SB [18]

75.7K 5.1K 153
                                    

"Kenapa sih kamu tadi diem aja?!" Omel Mila sambil berkacak pinggang begitu ia dan Kevin berada di dalam kamar. "Aku aja panas dengernya gimana kamu"

Kevin menatap lembut Mila. Diraihnya kedua lengan Mila. "Lalu aku harus gimana, heum?"

Mila mendengus jengkel. Pake nanya harus gimana lagi? Ish ini suami kok ya nyebelin banget. Untung sayang. Mila mengomel dalam hati.

Kevin yang melihat mulut istrinya komat-kamit tak jelas, dengan gemas mengecup bibir Mila. "Udah jangan marah lagi"

Mila tidak menanggapi. Ia mengerjapkan matanya masih terkejut dengan kecupan gemas Kevin tadi. Mendadak ia merasakan pipinya memanas dan Mila yakin wajahnya kini pasti sudah memerah seperti kepiting rebus.

Walaupun bibir Kevin sering mampir menyapa bibirnya, tapi tetap saja efek yang ditinggalkan membuat Mila salah tingkah.

"Hei, kok malah bengong" Kevin menggigit lembut hidung mancung Mila. "Mikirin apa sih?" Sebenarnya tidak perlu ditanyakan lagi. Dari pipi Mila yang bersemu merah saja, Kevin sudah bisa menebaknya. Ya ampun istrinya ini menggemaskan sekali sih?

"Aku tuh marah tau!" Sungut Mila mengabaikan pertanyaan Kevin.

"Iya tau"

"Kenapa kamu tadi nggak sembur balik tante Rika?"

"Aku bukan Mbah Dukun yang suka nyembur, sayang"

"Kevin ih, aku serius!"

"Aku juga serius" Kevin menggiring Mila untuk duduk di sofa yang ada di dalam kamar, namun diabaikan oleh Mila yang masih saja betah berdiri. Bahkan kini wanita cantik itu mengetuk-ngetukkan kakinya di lantai.

Kevin menghela nafas. Kemudian tanpa permisi Kevin mendudukkan Mila di atas pangkuannya. Mila yang terkejut dengan erat memeluk leher Kevin.

"Modus banget sih. Udah tau lagi kesel!" Omel Mila. Namun walau begitu diam-diam Mila tersenyum senang.

"Tapi suka kan?"

"Nggak ih"

"Yakin?"

"Kevin!"

"Iya sayang"

"Udah jangan godain"

"Siapa yang godain sih?"

"Kamulah"

"Aku?" Tunjuk Kevin pada dirinya sendiri. "Enggak tuh, perasaan kamu aja kali"

"Tuh kan nyebelin"

"Tapi kamu cinta kan?"

Mila menutup wajahnya yang terasa semakin memanas.

Kevin tersenyum geli. Semakin hari istrinya ini semakin menggemaskan saja. Dan Kevin tidak bisa lagi mengabaikan Mila seperti dulu ia mengabaikan Mila.

Semakin ia mengenal Mila, semakin ia ingin melindungi Mila.

Semakin ia tau bagaimana Mila, semakin ia ingin selalu membuat Mila tersenyum dan tertawa bahagia.

Mila tidak seburuk seperti apa yang ia pikirkan. Dan setiap kali ia berada sedekat ini dengan Mila. Ia merasa nyaman sekaligus hangat.

"Mila" Panggil Kevin tepat ditelinga Mila.

Refleks Mila menurunkan kedua tangannya yang tadi menutupi wajahnya.

Wajahnya yang semula bersemu merah karena godaan Kevin seketika berubah mendung. Dalam hati ia merasa kecewa Kevin tidak memanggilnya sayang.

"Ya" Sahut Mila diiringi senyum yang dipaksakan.

Kevin mengusap lembut pipi Mila. "Terima kasih, kamu tadi sudah membelaku" Kemudian Kevin mengecup pipi Mila.

Suami BayaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang