Promise not to hurt me, Promise that you not will leave me, Promise you'll always be there for me?
___________________________________________
Saira cemberut.
"Nggak romantis banget sih! Masa ngajak gue pacaran di depan rumah sakit gini?"
Aldan baru menyadarinya, mereka sedang berada di parkiran rumah sakit. Ia juga melihat jam tangannya dan waktu sudah semakin larut malam.
"Lo maunya di mana?" tanya Aldan.
Saira bertambah cemberut, "kok malah nanya sih?"
"Kali aja lo punya impian ditembak di tempat yang lo inginin," ucap Aldan dengan gamblangnya. Masa bodo.
"Pikirin sendiri lah, masa kayak gitu," ungkap Saira, ia memalingkan wajahnya dari Aldan.
Aldan terlihat terdiam, ia mengetuk-ngetuk jari telunjuknya ke setir mobil. "Oke-oke, kita pergi dulu dari sini."
Setelah itu, Aldan menjalankan mobilnya keluar dari rumah sakit. Saira melirik Aldan, ia jadi sedikit menyesal kenapa tadi tidak langsung ia terima saja? AAAA!! Saira sedikit kesal pada dirinya.
Saira mengucek matanya yang mulai mengantuk, "Al, lo nembaknya besok aja deh, anterin gue pulang, gue udah ngantuk." ucap Saira pelan.
"Mana bisa gitu, artinya lo gantungin gue kek jemuran baju. Ini bentar lagi kok." ujar Aldan.
Astaga.
"Nah, kita udah sampai."
Saira bertanya-tanya mengapa mereka berhenti tepi jalan? Ini mau ngapain sih?
"Al, ngapa—"
Saira cemberut ketika melihat Aldan yang sudah turun dari mobil dan menyebrang jalan, lalu mulutnya terbuka lebar ketika melihat Aldan memasuki toko bunga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDAN : Be with you✔️
Teen FictionBerawal dari ketidaksengajaan bertemu di toko donat membuat Aldan jatuh cinta pada pandangan pertama. Semenjak Aldan mengetahui Saira adalah adik kelasnya, ia berusaha mendekati Saira dengan cara apapun agar ia bisa terlihat menarik di mata Saira. S...