Author POV.
Mobil Abraham memasuki parkiran rumah sakit tempat Abel dirawat, baby El tampak masih nyenyak dipelukan sang daddy dan Abraham enggan untuk membangunkan sang buah hati akhirnya Abraham keluar mobil sambil menggendong baby El seperti bayi koala dan bocah kecil itu tampak tidak terusik sedikitpun. Abraham memberitahukan sang sopir untuk kembali ke mansion nya saja karena sepertinya ia tidak akan pulang, Abraham berjalan dengan terburu-buru menuju resepsionis untuk menanyakan dimana letak kamar Abel. Ia sampai didepan meja resepsionis setelah ia mendapatkan informasi dimana letak kamar Abel ia segera menuju ruangan tersebut, ia membuka pintu kamar tempat Abel dirawat inap secara perlahan air mata pria tampan itu meluncur dengan sempurna saat melihat sosok yang terbaring diatas ranjang rumah sakit hatinya begitu teriris melihat kondisi cintanya terbaring tak berdaya ia merasa sangat gagal karena tidak sanggup menjaga Abel dan bayinya.Handphone Abraham berdering tanda ada panggilan masuk dengan susah payah Abraham mengangkat panggilan masuk itu karena satu tangan harus dia pakai untuk menggendong El yang masih terlelap.
"siapa dalang semua kekacauan ini?" tanya Abraham kepada orang kepercayaan nya yang dia suruh untuk menyelidiki apa yang terjadi kepada Abel.
"apa!!!! Jalang itu tak pernah berhenti untuk menggangguku ternyata, baiklah tolong bereskan dia kalau bisa kau musnahkan saja iblis tersebut dan satu lagi tolong pindahkan barang-barang milik Abel ke mansionku aku ingin segalanya selesai dua hari lagi." Abraham geram setelah tau siapa dalang dari kekacauan ini dia mematika handphone nya dan memasukan benda pipih tersebut kedalam sakunya. El mengerjapkan matanya perlahan lalu melihat wajah daddy nya lalu tersenyum Abraham melting karena senyum putranya, lalu El melihat bajunya yang masih ada noda darah dari Abel lalu menangis kembali.
"daddy bagaimana keadaan mommy ??" El bertanya kepada Abraham dengan mata yang berkaca-kaca. Abraham menenangkan putranya dan mencium pipi gembul El dengan sayang.
"mommy baik dan sedang beristirahat sayangku" jawab Abraham lalu berjalan ke arah Abel yang sedang terlelap damai.
Kondisi Abel tidak bisa dikatakan baik-baik saja sebenarnya punggung, tangan, dan kakinya diperban dan Abel harus tertidur dengan posisi miring agar luka dipunggungnya tidak menyentuh ranjang. Jarum infus tertancap sempurna di punggung tangan kanan nya dan dia harus bernapas menggunakan tabung oksigen, Abraham dan El mendekati Abel yang sedang tertidur dengan posisi menghadap mereka. Abraham menangis melihat kondisi Abel yang cukup menyedihkan lalu lelaki tampan tersebut duduk diatas ranjang Abel sambil memangku El."aku mohon ampuni aku yang sudah membuatmu kesulitan bahkan saat kau mengandung sayang" hancur sudah pertahanan Abraham seperti dihimpit ribuan bebatuan hati nya saat melihat Abel tak berdaya,baby El mengusap air mata Abraham dengan sayang dan melontarkan kata-kata yang membuat hatinya menghangat.
"daddy menangis saja kembali kata mommy laki-laki menangis bukan berarti lemah dan itu adalah hal wajar" baby El berlagak seperti orang dewasa saat ini dan itu membuat Abraham tersenyum. Ranjang bergerak karena gerakan halus dari Abel sontak membuat Abraham dan El menoleh dan melihat Abel tersenyum kearah mereka.
" hai daddy, hai jagoan mommy" sapa Abel lemah.
Abraham dan baby El tersenyum melihat Abel telah siuman,baby El langsung mencium pipi Abel dengan sayang Abraham pun tak mau kalah ia pun mengecup kening Abel dengan sayang.
"maafkan aku karena telah lalai menjagamu sampai membuatmu celaka" Abraham berbicara dengan lemah tangan kirinya mengusap perut Abel dan tangan kanan nya mengusap kepala baby El sepertinya anak tersebut mulai mengantuk lagi."tak apa dan bayi kita cukup tangguh Abraham, sepertinya jagoan kita kelelahan bajunya pun belum dia ganti" Abel berbicara sambil mengusap kepala baby El.
Dan Abel pun menyuruh baby El untuk tidur disamping nya karena ranjang rumah sakit cukup luas untuk mereka berdua, Abraham sebelumnya membantu putranya melepaskan bajunya yang sudah banyak bercak darah milik Abel. Baby El berbaring sambil menghisap jempolnya tangan Abel bergerak untuk mengusap kepala anak itu yang semakin membuat baby El terlelap dalam tidurnya, Abraham mendekati Abel dan mengecup bibir wanita hamil tersebut Abel kaget atas perlakuan Abraham.
"ada apa denganmu?" tanya Abel dengan raut muka masih kebingungan.
Abraham kembali keposisinya dan menggenggam tangan Abel dengan lembut, Abraham menatap mata Abel dengan intens.
"menikahlah dengan ku sayang" kata yang dilontarkan Abraham cukup mebuat Abel tersentak kaget.
"apa kepalamu membentur sesuatu dijalan?" jawaban Abel membuat Abraham menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"baiklah kalau tidak mau" Abraham menggoda Abel. Aku mau, tapi sungguh tidak romantis melihat keadaanku dirumah sakit" Abel cemberut.
"tidak peduli sekarang ada dimana yang penting lamaranku diterima,uhuyyy" Abraham berdiri dan joget banjar saking senang nya, anjay goyang banjar.. author juga suka ini mah wkwkwk.
Semoga ini menjadi awal bahagia untuk Abraham, Abel, baby El dan juga calon dede gemoy didalam perut Abel, semoga berakhir segala kesedihan yang dialami oleh calon keluarga ini. Aku beri bocoran tentang Titania oke.. dia sudah dijebloskan kepenjara satu pelajaran yang kita petik dari sosok Titania "jangan mencintai seseorang terlalu dalam karena kadang realita tidak seindah ekspetasi".Haiiiii aku kembaliiii💕 semoga kalian suka dan tetap setia baca ceritaku, terimakasih atas setiap support nya aku sayang kalian🌺🌺🌺🌺🌺🌺
SELURUH CERITA YANG KUBUAT MASIH MURNI DAN BELUM ADA REVISI SAMA SEKALI JADI JIKA ADA KESALAHAN PENULISAN DAN KATA-KATA AKU MOHON MAAF SEBESAR-BESARNYA ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepincut duda ! (COMPLETED)
Любовные романы~Abella Madelyn Esmee~ "Hidupku aman dan tentram sebelum dia dan setan kecil nya yang tampan mengusik dunia ku!!!" ~Abraham alexi pratama~ "Akan kubuat kau menjadi miliku" Ini cerita pertamaku💕aku harap kalian suka ya❤ Happy readinggg guys!😘