"Istri"
"Ya" Semburat merah alami menghiasi pipi Mila.
Tidak terasa pernikahan mereka sudah berjalan tiga bulan dan Kevin, suami yang sangat dicintainya, menepati ucapannya.
Setelah sehari pernikahan mereka. Kevin memperlakukan Mila dengan baik. Bahkan sangat baik. Kevin juga benar-benar memberikan seluruh gajinya untuk Mila. Namun akhirnya karena tidak tega suaminya itu tidak mempunyai pegangan, Mila hanya menerima 50% saja dari gaji Kevin setiap bulannya.
Awalnya Kevin menolak, tapi dengan keras kepala Mila juga tidak mau dibantah dan akhirnya perdebatan pun terjadi.
Mereka sempat saling mendiamkan satu sama lain selama dua hari lalu dihari ketiga Kevin mengalah dan merekapun berbaikan. Walaupun kata cinta belum terucap dari bibir Kevin, dan walaupun panggilan 'Sayang' juga belum terucap, tapi seperti ini pun sudah membuat Mila senang.
"Minggu ini aku masuk kerja malam" Ucap Kevin memberitahu. Mereka kini berada di dalam kamar.
"Lagi?" Mila mencebikkan bibirnya terlihat tidak suka. "Bukannya udah ya, minggu kemarin?"
"Iya"
"Lalu?"
"Tukeran shift sama teman" Kevin menatap Mila lembut. Cafe tempatnya bekerja adalah cafe yang buka 24 jam. Dan harusnya minggu ini ia masuk kerja pagi.
"Kenapa?"
"Istri teman aku lagi hamil besar, katanya mendekati persalinan, jadi teman aku nggak tega kalau harus ninggalin istrinya kerja malam-malam"
Tanpa sadar Mila mengusap perutnya. Dan itu tak luput dari pandangan Kevin.
"Kamu nggak pa-pa kan?"
Mila terdiam.
"Istri"
"Hm"
"Mau hamil juga?"
"Iya. Eh kamu tanya apa tadi?" Mila mengerjapkan matanya kaget.
Kevin tersenyum tipis. Ia mengusap lembut puncak kepala Mila. "Nggak nanya apa-apa"
"Tadi jelas-jelas kamu nanya sesuatu"
"Memang"
"Suami. Ih kok nyebelin sih!!!" Mila melotot kesal.
"Marah?"
"Tau ah!" Sembur Mila galak.
Kevin terkekeh geli. "Gitu aja ngambek. Malu tau sama umur"
"Ish Kevin!"
"Udah sini" Kevin menarik Mila dan mendudukkan Mila dipangkuannya.
Mila sontak membulatkan matanya. Terkejut.
Ya Tuhan... Kalau seperti ini bagaimana mungkin ia tidak jatuh cinta setiap hari pada Kevin.
Suaminya ini sialan menyebalkan dan sialnya lagi ia sudah sejatuh-jatuhnya mencintai Kevin.
"Nggak pa-pa kan, minggu ini bobonya sendirian lagi?" Kevin menumpukkan dagunya dibahu Mila.
Mila menegang kaku. Ia merasakan hembusan nafas Kevin menerpa lehernya.
"Mila"
"I-iya"
"Jangan tegang"
"Nggak tegang kok"
"Kalau gitu badannya dilemesin dong"
"Hah?" Mila melongo layaknya idiot bodoh.
Kevin tersenyum dan mengusap lembut pinggang Mila. "Katanya nggak tegang. Kok kaku gini?" Ledeknya geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Bayaran
RomanceDemi wanita yang dicintainya, Kevin rela melakukan apapun. Sekalipun itu harus menjadi suami yang dibayar dengan sangat mahal oleh wanita cantik yang begitu menggilainya. Terdengar gila memang. Namun dibalik semuanya, mampukah ia setia pada wanita y...