21

17.7K 855 24
                                    

Author POV.

Hari ini adalah hari minggu pagi wanita bernetra coklat keemasan itu sedang menikmati paginya ditaman kota kandungannya yang menginjak usia tujuh bulan cukup membuatnya kerepotan saat berjalan sehingga ia cepat sekali merasa kelelahan.

Abel duduk dikursi taman kota yang sudah disediakan oleh pemerintah, ia sudah lebih tenang bila mengingat kejadian tiga bulan lalu di depan supermarket. Wajahnya yang terlihat lebih tembam tersenyum sambil menikmati roti yang dia beli dipinggir jalan tadi namun hatinya sedikit tercubit bila mengingat baby El nya dia sangat rindu tawa anak lelaki tampan tersebut.

"El sayang sebentar lagi El akan menjadi seorang kakak, andai El disini menemani mommy pasti akan lebih menyenangkan" gumam Abel lirih bahkan dia tidak sadar air matanya menetes.

Abel tersentak saat ada seseorang yang menyodorkan handuk kecil ke arahnya. Dia mendongakan kepalanya dan menatap sosok didepannya, seorang lelaki tampan dan tinggi tegap berdiri didepannya.

"Tidak baik wanita hamil menangis sendirian di tengah keramaian" lelaki tersebut membuka suara.

Abel mengambil handuk kecil tersebut tapi tidak langsung mengusap air matanya dia masih bingung.

"Pakai saja aku belum memakainya sama sekali" lelaki tersebut berbicara kembali.

Tangan Abel akhirnya bergerak lalu mengusap air matanya, hidung dan pipinya memerah dia menatap kosong ke arah depan. Lelaki tersebut masih berdiri didepan Abel tanpa bergerak sedikitpun.

"Dimana suamimu? Mengapa dia membiarkan istrinya menangis sendirian ditaman kota?" Tanya pria itu lagi.

Abel yang mendengar itu menangis kembali dia sangat sensitif semenjak hamil, hatinya seperti diremas saat mendengar kata "suami" abel menggeleng dengan lemah lalu mengelus perut buncitnya.

Pria didepannya diam tak berkutik seolah tau apa yang terjadi dengan Abel lalu bergerak pelan menuju tempat kosong disebelah Abel.

"Aku tidak memiliki seorang suami hidupku sungguh menyedihkan bukan? Memiliki bayi tanpa ada seorang suami" ucap Abel parau.

"Semua akan baik-baik saja kau tau itu" jawab pria tersebut pelan sambil mengusap punggung Abel.

"Maafkan aku jika lancang menghampirimu tadi aku sedang jogging saat melihatmu menangis sendirian dengan kondisi sedang hamil, lalu berinisiatif untuk memberikan handuk kecilku untuk mu" ucap pria tersebut sambil tersenyum.

"Tidak apa-apa aku berterima kasih atas kebaikan mu" jawab Abel sambil tersenyum kecil.

"Ah aku lupa memperkenalkan diri, aku Adrian siapa namamu nona?" Tanya Adrian sopan.

"Aku Abel cukup panggil aku Abel" jawab Abel ramah.

"Dimana rumahmu? Biar kuantar kulihat kakimu sedikit bengkak apa karena kehamilanmu?" Tanya Adrian sambil melihat kaki Abel yang sedikit bengkak. Abel mengangguk lemah dan memijat kakinya pelan.

"Rumahku tidak jauh dari taman kota berjalan sebentar saja sudah sampai" jawab Abel.

"Biarku antar dengan mobilku" ajak Adrian sambil menarik lembut tangan Abel menuju parkiran, saat ini Abel dam Adrian sudah seperti suami istri yang cukup romantis dengan sabar Adrian menuntun Abel menuju tempat mobilnya terparkir. Saat sampai parkiran Adrian membukakan pintu mobil untuk Abel, lalu mobil BMW tersebut bergerak menuju rumah Abel sesuai petunjuk Abel.

Tak berapa lama mobil sampai dikediaman Abel yang sederhana namun terlihat nyaman.

"Kita sampai Adrian terimakasih telah membantuku hari ini" ucap Abel dengan manis.

"Jangan sungkan meminta bantuanku, ini kartu namaku jika perlu sesuatu kamu bisa menghubungiku" jawab Adrian sambil menyerahkan kartu nama dari dalam dompetnya.

"Baiklah terimakasih aku turun ya" balas Abel sambil membuka pintu mobil Adrian.

"Ingat jika perlu sesuatu hubungi aku" Adrian mengingatkan kembali. Abel terkekeh lalu melambai ke arah Adrian lalu mobil hitam itu bergerak pelan meninggalkan pekarangan rumah, Abel masuk kedalam rumah dengan hati tenang dan damai lalu berdoa.

"Tuhan terimakasih semoga segalanya lebih baik untukku di kemudian hari" ucap nya riang.

Sejenak ia melupakan kisah sedihnya, melupakan orang yang melukainya dan hatinya semakin damai bersama bayi didalam kandungannya semoga saja.



Ah kurasa ini part paling panjang dari seluruh part yang ku buat🙂 terimakasih vote dan komentar kalian cukup membangun semangatku😍 jangan lupa bahagia!!!

SELURUH CERITA YANG KUBUAT MASIH MURNI DAN BELUM ADA REVISI SAMA SEKALI JADI JIKA ADA KESALAHAN PENULISAN DAN KATA-KATA AKU MOHON MAAF SEBESAR-BESARNYA ❤️


Kepincut duda ! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang