Lili mengelus lengan Mila yang terasa lembut ditangannya. Tatapannya begitu dalam menatap Mila yang selama ini disukai dan dikaguminya dalam diam.
"Kamu nggak pantas disakiti," bisiknya lirih. "Kamu banyak menangis karena suamimu itu, dan aku nggak suka!"
Lili menghela nafas dalam. Dikecupnya puncak kepala Mila dengan sayang.
"Pria belagu itu nggak pantas jadi suami kamu"
Sorot mata kebencian terpancar jelas dimata Lili saat melirik Kevin, senyum sinis pun terukir dibibirnya yang tipis.
Sejak pertama kali bertemu Mila dan bekerja di rumah Mila, Lili sudah menyukai dan mengagumi Mila. Sikap Mila yang dimata Lili seperti bunglon yang selalu berubah-ubah sesuai suasana hati, membuat Lili gemas.
Lili suka Mila, tapi tentu Lili sadar diri, Mila wanita normal yang menyukai pria, sedangkan dirinya...
Lili memejamkan matanya sejenak. Kemudian ditatapnya Mila dengan penuh kasih sayang.
"Katakan padaku, kalau apa yang aku lakukan ini benar. Kamu nggak bahagia dengan suami kamu"
Layaknya orang yang kehilangan kewarasannya Lili bicara sendiri.
"Suami kamu munafik, Mila. Dia nggak sungguh-sungguh mencintai kamu, dia hanya akan menyakiti kamu"
Lili terus mengoceh. Tatapannya pun semakin dalam pada Mila.
"Semua pria sama, Mila. Mereka brengsek! Dan suami kamu salah satu dari mereka. Dia lebih banyak memberikan air mata dibandingkan senyum kebahagiaan"
Lili tidak suka Mila meneteskan air mata karena Kevin. Ia akui, Kevin tidak mudah tergoda oleh rayuan wanita, tapi tetap saja tidak hanya sekali pria itu membuat Mila menangis. Apalagi dulu sebelum Mila dan Kevin menikah.
"Karena suami kamu itu, kamu direndahkan oleh tante kamu sendiri. Aku benci Mila. Aku nggak suka. Aku marah. Tapi apa yang dilakukan suami kamu?" Lili tertawa sinis. "Nggak ada. Dia hanya diam dan malah membawamu pergi dari rumah ini. Dia jahat, Mila. Seharusnya kamu nggak ikut dengannya. Tapi kenapa kamu bodoh hah?"
Lili merasakan darahnya mendidih panas, ketenangan seketika lenyap dari dirinya, yang ada hanya emosi dan kemarahan.
"Kenapa kamu mau saja mengikuti kemauan suami kamu itu?!" Sorot mata Lili tajam dan menusuk. "Padahal sudah jelas, suami yang hidupnya dibawah belas kasihan istri. Adalah suami yang tidak berguna!!!"
Menarik nafas panjang lalu menghembuskannya kasar. Lili perlahan mengangkat tubuh Mila, menggendongnya ala bridal style.
Terasa ringan. Lili kembali tersenyum.
Lili membaringkan Mila di atas tempat tidurnya.
"Kamu cantik, Mila" Tangannya terulur membelai lembut pipi Mila. "Dan kita nggak perlu pria untuk membuat kita bahagia dan terpuaskan" Seringaian licik terukir dibibirnya. "Kita nggak butuh mereka. Karena mereka hanya bisa memberikan rasa sakit" Kemudian Lili duduk di tepi tempat tidur.
Dulu ia hanya bisa menciumi baju Mila yang akan disetrika. Tapi sekarang ia bisa mencium Mila secara langsung. Dan Lili sudah tidak sabar lagi untuk menunjukkan kalau dia pun bisa memberikan apa yang Kevin berikan pada Mila.
"Aku janji nggak akan nyakitin kamu, Mila"
***
"Aaarrrggghh" Kevin mengerang merasakan sakit ditengkuknya.
Pukulan yang ia terima tidak main-main dan Kevin yakin yang memukulnya bukan orang sembarangan apalagi pukulan itu begitu keras menghantam tengkuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Bayaran
RomanceDemi wanita yang dicintainya, Kevin rela melakukan apapun. Sekalipun itu harus menjadi suami yang dibayar dengan sangat mahal oleh wanita cantik yang begitu menggilainya. Terdengar gila memang. Namun dibalik semuanya, mampukah ia setia pada wanita y...