Chapter 21

3.9K 223 23
                                    

"Gue udah mulai nyaman sama lo, tapi begonya gue kurang perhatian sama lo."
—Saira

_______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______

Setelah beberapa hari Saira berisitirahat, akhirnya ia sembuh dan bisa masuk sekolah lagi. Aldan kembali menjemputnya, omong-omong mengenai luka di wajah Aldan sudah mulai memudar.

Kaki Saira melangkah dengan semangat menuju mobil Aldan yang sudah menunggunya, ia masuk kedalam mobil.

"Ayo berangkat!" Dengan semangat.

Aldan gemas, ia tak segan mencubit pipi chubby Saira. "Semangat banget nih, kangen sekolah ya?"

"Huum, ayo berangkaaat." rengek Saira.

"Iya-iya sabar," balas Aldan sembari mengusap lembut rambut Saira. Setelah itu melajukan mobilnya. Seperti biasa tangan kanan Saira selalu Aldan pegang walaupun menyetir, Aldan itu kalau nyetirin Saira pelan banget, kecuali sama sahabat-sahabatnya, udah diajak balapan.

"Al?" Panggil Saira.

"Hmm?" Menengok sebentar kearah Saira kemudian kembali fokus ke jalan.

"Cepetan dong, jangan lama gini nyetirnya. Ini juga lagi di jalan tau, fokus nyetir aja." omel Saira sembari melepaskan tautan jari mereka.

"Kangen sayangggg." rengek Aldan.

Semakin kesini Saira juga semakin tahu sikap-sikap yang jarang Aldan tunjukkan, seperti merengek tadi.

"Nanti aja, fokus nyetir!"

Aldan kemudian menurut, ia mempercepat laju mobilnya. Memakan waktu beberapa menit, akhirnya sampai di pelataran sekolah. Memarkirkan mobil terlebih dahulu.

"Al?" panggil Saira lagi.

"Kenapa?" Aldan menengok ke Saira, mobil sudah berhenti.

"Lo pernah janji kalau gue udah sembuh mau ajak gue jalan, jadikan?" tanya Saira.

"Mm, gimana yaaa? Aku kan udah tingkat akhir, jadi harus ngurangin main," jawab Aldan berniat menggoda Saira.

Tiba-tiba Saira memegang tangan kanan Aldan, wajahnya menatap Aldan dengan ekspresi memohon yang malah terlihat imut bagi Aldan.

Menghela napas kasar, memang Aldan itu tidak kuat sama yang imut, manis gini. Ia juga tiba-tiba memeluk Saira.

"Iya nanti kita jalan, tapi akhir pekan ya."

ALDAN : Be with you✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang