Author POV.
Tujuh bulan sudah usia kandungan Abel saat ini, perutnya semakin membesar sehingga membuat Abel kesulitan untuk melakukan beberapa aktivitas dan harus rela untuk meninggalkan pekerjaan yang selama ini digelutinya. Lebih tepatnya Adrian memaksa Abel untuk melepaskan pekerjaannya dan fokus pada kehamilannya saja, sejak pertemuan tiga bulan lalu Abel dan Adrian semakin akrab diam-diam lelaki tampan itu menaruh rasa kepada Abel bahkan Adrian mau menerima bayi yang dikandung oleh Abel.
Saat ini Adrian sedang menuju kearah rumah Abel sambil membawa makanan kesukaan wanita kesayangannya tersebut, hatinya terus berbunga-bunga setiap dia memikirkan senyum Abel. Tak berselang lama mobil sport Adrian memasuki pekarangan rumah Abel dia turun dari mobil sambil membawa cukup banyak bingkisan yang isinya makanan semua lalu Adrian mengetuk pintu rumah Abel, wanita berparas ayu tersebut membuka pintu saat ketukan pintu yang ketiga kali.
"Hai, sepertinya kamu cukup kerepotan membawakan makanan untuk wanita rakus ini" sambut Abel sambil menggoda Adrian.
"Oke...aku cukup kerepotan dan bolehkan kamu menyuruh ku masuk dulu tuan putri" jawab Adrian sambil pura-pura memasang wajah cemberutnya. Abel tertawa ringan sambil membuka pintu lebih lebar untuk Adrian, pria itu duduk disofa lalu diikuti oleh Abel.
"Kepalaku sedikit pusing" keluh Abel sambil memijat keningnya.
"Kamu belum memakan sesuatu kan? Makanlah dulu sedikit baru nanti ku obati rasa pusing mu" jawab Adrian sambil membuka bingkisan yang berisi makanan dan menyerahkannya ke Abel, wanita itu menerima pemberian Adrian dan mulai memakan nya dengan tenang tak berselang lama makanan itu sudah habis di santap oleh Abel.
"Sini bobo posisikan kepala mu diatas pahaku" kata Adrian yang sukses membuat pipi tembam Abel merona karena malu.
"Apa boleh?" Jawab Abel pelan.
"Tentu sayangku.. kamu bobo dengan tenang biar ku usap perut buncitmu itu" goda Adrian sambil terkekeh. Abel yang mendengar itu semakin tersipu akhirnya ia merebahkan kepalanya diatas paha Adrian dan tangan lelaki itu mulai mengusap lembut perut buncit Abel. Tak berselang lama Abel mendengkur pelan.
"Tidurlah sayang aku akan terus menjagamu" ucap Adrian pelan.
Dibalik keuwuan yang dilakukan oleh Adrian dan Abel, ada Abrham yang mencak-mencak karena wanita tercinta dan calon bayinya di sentuh oleh lelaki selain dirinya. Hatinya panas dan otaknya tak karuan ingin menghajar laki-laki yang sudah berani menyentuh wanitanya namun ia tahan karena tidak ingin membuat Abel terluka. Abraham sudah susah payah mencari alamat rumah Abel dan setelah menemukan rumahnya ternyata yang dia dapatkan tak sesuai ekspektasi nya dia memukul stir mobilnya lalu pergi meninggalkan rumah Abel dengan hati kesal.
"Sebentar lagi tidak akan kubiarkan siapapun menyentuhmu!!!" Teriak Abrham geram.
UPDATE LAGI!!! APA KABAR TEMAN-TEMAN ONLINEKU SAYANG 🌺 BAGAIMANA MASA KARANTINA KALIAN?? CORONDOL MEMBUAT OTAK KU HAMPIR TIDAK BERFUNGSI😌 SEMOGA KALIAN SEHAT SELALU❤️❤️
SELURUH CERITA YANG KUBUAT MASIH MURNI DAN BELUM ADA REVISI SAMA SEKALI JADI JIKA ADA KESALAHAN PENULISAN DAN KATA-KATA AKU MOHON MAAF SEBESAR-BESARNYA ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepincut duda ! (COMPLETED)
Romansa~Abella Madelyn Esmee~ "Hidupku aman dan tentram sebelum dia dan setan kecil nya yang tampan mengusik dunia ku!!!" ~Abraham alexi pratama~ "Akan kubuat kau menjadi miliku" Ini cerita pertamaku💕aku harap kalian suka ya❤ Happy readinggg guys!😘