TELUNGPULUH ENEM

1.1K 167 21
                                    

Bismillahirrahmanirrahim....

"Maksud kamu apa?" Bagus lagi – lagi emosi.

"Iya, maksud saya. Apa pantas, kalau anda yang bukan siapa – siapa dari saya dan calon istri saya ikut campur dalam urusan pribadi kami? Dan menilai hubungan kami, hanya berdasarkan kasat mata saja?" jelas Chanyeol,

"Saya memberikan perhatian pada pasangan saya, dengan cara apapun. Itu adalah urusan saya dengan pasangan saya, dia sedang tidak mengeluh pada anda atau curhat pada anda. Tidak menjemput juga bukan berarti saya tidak mencintai calon istri saya dengan segenap hati saya. Kalau itu yang mau kamu tanyakan." Kata Chanyeol lagi, waktu dia ngeliat Bagus udah mau protes lagi.

"Jangan deketin aku lagi." Kata kamu lirih, tapi masih bisa di dengar jelas sama dua cowok itu.

"(Yn), aku cuma..."

"Aku gak suka kamu terlalu dekat sama aku, gak suka kamu terlalu akrab sama aku." Kata kamu lagi, kalo sekarang sih. Suara kamu lebih kenceng.

"Anda dengar apa yang di katakan (Yn) kan?" kata Chanyeol.

Bagus keliatan bingung mau jawab apa, dia kayak kehabisan kata – kata denger ucapan Chanyeol juga kamu yang mojokin dia sekarang ini.

"Saya peringatkan sekali lagi, pak Bagus." Chanyeol sekarang ngambil tangan kamu dan ngeliatin cincin kalian berdua yang ada di tangan kanan masing – masing.

"Saya tidak akan mempermasalahkan jika anda ingin bergaul atau berteman dengan (Yn), calon istri saya. Tapi yang perlu anda tahu, saya tidak ingin kalau anda berusaha terlalu jauh untuk mendekati (Yn) dengan alasan apapun. Atau mengomentari hubungan kami sesuka hati anda." Kata Chanyeol.

"Kami sudah punya komitmen kuat yang kami bangun dari bertahun – tahun yang lalu. Dan ini, adalah bukti dari komitmen kami untuk masa depan kami nantinya. Jadi saya harap, anda bisa lebih menghargai saya terlebih lagi calon istri saya sebagai rekan kerja. Tidak lebih." Lanjutnya sambil ngeliatin Bagus.

Habis ngomong gitu, gak pake kata maaf lagi. Chanyeol langsung tarik kamu ngejauh dari tempat itu dan pergi. Ninggalin Bagus yang kayaknya masih belum sadar kalo kalian udah ngilang dari kantin kampus.

Sambil di liatin mahasiswa kamu di kampus, Chanyeol sama sekali gak keliatan peduli sama itu semua dan tetep gandeng tangan kamu sampai ke parkiran mobil.

-----------------------------------

Chanyeol ngehela nafas panjang dan berat banget waktu dia masuk ke mobil. Muka keselnya keliatan jelas banget sekarang, bikin kamu takut liat dia.

"K-kamu... marah?" tanya kamu pelan banget.

Dia noleh dan senyum ke kamu, "Enggak, aku gemes aja sama cowok sok baik itu. aku gak marah sama kamu kok." Kata dia.

"Beneran?" tanya kamu lagi.

"Beneran sayang..."

"Kenapa tadi gak marah? Aku kirain, kamu mau berantem sama dia tadi." ujar kamu, karena kamu emang sempat mikir begitu.

"Pengennya sih, aku ngehajar dia. Pukul mukanya yang songong dan sok ganteng itu, terus juga nyolok mata dia yang ngeliatin kamu kayak tadi. sumpah aku rishi banget tadi." jawab Chanyeol.

"Terus kenapa gak jadi?" tanya kamu lagi.

"Emang kamu mau aku berantem sama dia di kampus dan jadi tontonan mahasiswa, dosen, dekan sama warga kampus kamu semuanya?" tanya Chanyeol balik yang bikin kamu refleks geleng.

"Malu lah Chan, udah gede berantem kayak anak SMA." Kata kamu lagi.

"Nah, itu tahu kamu," kata Chanyeol, "Kalo aku mau, aku udah hajar habis itu cowok yang berani godain kamu dan ngomong sembarangan soal hubungan kita. Apalagi sampek bikin kamu nangis kayak tadi. tapi apa itu bikin semua masalah selesai? Apa itu jelasin gimana hubungan kita sebenarnya sama dia? Enggak kan sayang?"

Kamu ngangguk, dalam hati kamu membenarkan apa yang Chanyeol bilang.

"Kalo aku senekat itu, yang ada nanti masalah tambah besar, dan nama baik kamu terutama bakal cemar juga di kampus. Wibawa kamu sebagai dosen di kampus ini bisa jatuh di depan mahasiswa juga rekan kerja kamu. Dan aku gak mau itu terjadi." Kata Chanyeol sambil natap kamu lekat banget. Bikin kamu pengen nangis aja rasanya.

"Aku jagain kamu, bukan Cuma fisik kamu dan juga hati kamu. Tapi kehormatan kamu, harga diri kamu, wibawa kamu di depan semua orang. Jangan sampek, ada orang yang ngomong gak enak di belakang kamu, gara – gara kelakuan aku di sini atau di luar sana. Aku juga mesti jaga semuanya."

Fix!

Kamu langsung nangis begitu denger Chanyeol ngomong begini, apalagi tangannya yang terus pegang tangan kamu dan ngusap punggung tangan kamu gak berhenti.

"Maaf Chan, aku bikin kamu... susah..." kata kamu sambil nahan nangis.

"Gak usah minta maaf, buat apa? Kan emang kewajiban aku buat lindungin kamu. Ini juga masih dalam lingkup tanggung jawab aku. Kamu cuma perlu tahu satu hal, aku gak keliatan marah di depan orang lain yang gangguin kamu, bukan berarti aku gak marah. Tapi aku pengen pake kepala dingin buat nyelesaiin semuanya, selagi masih bisa pake cara yang baik. Dan itu semua juga buat kebaikan kamu. Supaya kamu gak risih di deket aku." Jelas Chanyeol dan narik kamu ke dalam pelukannya.

Imagine EXO Boyfriend Series [CHANYEOL] #wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang