TELUNGPULUH LIMO

1.1K 158 8
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
.......

"Maaf, pak Bagusnya ada?" tanya Chanyeol begitu dia masuk ke dalam gedung Fakultas Bahasa, tepatnya sih ke dalam ruang dosen.

"Pak Bagus, itu mejanya di sebelah sana mas. Masuk aja." Kata satu orang OB yang kamu cukup kenal juga, karena sering masuk ke gedung Fakultas tempat kamu mengajar.

Dengan langkah mantap, Chanyeol langsung masuk dan dia ajakin kamu juga sambil gandeng tangan kamu erat. Pengen banget kamu tuh narik dia keluar dari sana dan pulang. Kamu gak pengen bikin masalah baru atau memperbesar masalah yang sebelumnya.

Apalagi kalo sekarang masih di lingkungan kampus begini, mau di taruh mana coba muka kamu kalo begini caranya?

Gitu pikir kamu.

Tapi nasi udah terlanjur jadi bubur, Chanyeol juga udah kadung masuk ke dalam itu gedung dengan tingkat percaya diri yang kelewat tinggi.

"Pak Bagus ya?" tanya Chanyeol dengan senyum ramah yang menghias wajahnya, bukan raut wajah garang atau marah dan emosi gara – gara tahu calon istrinya baru di godain sama cowok.

Dan itu bikin kamu agak merinding.

Apa Chanyeol punya kepribadian ganda? Kok dia tenang aja begini, bukannya ngamuk kayak dia yang biasanya?

Gitu pikir kamu...

"Iya, kamu siap--..." suara Bagus berhenti, begitu dia liat ada kamu di belakang Chanyeol dan pegang tangan Chanyeol kenceng banget.

Cowok itu keliatan agak kaget kalo di liat dari raut wajah dan pandangan matanya, tapi dia berusaha nutupin itu dengan bersikap selayaknya dosen.

"Iya, saya Bagus. Ada perlu apa ya pak?" ujar Bagus dengan nada datar.

"Bisa kita bicara sebentar? Bertiga saja. Saya, anda, dan calon istri saya. Kita harus menyelesaikan dan bicara baik – baik atas apa yang terjadi hari ini. Benar kan pak Bagus?" ujar Chanyeol lagi, masih super tenang. Beda jauh sama jantung kamu yang udah gila – gilaan.

-------------------------------------------

"Jadi bapak mau membicarakan urusan apa ya? Kita sepertinya gak punya masalah apa – apa." Kata Bagus, sambil matanya terus ngeliatin ke kamu.

"Maaf pak, sebelum kita melanjutkan pembicaraan kali ini. Bisa tidak, kalau bapak jangan menatap ke arah calon istri saya dengan pandangan seperti itu? istri saya kurang nyaman dengan cara bapak melihat dia pak." Tegur Chanyeol dan bikin Bagus kaget sekaligus salah tingkah.

Dia langsung nunduk sambil nyeruput minuman yang ada di depan dia dan ngalihin pandangan dia dari kamu dan ngeliatin Chanyeol.

"Oh, sorry..." ujarnya.

"Gak apa pak, jadi begini. Saya tidak bermaksud untuk mengganggu waktu bapak sama sekali. Tapi tadi saya melihat calon istri saya menangis, dan menceritakan semuanya yang berhubungan dengan pak Bagus. Itu sebabnya, tujuan saya kesini. Untuk mengklarifikasi masalah yang ada di antara kita bertiga." Jelas Chanyeol.

"Oh, soal niat baik saya untuk antar dia pulang ke rumah tadi itu?" ucap Bagus.

Chanyeol, yang entah sore itu lagi kesambet setan apa. Dia senyum lagi denger jawaban enteng Bagus.

"Oh iya pak. Untuk itu, saya mohon. Bapak tidak perlu lagi, meluangkan waktu untuk mengantar jemput calon istri saya, kecuali dalam kondisi yang amat sangat terdesak."

Bagus juga keliatan tenang aja dengerin omongan Chanyeol.

"Harusnya, kamu sebagai laki – laki paham dong. Kenapa bisa, sampai ada laki – laki lain yang menawarkan hal baik begitu ke calon istri kamu. Apa karena kamu yang kurang perhatian sama calon istri kamu, atau mungkin kenapa. Bukannya bilang terima kasih, tapi malah begitu omongan kamu. Sopan itu?!"

Sumpah ya, kamu pengen banget geplak mulutnya si Bagus kalo aja kamu gak mencoba menghargai Chanyeol yang dengan tenang mau mencoba menyelesaikan masalah ini sama kamu.

"Saya berterima kasih kok dengan niat baik kamu. Tapi saya juga mau mengingatkan, bahwa niat baik juga harus di lakukan dengan cara yang baik. Kalau kamu memang punya niat baik untuk mengantarkan calon istri saya, gak perlu kamu memaksa dia kalau dia sudah menolak ajakan kamu. Dan lagi, kamu juga gak perlu menjelekkan saya dan mempertanyakan perhatian yang saya berikan untuk calon istri saya selama ini. Karena kamu sama sekali tidak tahu apapun soal itu." kata Chanyeol, nada omongannya udah agak tinggi. Tanda kalo dia lagi nahan emosi.

Tapi anehnya, raut wajah dia keliatan super tenang banget.

"Saya mempertanyakan juga karena saya liat kamu gak ada perhatian sama (Yn)." Sergah Bagus, yang gak mau gitu aja di salahin.

"Sebagai orang berpendidikan dan tahu tata krama. Apa pantas, jika orang lain yang termasuk orang luar mempertanyakan sesuatu yang bersifat pribadi dan privasi pak Bagus?" ucap Chanyeol lagi.

...............

One chapter done!

One chapter done!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alhamdulillah, Novel ku yang TAKDIR udah sampai ke Korea buat nyapa Chanyeol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alhamdulillah, Novel ku yang TAKDIR udah sampai ke Korea buat nyapa Chanyeol...



Imagine EXO Boyfriend Series [CHANYEOL] #wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang