Chapter 36

2.8K 177 52
                                    

Pernah merasa mencinta, tapi tak kunjung dicinta. Beribu usaha, juga kata. Sudah diambang putus asa dan pada akhirnya pupus sudah rasa.

—Brian

JAM BERAPA KALIAN BACA CHAPTER INI?

______________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


______________________________________________

Hari berganti hari, akhirnya setelah hampir seminggu lebih Brian di rawat ia bisa keluar dari rumah sakit, walaupun luka-luka di wajahnya belum sepenuhnya menghilang. Kemudian, keadaan tubuhnya sudah kembali fit, walau ia merasa di bagian tulang kering kaki kanannya masih terasa sakit akibat dari tendangan sang pemukul.

Hari ini Brian sudah membuat janji dengan Saira, kebetulan ini sudah hari sabtu dan sekolah pun libur. Brian bisa memastikan cewek itu mempunyai waktu luang.

Mereka berjanjian bertemu di taman dekat rumah Saira, di mana tempat itu juga mereka terakhir kali bertemu dan bertengkar.

"Bri?"

Brian lantas menoleh dan ia mendapati Saira yang tersenyum manis mendekatinya hingga duduk di samping dirinya.

"Keadaan kamu udah mendingan?" tanya Saira meneliti wajah Brian.

"Gue baik-baik aja dari kemarin," jawab Brian.

Saira sampai mengembuskan napasnya kasar, Brian selalu begitu jika ada orang yang mengkhawatirkannya.

"Yang nggak baik itu keadaan perasaan gue," lanjut Brian dengan menatap lurus kedepan, "ayo kita selesain sekarang, lurusin semua masalah kita."

Saira juga ikut menatap lurus kedepan. Tenang saja, sebelum ia menghampiri Brian tadi ia sudah meminta izin pada Aldan, takut cowok itu cemburu jika mengetahuinya sendiri.

"Dimulai dari siapa?" tanya Saira.

"Lo dulu," jawab Brian.

Kepala Saira mengangguk. "Sebelumnya gue benar-benar minta maaf karena gue udah menyerah nungguin lo," ucap Saira.

"Kenapa lo menyerah?"

"Karena gue suka sama cowok lain," jawab Saira menunduk.

"Aldan ya? Iyalah, buktinya sekarang lo pacaran sama dia," kata Brian.

"Awalnya gue juga mau tetep nungguin lo, tapi Aldan ngejar-ngejar gue trus. Dia beri banyak perhatian yang sebelumnya nggak gue dapet dari lo, maaf. Gue malah jatuh cinta sama cowok lain."

Brian menahan sesak di dadanya, "gue selalu jahat ya sama lo?" tanya Brian.

Saira menggeleng.

"Nggak Bri, lo sama sekali nggak jahat. Lo selalu baik sama gue. Cuman ...," Saira berhenti sebentar, "cuman lo selalu kasar sama gue."

ALDAN : Be with you✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang