Abraham Alexi pratama pov.
Entah kenapa aku selalu mengingat kejadian kemarin sore saat pertemuanku dengan gadis yang berdebat dengan putra semata wayangku. Gadis yang baru kulihat itu seperti memiliki daya tarik tersendiri dan entah kenapa aku langsung menyukai aura yang terpancar dari tubuhnya saat pertama kali aku melihat dia, ah sebelumnya perkenalkan aku adalah daddy sekaligus mommy bagi Darielle mommy nya tewas kecelakaan saat Darielle berusia empat tahun sehingga aku harus membesarkan dan mendidik Darielle sendirian dan ternyata peran wanita disuatu rumah tangga sangat penting buktinya aku masih kewalahan menjaga putra semata wayangku aku tau Darielle merindukan seorang ibu karena setiap malam dia selalu meracau dalam tidurnya bahwa ia menginginkan sesosok ibu.
Dan aku mulai berfikir untuk memberikan seorang ibu dalam waktu dekat, setelah aku melihat wajah wanita itu.
Dan sepertinya tak akan mudah pertama permasalahannya ada di anak semata wayangku. Darielle bukanlah anak yang mudah dekat dengan orang baru,dia cenderung arogan bila menyangkut tentang "ibu baru" sudah banyak kekasihku yang pada akhirnya pergi karena ulah anakku.
Dan yang kedua adalah apakah wanita itu mau dengan duda beranak satu sepertiku, apakah dia mau menerimaku tulus apa adanya, mencintaiku tanpa harus melihat statusku yang berpredikat seorang duda, entahlah kuharap segalanya berjalan lancar.
🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️Abella Madelyn Esmee pov.
Kulangkahkan kaki ku dengan sangat berat menuju mansion yang terlihat seperti istana di depanku ini, dengan gaya eropa yang cukup kental dan cat berwarna putih gading membuat rumah ini terlihat paling mewah dibandingkan dengan rumah yang lain di sekitarnya.
Ya, minggu pagi ini aku memutuskan untuk datang ke alamat yang di beri oleh sang pria tampan namun bermulut tajam dihari pertengkaranku dengan anaknya yang seorang iblis namun berkamuflase sebagai seorang anak lelaki yang sungguh tampan.
Aku berjalan gontai setelah menaiki ojek online yang kupesan tadi untuk menuju mansion ini, pintu gerbang yang sangat tinggi serta kokoh menyambutku dengan sangat angkuhnya. Kutekan bell di samping gerbang yang sepertinya terhubung langsung menuju pos satpam yang berada dirumah itu, dengan perlahan pintu gerbang tersebut terbuka perlahan secara otomatis.
Entah seberapa kaya pria tersebut aku tak mampu membayangkannya, tampak seorang lelaki muda tergopoh gopoh berlari kearahku yang dengan mudah kutebak dia adalah penjaga dimansion ini.
"Nona, anda sudah ditungguh oleh tuan besar diruang tamu" ucap sang pria dengan santun.
Sudah kuduga, pasti dia sangat yakin bahwa aku akan datang ke kediamannya dan memohon ampun untuk tidak dimasukan ke penjara olehnya, ciihh!! Dasar orang kaya.
"Baiklah..emhhh saya harus memanggil anda siapa? Dan oh ya bisakah anda menunjukan jalan dimana letak ruang tamunya, saya takut setelah saya masuk kedalam saya tidak bisa kembali lagi karena tersesat di mansion sebesar ini" ucapku agak pelan karena sedikit malu
"Cukup panggil saya Ray saja nona, dan baiklah saya akan mengantar anda kesana" jawab Ray sedikit menahan tawanya.
Sambil berjalan menuju pintu utama aku tak henti berdecak kagum dengan segala keindahan yang ada didalam mansion ini segalanya tertata sesuai dengan porsinya sehingga terlihat pas untuk dipandang, tanpa sadar aku sudah berada di ruang tamu yang dimaksud.
"Baiklah nona, saya hanya bisa mengantar anda sampai disini, tuan besar sudah menunggu"ucap Ray dengan senyum manisnya.
"Terimakasih Ray dan jangan panggil aku nona, panggil saja aku Abel" jawabku tak kalah ramah.
"Baiklah nona Abel saya pamit undur diri dulu, saya permisi" jawab Ray sambil berlalu.
Dasar Ray sudah dibilang panggil saja Abel malah ditambah jadi "nona Abel" astaga.
Aku melangkahkan kaki ku dengan ragu untuk menemui pria yang sanggup membuat jantungku berpacu dua kali lipat dibanding biasanya padahal kami baru bertemu satu kali.
Tampak seorang lelaki tinggi tegap sedang berdiri menghadap kaca jendela sambil menikmati pemandangan kebun bunga mawar buatan yang ada di mansion ini.
"Datang juga kau rupanya nona" ucap si pria dengan posisi yang masih menghadap kaca jendela.
"Ya tuan saya datang, jadi apa mau anda untuk menebus kesalahan saya waktu itu, saya tau itu maksud anda memberi alamat kediaman anda pada saya" kata ku mantap tanpa rasa takut.
"Oh, sungguh gadis pemberani rupanya baiklah karena akupun tak ingin bertele- tele, hukumannya mudah kamu hanya perlu menjadi pengasuh putra semata wayangku Darielle sampai aku menemukan pengasuh yang baru dan cocok untuk Darielle" ucapnya santai, namun membuat aku ingin menangis sejadi jadinya, mana mungkin!! Sekali bertemu saja sudah terjadi perang antar suku bagaimana jika bertemu dengan anak iblis tersebut setiap hari,mungkin bisa terjadi perang antar bangsa, entahlah lidahku seolah mati rasa untuk berteriak saat ini.
Hello readerssssss tersayang diriku comeback again😘huffttt rindu rasanya menulis kembali💕
vote & comment aku butuh itu.😭
Gak usah sungkan buat comment dan kasih masukan.
Selamat membaca guys❤

KAMU SEDANG MEMBACA
Kepincut duda ! (COMPLETED)
Romance~Abella Madelyn Esmee~ "Hidupku aman dan tentram sebelum dia dan setan kecil nya yang tampan mengusik dunia ku!!!" ~Abraham alexi pratama~ "Akan kubuat kau menjadi miliku" Ini cerita pertamaku💕aku harap kalian suka ya❤ Happy readinggg guys!😘