Tujuh Belas

11 1 0
                                    

Happy reading and don't forget to vote and comment this story 🎆🎇

∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆

Hari ini adalah hari yang paling membuat gadis itu kesal. Dimulai dari tadi pagi sampai siang ini. Sudah beberapa kali , gadis itu bertemu dengan laki-laki yang menurutnya pembuat masalah. Dan , rasa kesalnya pun semakin bertambah, setiap kali mereka bertemu.

Setenang mungkin, langkahnya mengarah terus ke arah kantin. Karena memang sekarang sudah jam nya istirahat kedua. Bella dan Rayya sudah terlebih dahulu ke kantin. Akibat, Andira yang harus bertemu dengan Pak Abdi untuk memberikan sebuah berkas. Kemudian, gadis itu segera menyusul kedua sahabatnya yang sudah mengambil posisi di meja kantin.

Walaupun cewek itu terlihat cuek, tetapi tidak dengan cowok itu. Asgar bersama dengan teman-temannya malah membincangkan insiden tadi pagi yang gempar. Karena , pertama kalinya Andira mendatangi cowok itu tepat di hadapan teman-temannya.

"Enak ya , didatengin sama bidadari dari langit ke tujuh. Cantiknya minta dikawinin." Celetuk Rangga yang dibalas tawa dari teman-temannya.

Vano menggelengkan kepala dan berucap sambil menahan tawanya. "Ya lo kan mintanya dikawinin sama kambing di deket rumah Pak Didang"

"Yeee... Pak Didang mah punya kambing dia sendiri. Bukan buat gua kawinin. Bangsat emang lo kadang," balas Rangga yang langsung mengerucutkan bibirnya.

"Tapi seriusan deh , Gar. Lo pake pelet apaan sampe anak orang yang susah di dapetin bisa mau sama lo ?" Tanya Bayu yang berasal dari anak kelas XI IPS 3.

Asgar menoleh ke arah Bayu dan bergantian melihat yang lainnya dengan tatapan datarnya. Rasanya , itu adalah pertanyaan yang biasa baginya. Karena , sudah berkali-kali teman-temannya bertanya dengan pertanyaan yang sama.

Daffa yang baru saja datang dari arah toilet , langsung bergabung dan bertanya topik apa yang sedang dibincangkan. "Andira pasti nih, kayaknya tuh cewek famous amat di geng kita,"

"Tapi, yang gue denger sih dia kepilih jadi ketua tim dance tahun ini. Karena, kemaren dia kan turun jabatan. Nggak tau juga kenapa ," jelas Daffa sambil mengambil keripik yang terletak di tengah meja.

Sampai beberapa menit, obrolan terus berlanjut. Bel masuk pun berbunyi. Andira , Bella , dan Rayya yang sudah selesai memakan makanan mereka , bangkit berdiri dan berjalan ke arah kelas mereka. Tetapi, sesuatu membuat mereka terhenti.

"Itu ada apaan rame-rame ? Liat mau nggak ?" Ajak Bella yang dilanjutkan Rayya dan Andira.

Ketiganya terus berjalan, melihat apa yang terjadi. Bukan dan tak lain adalah Asgar beserta dengan teman-temannya yang membuat masalah lagi. Asgar yang bermain basket dengan wajah tampannya , dan yang lebih menarik perhatiannya lagi adalah Zidan. Kapten tim futsal.

Kedua laki-laki yang menjadi pusat perhatian sekarang, bertanding dengan permainan yang sangat sengit. Awalnya, Zidan beserta dengan teman-temannya yang mengganggu area permainan lapangan basket. Padahal, Zidan adalah kapten tim futsal. Asgar yang merasa tak terima , mengajak cowok itu bertanding basket.

Mata Andira langsung menemukan cowok itu. Bulir-bulir keringat berjatuhan membasahi pipi dan wajah laki-laki itu. Seragamnya yang berantakan menambah kadar ketampanan cowok itu. Koridor dan lapangan basket dipenuhi dengan para siswa-siswi yang penasaran , siapakah yang akan memenangkan pertandingan itu. Begitu pun dengan Andira.

Bella dan Rayya menatap Andira secara bergantian. Pasalnya, cewek itu begitu memperhatikan cowok itu. Sampai-sampai ia lupa, bahwa bel masuk telah berbunyi.

Don't Leave METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang