Kembali, seraya mengutuk diri. Menjelma bak bidadari. Oh, tapi ternyata itu hanya ilusi. Yang kian menari dalam pikiran ku ini.
_____________________________________________________
Mungkin ini akan sedikit klise, Aldan benar-benar mengajak Saira mencari hiburan dengan mendatangi pusat permainan hiburan atau timezone.
"Al, lo ngajak gue timezone?" tanya Saira.
Aldan mengangguk. Ia langsung menggandeng Saira memasuki timezone. Ini kali kedua mereka mendatangi tempat itu bersama.
"Ayo main sepuasnya di sini," ucap Aldan, "mau mulai yang mana dulu?" tanyanya sembari melihat satu-persatu mesin game di hadapannya.
"Ayo main pump it up," ajak Saira, ia langsung berlari kearah pump it up.
Saira bermain dengan bahagia, ia meloncat-loncat mengikuti cahaya yang di bawahnya menyala. Aldan juga, ia sama-sama ikut bersenang-senang. Setelah bermain pump it up, Saira mengajak Aldan ke mesin pencapit boneka, mencoba menekan-nekan tombol agar bonekanya bisa dicapit, tapi hasilnya gagal.
"Nggak bisa," rengek Saira.
"Gitu aja nggak bisa," ledek Aldan.
"Emang lo bisa?" Saira menatap Aldan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDAN : Be with you✔️
Teen FictionBerawal dari ketidaksengajaan bertemu di toko donat membuat Aldan jatuh cinta pada pandangan pertama. Semenjak Aldan mengetahui Saira adalah adik kelasnya, ia berusaha mendekati Saira dengan cara apapun agar ia bisa terlihat menarik di mata Saira. S...