Chapter 48

3.1K 147 44
                                    

Hai, aku update lagi, yay. Maaf agak kemalaman ya.

JAM BERAPA KALIAN BACA CHAPTER INI?

ABSEN DARI KOTA MANA AJA KALIAN?

______________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______________________________________________




Saira meringis menatap kedua sahabatnya dengan perasaan bersalah.

"Maaf, liburan bertiga kita sedikit kacau karena gue, sampe-sampe Aldan nyusul kesini." ucap Saira.

Ratu menaikkan sebelah alisnya, ia memakan sarapannya dengan khidmat terlebih dahulu sebelum membalas ucapan Saira.

"Kita yang ngizinin Kak Aldan nyusul lo kesini, santuy," kata Ratu.

"Lo udah selesain baik-baikkan?" tanya Nami.

Saira mengangguk, bisa kedua sahabatnya lihat bahwa pipi Saira tiba-tiba merona membuat mereka sontak curiga.

"Kenapa muka lo merah? Hayooo, ngapain lo sama Aldan, hah?" tanya Ratu curiga, "lo? Mumumu?" tebak Ratu dengan bibirnya yang monyong.

Langsung saja kepala Ratu disentil oleh Nami dan Saira mengelak, "ngaco lo, gue cuma baper aja dia sampe nyusul kesini."

Bohong kamu Saira!

Saira menelan ludahnya gugup, jujur saja ia malu mengakui kepada kedua sahabatnya kalau ia sudah pernah berciuman dengan Aldan. Beberapa kali malah.

"Lo pikir suara nangis lo itu kagak nyampe kamar kita apa? Kita berdua juga udah ngelihat kali!" ucap Ratu dengan senyum jailnya, "jadi, gimana rasanya dicium Kak Aldan? Mumumu."

Nami terkekeh geli melihat reaksi Saira yang terkejut bukan main.

"Oh my god! Saira udah gede!"

Please, Saira rasanya ingin menghilang saja dari hadapan mereka berdua. Kedua sahabatnya itu setelah ini akan terus-menerus meledekinya, membuat Saira malas meladeni.

***

"Kita jadi liburannya kesini nih?" tanya Bintang sembari mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Pantai yang indah pikir mereka.

Mereka berdua berada di area pantai mencari tiga perempuan yang sudah lebih dulu meninggalkan mereka.

"Gue tidur lama banget ya? Udah sore aja," ucap Aldan saat melihat matahari akan terbenam.

Aldan menyeret Bintang ketika matanya melihat Saira yang duduk sembari mengobrol dengan kedua temannya.

"Oiii," Bintang mengageti mereka.

Aldan dan Bintang duduk di kursi yang kosong, Aldan mengusap rambut Saira sebelum duduk.

"Kalian berapa hari liburannya?" tanya Bintang sembari menyerbu minuman milik Nami, mengeluarkan sedotannya dan langsung meminumnya.

ALDAN : Be with you✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang