Empat

64 1 0
                                    

Jam pulang sekolah memang sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu. Andira yang sedang terlihat menunggu sesuatu, kini harus membelalakan matanya. karena terdapat seseorang yang berdiri di hadapannya.

Ngapain lagi nih si biang kerok ?

"Cantik-cantik kok sendirian disini, ngapain sih?" Goda cowok itu dengan cengiran yang membuat Andira tambah mual melihatnya.

"Kayaknya belakang gue lagi kosong nih, pengen gue kasih tumpangan, tapi ke siapa ya?" Cowok itu masih saja berbicara, namun Andira lebih memilih diam dan menjauhi cowok itu.

"Lo kenapa sih jauh-jauh banget? Oh atau jangan-jangan takut suka lagi ya sama mantannya yang ganteng ini?"

"Lo tuh udah gila ya?! Mendingan pergi sana! Gue udah muak liat muka lo!" Andira membentak sambil berjalan masuk ke dalam mobilnya yang sudah datang.

Pada saat matanya menoleh ke arah Ragar, cowok itu tersenyum sambil berteriak, "TUNGGU AJA TANGGAL PERESMIAN HUBUNGAN KITA LAGI!"

Seketika itu juga, rasanya dirinya ingin muntah di saat itu juga. Bukan tanpa sebab hubungan mereka kandas. Tetapi, itu semua karena Ragar yang membuatnya menjauh dan memutuskan hubungan dengan cowok itu. Lalu, sekarang dengan seenaknya dia kembali lagi? Tidak akan pernah terjadi.

Tidak lama kejadian itu usai, sepasang mata memperhatikan mereka sambil bertopang dada. Asgar baru saja kembali dari kantin, Setelah berlama di kantin bersama Rangga dan Vano, dia memutuskan untuk pulang terlebih dahulu. Karena, ada sesuatu yang harus dilakukan olehnya sebelum pulang. Dan baru saja ingin melangkahkan kaki tetapi , mata elangnya sudah menemukan kejadian yang tidak biasa.

"Asgar!" Sebuah suara berhasil membuat tubuhnya secara otomatis berdiri tegap.

Wajahnya sedikit bingung. Padahal, ia sudah sangat cepat-cepat ingin pulang. Tetapi, malah terhalang karena gadis ini. Gadis yang sangat membuatnya kesal.

"Asgar , aku belom dijemput nih. Dan kayaknya, enggak ada yang jemput juga deh. Aku boleh mi---" ucap gadis itu sambil tersenyum dan berharap sangat banyak kepada laki-laki itu.

"Gua bukan ojek online."

Sesudah mengatakan itu, tanpa basa -basi Asgar segera melangkahkan kakinya dan berjalan melajukan kendaraannya.

Eriska Wulanila. Gadis yang baru saja dilukai hatinya oleh Asgar. Sudah sejak lama memang dia memendam rasa terhadap cowok itu. Bahkan, sudah berulang kali juga dia mengatakan bahwa ia sangat mencintai Asgar.

Dan hal itu, tidak membuat Asgar luluh. Ia lebih memilih untuk tidak memberikan jawaban. Karena, hatinya sama sekali tidak terbuka untuk Eriska, sang primadonanya sekolah.

Jikalau memang hatimu bukan untukku sekarang , aku disini. Selalu siap menerimamu apa adanya.

****

Sudah lebih dari 1 jam Andira merebahkan tubuhnya di kasur kesayangannya. Sudah 1 jam juga, Dia memilih untuk memejamkan matanya. Dan tidak kunjung menutup juga.

Karena bosan, cewek itu mengambil jaket berwarna hitam kesukaannya. Tak lupa sebelum itu, Dia mengambil ponsel miliknya yang masih berada di atas nakas meja dekat tempat tidurnya.

Anak tangga telah dia turuni satu demi satu. Dan pada anak tangga terakhir, seseorang yang sangat dia rindukan sudah ada di hadapannya sekarang.

"Mama?! Papa?! Kok pulang nggak bilang Andira sih?" Andira langsung menggapai pelukan ibunya yang sudah lama tidak dia rasakan.

Don't Leave METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang