SELIKUR

1.5K 217 4
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

.

Kamu terus saja menekuk wajahmu dan merengut selama makan siang, Chanyeol sendiri sudah pulang karena teman-temannya yang terus meneleponnya tanpa henti. Dia berjanji padamu akan segera kembali dan menjelaskan semuanya malam nanti. Tapi kamu sudah tak ingin mendengar apapun, kecuali dari satu orang sekarang.

"Nanti ayah ceritain semua sama adek. Tapi gak usah di tekuk begitu mukanya dek." Itu ucapan ayahmu yang membuatmu makin merengut.

Ayahmu, ternyata adalah orang yang selama ini Chanyeol hubungi dan selalu memberikan informasi tentangmu pada Chanyeol. Yang bodohnya, kamu juga gak tahu banget soal itu. Ya siapa sih yang kepikiran kalo cowok modelan Chanyeol lebih milih chattingan dan telponan sama ayah daripada sana kamu selama bertahun-tahun?

"Ayah sekongkol ya sama caplang?" Ucapmu dan ayahmu mengernyitkan keningnya.

"Caplang siapa?" Tanya ayahmu.

"Mck, Chanyeol ayah!"

Ayahmu meminum air putih sebentar sebelum mulai menjawab ucapanmu. "Oh, nama panggilan kesayangannya kamu buat dia tuh caplang? Hmm, ya gitu sih, dia telpon dan chat sama ayah hampir tiap hari. Nanyain kamu, bunda, ayah juga. Semuanya. Dia juga cerita soal pekerjaannya disana dan alasan dia gak pulang juga gak mau hubungin kamu dulu." Jelas ayahmu tenang

"Terus ayah gak bilang sama aku? Kok ayah tega banget sih, ayah malah lebih belain dia daripada anak ayah sendiri. Ayah kan tahu gimana rasanya aku waktu dia gak hubungin aku dulu. Tapi ayah diem aja, seolah ayah gak tahu apa-apa. Padahal ayah sendiri malah yang hubungin dia di belakang aku!" Katakanlah kamu anak durhaka, karena udah ngebentak ayah kamu begini. Tapi kamu udah kadung kesel sama ayah kamu, sama Chanyeol juga. Rasanya pengen nangis aja rasanya sekarang.

Ayah menghela nafas, "Ayah tahu, tapi apa yang Chanyeol bilang juga bener dek. Kalian harus fokus ke satu titik. Yaitu masa depan kalian, bukan berarti hubungan kamu sama Chanyeol berdampak negatif buat kamu. Tapi ayah yakin, kamu gak akan fokus dan bisa jadi kayak sekarang." Ucap ayahmu. "Coba ayah tanya, kalo kamu gak di diemin sama Chanyeol, pasti kamu gak akan bisa dapetin beasiswa kayak sekarang karena belajar kamu yang ngasal. Karena kamu lebih mikirin Chanyeol di banding kuliah kamu. Ayah yakin itu, ayah juga pernah muda dek. Sedikit banyak, hubungan begitu tuh bisa pengaruhi kamu." Lanjut ayahmu dan membuatmu terdiam.

Memang sih, setelah kamu tahu Chanyeol tak lagi menghubungi dirimu. Kamu yang marah dan kecewa plus sakit hati, langsung melampiaskannya dengan tak mau lagi untuk menerima sembarang laki-laki masuk ke dalam hatimu. Kamu lebih berhati-hati dan melampiaskan semua rasa kecewaku dengan belajar, mengejar mimpi kamu dan meminta pertanggungjawaban Chanyeol suatu saat nanti.

Ayahmu kini mendekat, dia mengusap punggungmu dan juga kepalamu yang menunduk. "Adek sayang banget kan sama Chanyeol?" Tanya ayahmu dengan nada lembut. Dan tak ada jawaban yang mampu kamu berikan kecuali tangisan yang segera pecah, kamu memeluk ayahmu dan seolah melampiaskan segala kekecewaan mu selama 3 tahun ini padanya.

"Nangis aja, ayah tahu adek sakit. Sakit karena sikap Chanyeol juga sikap ayah, tapi... Apa yang Chanyeol dan ayah lakukan itu semuanya buat kebaikan adek. Biar adek bisa lebih fokus sama cita-cita adek, keinginan adek. Masa depan adek. Bukan cuma ngurusin masalah cinta aja. Toh, Chanyeol juga disana ngelakuin hal yang sama. Buat adek juga." Tangismu semakin pecah kini, ibumu sendiri hanya menatap kalian fans sesekali mengusap punggung mu juga untuk menenangkan dirimu.

"Tadi dia minta adek jadi istrinya yah, tapi adek takut. Takut kalo dia pergi lagi nanti, kayak kemarin lagi yah..." Ucapmu sembari terisak. Dan ayahmu terkekeh.

"Oh ya? Wah, Chanyeol cepat juga ya. Adek harus ngomong dulu baik-baik sama Chanyeol soal ini, kalo ayah.. apapun yang buat anak ayah bahagia. Pasti ayah kabulin, selagi itu baik. Dan Chanyeol itu anak yang baik buat adek. Makanya ayah percaya sama dia. Ngerti kan?" Kamu mengangguk kecil dan mengeratkan pelukanmu pada ayahmu.

"Maafin adek ya yah, adek udah marahin ayah..." Ayahmu mengangguk dan seolah mengerti posisimu sekarang

Tinggal hubungan mundengan Chanyeol yang masih menggantung seperti jemuran kering yang minta di angkut. Perlu di perjelas, apa yang di inginkan oleh manusia bertelinga lebar itu sekarang

....

One chapter done!

Imagine EXO Boyfriend Series [CHANYEOL] #wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang