatunya!! 2.)Yg masih dibawah 17+ ga boleh baca 3.)Demi keselamatan bangsa(yg diatas) 4.)Dilarang kerass COPASS\PLAGIAT dll 5.)Murni hasil karya saya sendiri(dijamin) #next ya kakak yuk dibaca,,^^