TELULAS

1.5K 232 5
                                    

Bismillah

.

Chanyeol melajukan motornya dengan kecepatan sedang, karena dia yakin kamu tak akan jauh dari sana. Kecuali jika kamu di culik atau semacamnya.

Aarrghh!! Chanyeol tak bisa membayangkan apa yang sedang terjadi padamu sekarang, mata nya terus menyorot ke sekitar jalanan dan selalu berharap ada setidaknya bayanganmu disana.

...

"Huufffttt.. jam berapa ya.." gumam mu saat melirik arloji dan membulatkan mataku seketika.

"Aduh!! Kok udah malem banget sih, perasaan tadi baru jam 8 kan." Gerutumu yang akhirnya segara bangkit dan berbalik untuk segera pulang. Hingga kamu menyadari...

"Kok gelap banget." Kini nyalimu menciut bahkan menghilang, seolah tak ada lagi yang bisa kamu katakan. Tubuhmu pun merosot seketika dan kamu memeluk lututnya lagi, menangis dan terisak.

"Hiks.. ayah.. bunda.. hiks.. (Yn) takut.. bunda.."

Iya, kamu menangis sekarang. Menyesali keteledoranmu yang berjalan sejauh ini pada malam hari sendirian. Hanya karena satu hal, kamu tak bisa menemukan Chanyeol yang kamu harapkan bisa menenangkan dirimu dikala kekasihmu bersikap seperti ini.

...

Bahumu bergetar hebat dan nafasmu mulai tersengal, lenganmu kini sudah basah dengan air mata yang mengalir deras, bahkan angin malam yang sangat dingin terasa menusuk di tulang.

Sampai...

Ssrrttt

Tubuhmu menghangat, ada sesuatu yang menyelimuti tubuhmu sekarang. Dan sebuah tangan besar merengkuh lembut tubuh ringkihmu ke dalam pelukannya yang sangat hangat.

"Chanyeol.. hiks.." tangismu sambil memanggil namanya, iya.. meskipun kamu bekuk melihat wajahnya. Tapi kamu bisa merasakan kalau dia adalah Chanyeol. Lelaki yang beberapa jam lalu kamu cari sampai akhirnya berakhir disini.

"Maaf ya, tadi kamu cari aku?" Tanya Chanyeol dengan nada lembut sambil mengusap kepalamu perlahan.

"Hiks..hiks.. i..hiks..ya..." Kamu mengakui nya dan Chanyeol semakin mengeratkan lagi pelukannya.

"Ssttt.. udah udah, sekarang pulang aja yuk. Bunda sama ayah khawatir banget sama kamu." Ucap Chanyeol lagi lembut dan meregangkan pelukannya, menangkup wajahmu dengan kedua tangannya lalu mengusap perlahan lelehan air matamu dengan kedua ibu jarinya.

"Kamu.. hiks.. di.."

"Aku bareng sama anak-anak tadi. Belajar buat persiapan ujian. Maaf ya"

Jujur, Chanyeol sendiri sebenarnya tak perlu minta maaf. Karena kenyataannya lelaki itu sama sekali tak punya salah padamu. Mungkin kamu yang salah disini, atau...

Air mata mu kini mengalir lagi dan tubuhmu rasanya lemas.

"Gak bisa berdiri.." cicitmu sambil menunduk.

Kamu pikir, Chanyeol akan merangkul dan memapahmu. Tapi, lelaki itu berjongkok sebentar lalu menelusup kan kedua tangannya di bawah kakimu dan juga bagian belakang tubuhmu untuk menyangganya.

Bridal style. Itu yang Chanyeol lakukan sekarang padamu. Menggendong mu seperti kamu adalah pengantin wanitanya. Dengan jaket denim milik Chanyeol yang menyelimuti tubuh kecilmu.

"Chan.."

"Hmm?"

"Maaf.."

Chanyeol menghentikan langkahnya sebentar lalu menatapmu.

"Kamu masih marah kan sama aku?" Tanyamu lagi dengan nada khawatir.

"Gak usah bahas itu lagi. Oke? Kita pulang aja sekarang." Ujar Chanyeol datar dan kamu merasa ingin menangis lagi. Apa sih salahmu pada Chanyeol, sampai lelaki ini memperlakukanmu dengan seperti ini?

.

--skiipp--

"(Yn)!!" Ayah dan bundamu kini langsung mendekat dengan wajah khawatir nya

"Bunda.. maaf, aku.." bundamu memeluk erat tubuhmu dan mengusap punggungmu.

"Iya iya.. nanti aja jelasinnya, badan kamu dingin semua sayang. Kamu masuk dulu ya, ke kamar." Tegas bundamu dan ayahmu hanya diam, dia terlihat ingin marah tapi menahannya karena melihat keadaanmu yang sudah sangat kacau.

"Masuk, istirahat. Jangan lupa ganti baju dulu sebelum tidur." Perintah ayahmu dengan nada yang tak bisa di bantah. Tapi kamu masih bergeming, berdiri tepat di samping Chanyeol dengan tangan yang terus meremas tangan Chanyeol cukup kuat.

Ayahmu melihatnya dan mengernyit. Sampai akhirnya beliau menghela nafas sebentar

"Yeol.. anterin (Yn) ke kamarnya ya. Nanti om mau bicara sama kamu dulu sebelum pulang." Ujarnya lagi dan Chanyeol mengangguk patuh.

Dan.. ya, seperti yang sudah ayahmu perkirakan, kamu langsung mengikuti langkah besar Chanyeol yang berjalan terlebih dahulu ke kamarmu seperti anak kecil.

....

"Aku pulang dulu ya," ujar Chanyeol dan sekali lagi kamu menarik kuat lengan bajunya.

"Maaf.." cicitmu lagi, sungguh hanya kata itu yang keluar dari bibirmu dikala hati dan pikiranmu ingin mengatakan banyak hal pada pemuda yang berdiri di hadapanmu itu sekarang

Chanyeol terdengar menghela nafas berat dan mendekat.

"Jangan di ulangin lagi, jangan bikin ayah sama bunda khawatir kayak tadi. Jangan keluar semabaranhan kalau udah malem, kamu tahu gak.. gimana paniknya aku waktu tahu kamu gak ada di rumah? Di luar gelap (Yn). Kalau nanti kamu ketemu orang gila atau apa gimana?!" Mendengar ucapan Chanyeol, seketika air matamu yang kamu tahan pun lolos deras dan bahumu kembali bergetar

"Hiks.. jangan.. marah.. hiks.. dana, udah.. selingkuh.. masa.. kamu.. hiks.. ma..rah.. juga..hiks..sama..hiks..aku.."

Gumam mu dan tubuh Chanyeol menegang, tangannya mengepal kuat mendengar ucapanmu.

"Brengsek!!!"

Umpat Chanyeol dalam hati.

.

.

ONE CHAPTER DONE!

Imagine EXO Boyfriend Series [CHANYEOL] #wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang