SEWELAS

1.5K 201 9
                                    

Bismillah

.

Kamu menghempaskan tubuhku ke atas ranjang empuk yang menjadi favoritmu. Menghirup aroma parfum khaas milikmu yang menyebar disana sambil terus menatap langit-langit kamar dengan pikiran yang menerawang.

"Gue salah apa sih sama Lo?" Gumam kamu seorang diri mengingat sikap dan ucapan Chanyeol tadi di sekolah.

Dan... Cklek!

"Dek, udah pulang?" Tanya bundamu yang baru saja membuka pintu kamar.

"Eh, iya Bun. Bunda darimana?"

"Itu barusan dari minimarket depan, minyak goreng sama cemilan pada abis. Kenapa?"

"Beli es krim gak Bun?" Tanyamu.

"Enggak tuh, bunda gak ngecek freezer tadi. Emangnya abis juga?"

Kamu mengangguk kecil menjawab ucapan bundamu.

"Ya udah beli aja kalo gitu" ujar bundamu santai dan hampir saja keluar kamar sebelum kamu kembali memanggil bundamu itu.

"Bun! Uangnya mana?" Ujarmu yang sukses membuat wanita paruh baya itu menghela nafas.

"Dasar kamu tuh ya, gak mau rugi emang kalo soal beginian." Jawab bunda dan menyodorkan uang 100 ribuan padamu yang dengan cepat segera kamu ambil dan masukkan ke saku seragammu.

"Oke sipp, aku keluar dulu ya Bun!"

"Eh.. ganti baju dulu dek!" Teriak bundamu yang kamu hiraukan begitu saja.

"Gak usah Bun! Sekalian kotor aja!" Teriakmu, iya.. ini kan hari Sabtu. Yang artinya besok adalah hari libur dan memakai seragam tanpa ganti baju pink tak masalah untukmu. Toh nanti di cuci juga gak masalah.

Jorok? Banget! Itu kebiasaan jelek yang selalu dikeluhkan ibumu sekaligus ayahmu terkadang jika melihatmu dengan penampilan seperti itu.

Dekil.

Kucel.

Berminyak.

Kecut.

Berbagai macam sebutan jelek selalu di sematkan padamu jika sedang seperti ini. Tapi kamu? Hanya tersenyum atau bahkan tidak menanggapi nya sedikitpun.

....

Langkah kakimu terus lurus menuju ke sebuah minimarket yang berada tak jauh dari komplek rumahmu sendiri. Kamu juga sering kok mampir kesini waktu pulang sekolah, sekedar untuk membeli minuman dingin, pulsa, atau bahkan sekedar menikmati pendingin udaranya barang 5 menit sebelum berjalan kaki lagi menuju rumah.

Gila kan? Iya, itu yang kamu lakukan.

Jauh sebelum kamu punya Dana yang selalu antar jemput kamu setiap hari.

--skiipp--

Ckling!

"Selamat datang di Indonesia*ret"

Ucap si kasir dengan ramah dan dia tersenyum makin lebar saat melihat sosok mu yang memang sangat familiar untuknya.

"Ehh, si mbak" sapa petugas kasir itu.

"Iya mas, mau beli es krim aja" ucapmu dan setelahnya menuju ke tempat dimana es krim itu berada dan memilih banyak varian jenis dan rasa yang menjadi kesukaan kamu untuk kamu beli nantinya.

Langkahmu kini terhenti sesaat begitu melihat sosok tinggi yang juga begitu kamu kenal sedang mengantri di meja kasir.

Chanyeol...

Duh, kenapa ketemu disini setelah kejadian tadi sih. Malu banget ih!

Iya, kamu malu setengah mati kalau sampai ketemu Chanyeol. Secara kamu tadi abis nangisin dia dan kamu yakin, seribu persen kalau Chanyeol tahu kamu nangis gara-gara dia tadi.

Tapi kamu tetap melangkah kesana dengan sangat lambat. Berharap Chanyeol segera keluar dari minimarket itu sebelum kamu sampai di meja kasir.

Dan... Huufffttt, untungnya doamu terkabul! Dia keluar duluan dan kamu dengan cepat langsung ke depan kasir dengan jumlah eskrim yang terhitung sangat banyak.

"Mbak, nih es krimnya." Ucapmu

"Udah ini aja? Gak ada yang lain?" Tanya petugas kasir itu lagi.

"Iya ini aja, kalo kurang ntar kesini lagi." Jawabmu singkat.

"Hehe, iya deh mbak. Udah nih"

Kamu melongo dan menatap petugas kasir itu dengan pandangan penuh tanya

"Lho? Ini berapa habisnya? Kok dikasihin aja sih?" Ujarmu heran.

"Udah dibayar kok, tadi sama mas nya itu. Tetangganya mbak"

Kamu kembali terdiam

"Gimana caranya?"

"Itu, tadi dia beli minuman dingin, uangnya besar. Dia bilang kembalian nya buat bayarin es krim mbak aja sekalian. Dan kebetulan jumlahnya pas." Jelas petugas kasir itu.

"Chanyeol?" Gumam mu sambil menatap plastik berisi es krim itu.

"Jadi dia liat gue? Dia tahu, tapi kenapa dia gak manggil gue?"

Tanyamu dalam hati yang membuat pikiranmu makin kacau sampai air matamu tiba-tiba saja luruh.

"Loh, mbak. Kok malah nangis sih?" Petugas kasir itu jelas bingung. Apakah dia salah atau apa? Kenapa kamu langsung menangis seperti ini.

"Gak, gak apa-apa."

Kamu segera keluar dan berlari mengejar Chanyeol yang kamu yakini belum terlalu jauh dari sana.

...

--skiipp--

"CHANYEOL!!!" Kamu berlari dengan nafas tersengal sambil mengejar Chanyeol yang terlihat sudah menghilang di ujung blok.

"Chan!!!"

Langkahmu terhenti...

Bukan, bukan karena Chanyeol. Tapi karena orang lain.

Dana... Lelaki itu melintas di depanmu dengan motornya, sambil membonceng seorang gadis cantik yang kamu tidak kenal siapa.

Nafasku tercekat, hatimu terasa di tempat kuat dan sakit sekali.

Air matamu pun kembali luruh sore itu.

.

..

ONE CHAPTER DONE!

Imagine EXO Boyfriend Series [CHANYEOL] #wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang