Chapter 41

2.8K 143 15
                                    

Harapan yang selama ini ia pikir datang, hanya asa yang tak kunjung jadi kenyataan. Ketika ia datangpun hanya memberi kesenangan yang bersifat sementara. Tak bolehkah aku bahagia?

—Neyara

Note : alur dipercepat!!!

Jam berapa kalian baca chapter ini?

Absen dari kota mana aja kalian?

___________________________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________________________________________________________

Satu tahun kemudian ....

Setelah Bara tidak mengganggu hubungan Aldan dan Saira lagi, cowok itu resmi berpacaran dengan Ratu! Yey. Saira benar-benar tak menyangka, sahabatnya yang bawel itu sudah punya pawang sekarang.

Brian juga, ia berteman baik dengan Saira. Sesekali pulang bersama meski ujung-ujungnya Saira harus ekstra sabar membujuk Aldan yang cemburu.

Nami dan kembar? Mereka masih abu-abu.

Hubungan Aldan dan Saira baik-baik saja meski beberapa kali hampir putus karena pertengkaran kecil yang seharusnya sudah wajar terjadi tetapi karena kedewasaan Aldan, hubungan mereka mampu bertahan sampai satu tahun lebih.

Aldan juga sudah lulus dari sekolah menengah atas, ia sekarang sudah menjadi mahasiswa disalah satu kampus ternama dan ia akhirnya mampu masuk jurusan yang ia inginkan.

Saira masih berada di bangku SMA karena perbedaan tempat itu intensitas pertemuan mereka sedikit berkurang. Namun, jika Aldan punya waktu lebih ia sesekali menjemput Saira pulang dan berakhir dengan kencan.

Seperti sekarang ini, Aldan keluar dari kelas sembari memijat pangkal hidungnya, pening kini benar-benar melandanya. Maklum mahasiswa baru.

Ting!

Neyara :
Al, lo ada di mana? Gue butuh lo sekarang

Dahinya mengernyit heran, tumben, pikirnya.

Baru selesai kls, ada apa?

Neyara :
Nebenggg:D

Ok, tunggu di gerbang utama

Yap, Aldan satu kampus dengan Neyara. Bintang juga. Hanya saja berbeda fakultas. Sedangkan, kembar berbeda kampus dengan mereka.

Seperti biasa sahabat kembarnya itu sama sekali tidak bisa dipisahkan.

Aldan berjalan kearah parkiran fakultas dan dengan cepat menjalankan mobilnya kearah gerbang utama. Terlihat Neyara yang sudah menunggu di sana.

"Masuk," ucap Aldan.

ALDAN : Be with you✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang