[3.3]

3.6K 464 10
                                    

Tolong belajar menghargai karya orang lain ya.
Target dichapter ini 30 vote ya

Chaeyeon sudah sampai di suatu tempat, lebih tepatnya sebuah taman. Dia ingin menemui seseorang, dengan terburu-buru Chaeyeon keluar dari mobilnya. Chaeyeon ingin menyelesaikan semuanya, semua beban yang mengganjal di hatinya.

Iya, Chaeyeon ingin menemui Hwang Minhyun. Tidak lupa, Chaeyeon membawa undangan berwarna white gold itu. Chaeyeon ingin mendengar penjelasan Minhyun sendiri secara langsung.

Dan pas saja, Chaeyeon menemukan sosok Minhyun duduk di bangku taman dengan seorang cewek. Dengan pelan-pelan, Chaeyeon berjalan menuju bangku di seberang Minhyun dan cewek itu.

Karena posisi bangku yang ditempati Chaeyeon dan Minhyun saling membelakangi, ini sangat menguntungkan bagi Chaeyeon. Dengan segera Chaeyeon memasang telinganya baik-baik, entah apa tapi Chaeyeon berharap mendapat sedikit petunjuk dari obrolan Minhyun dan cewek itu nantinya.

"Kamu kesini mau ketemu cewek itu kan, Hyun?" Chaeyeon mendengar cewek itu membuka suaranya, dan tunggu apa maksudnya dia tahu jika Minhyun ingin menemui Chaeyeon?

"Tau apa kamu?" kalimat singkat Minhyun terdengar tidak bersahabat.

"Aku tau Hyun, bahkan saat kamu ngajak cewek itu makan malam 5 hari lalu." Chaeyeon melebarkan kedua matanya, cukup kaget lebih tepatnya mendengar apa yang dilontarkan cewek itu.

"Lalu apa urusannya sama kamu?"

"Iya urusan aku, karena kamu calon suami aku dan gak sepantasnya kamu nyatain perasaan kamu ke cewek lain, sedangkan bulan depan kita nikah Hyun!" untuk kedua kalinya Chaeyeon kaget, apa cewek ini yang namanya Kim Bona? Batin Chaeyeon.

"Kamu dari awal tau kan, aku terima perjodohan ini karena mama aku, Kim Bona!" tepat sekali, nama cewek itu Kim Bona. Chaeyeon meremas telapak tangannya sendiri.

"Kenapa kamu gak pernah belajar cinta sama aku Hyun, sedangkan aku belajar cinta sama kamu selama ini!"

"Gak bisa Bona, perasaan gak bisa dipaksa!"

Chaeyeon melirik dari ekor matanya, Minhyun berdiri dan disusul dengan Bona yang berdiri juga. Chaeyeon tetap pada posisinya, duduk dan mendengarkan apa saja obrolan Minhyun dan Bona.

"Aku pengen kamu coba pelan-pelan Hwang Minhyun, anggap aku ada dan coba lihat aku sebentar Hyun, aku cinta sama kamu dan aku sayang sama kamu!" Chaeyeon meremas telapak tangannya erat, jadi jika Chaeyeon menaruh hati pada Minhyun tentunya akan melukai perasaan Bona.

Chaeyeon melirik lagi, Minhyun akan meninggalkan Bona tapi Bona langsung memegang erat pergelangan tangan Minhyun. Tak sampai di situ saja, tapi Chaeyeon melihat Bona juga menangis.

"Apa tujuan kamu nyatain perasaan kamu ke Jung Chaeyeon, buat pernikahan kita batal?" Chaeyeon kembali kaget untuk kesekian kalinya, jadi Bona tahu nama lengkap Chaeyeon.

"Iya," jawaban sangat singkat yang keluar dari mulut Minhyun sangat gila, dan Chaeyeon melirik lagi tangisan Bona semakin menjadi.

Sudah cukup, Chaeyeon tidak tahan dengan situasi sekarang ini. Chaeyeon bisa menempatkan dirinya pada diri Bona sekarang, dan bagaimana hancurnya hati Bona atas jawaban Hwang Minhyun tadi.

Chaeyeon tidak ingin disebut perusak hubungan orang, atau disebut pelakor. Chaeyeon masih sangat tahu batasnya. Dengan tenang Chaeyeon berjalan menghampiri Bona dan Minhyun.

"Kak Minhyun, aku udah tau semuanya." Minhyun dan Bona langsung balik menatap Chaeyeon, dan Chaeyeon bisa melihat raut keterkejutan Minhyun dan Bona.

"Seharusnya kak Minhyun jangan kayak gini, sama aja kak Minhyun manfaatin aku dan nyakitin perasaan kak Bona."

"Chaeyeon, aku bisa jelasin ke kamu," balas Minhyun akan mendekati Chaeyeon tapi Bona menahan langkahnya.

"Aku udah tau kak, gak perlu dijelasin lagi." Chaeyeon menunjukkan undangan berwarna white gold itu.

"Kalian akan menikah, dan semoga kalian bahagia, Kak Minhyun aku gak bisa sama kak Minhyun, karena perasaan aku sama sekali gak ada buat kak Minhyun dan kak Minhyun yang emang udah jadi milik orang lain."

"Chaeyeon." lirih Minhyun.

"Kak Minhyun jangan nyakitin kak Bona, dan kak Minhyun harus bersyukur punya kak Bona, aku pergi."

Chaeyeon membalik badannya dan berlalu pergi dari sana, Chaeyeon tidak menangis. Tapi merasa beban yang mengganjal dihatinya sudah terangkat. Chaeyeon malah tersenyum bersyukur salah satu masalahnya selesai.

Chaeyeon bukan untuk Minhyun dan Minhyun bukan untuk Chaeyeon. Mereka tidak ditakdirkan bersama.

Gimana guys?

Back to youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang