19

16.1K 888 14
                                    

Abella Medelyn Esmee pov.

Empat bulan berlalu aku sudah cukup kuat menerima takdirku sangat menyedihkan memang jika harus mengingat empat bulan belakangan ini, bahkan untuk melihat diriku sendiri saat itupun aku tak berani dan sekarang aku merasa sangat berdosa kepada bayi yang ku kandung karena membuatnya merasa kesakitan.

Saat aku memutuskan meninggalkan mansion Abraham sore itu aku langsung bergegas menuju rumah sederhanaku, dengan perasaan hancur aku langkah kan kakiku keluar dari mansion Abraham yang sudah kutempati selama hampir empat bulan terakhir ini.

Pikiranku kalut aku sudah tak memikirkan kandunganku yang sudah menginjak usia satu bulan saat itu, saat sampai dirumah aku memutuskan untuk melakukan hal paling gila dalam hidupku aku memutuskan melakukan tindakan bunuh diri.

Tapi aku memikirkan kembali betapa bodohnya diriku ini sampai aku menentang takdir tuhan, saat tuhan memberikan nyawa dan seorang bayi diperutku aku malah sombong dengan berusaha menghabisi diriku sendiri dan tidak bersyukur atas nikmat tuhan yang banyak kulupakan.

Aku menata hidupku kembali berusaha bersyukur atas nikmat sekecil apapun yang di berikan tuhan untukku dan ternyata aku sanggup aku masih berdiri tegak saat ini, sekarang aku bekerja ditoko kue disekitaran tempatku tinggal toko ini tidak terlalu besar tapi cukup ramai pembeli karena kue disini cukup enak.

Pemilik toko ini mau memperkerjakan wanita hamil karena dia tau aku sedang mengandung dan sebatang kara, dia memberikan pekerjaan sebagai kasir agar aku bisa duduk. Aku tersenyum melihat perutku yang semakin membuncit dan berterima kasih kepada tuhan karena telah memberikan kekuatan.

Saat sedang memperhatikan perutku tiba-tiba ada seseorang yang mengagetkanku.

"Kenapa kamu tersenyum sendiri?" Tanya seorang wanita tua di depanku dengan ramah.

"Ah aku sedang mendoakan bayi dalam perutku dan bersyukur pada tuhan hari ini nyonya" jawabku

Dia seperti kaget lalu tersenyum kembali kearahku.

"Kamu hamil? Ah itu sungguh menggemaskan, kamu tahu saya sangat ingin memiliki cucu tapi tidak kesampaian" jawab wanita tua tersebut sambil menunduk.

"Kenapa tidak bisa nyonya?" Jawab Abel.

"Menantuku telah tiada" dia meneteskan air matanya, lalu dia mendongakkan kepalanya dan menyodorkan uang kepadaku.

"Ini aku ingin membayar kue pesanan ku, uang sisanya simpan untukmu dan bayimu" dia tersenyum lalu pergi begitu saja,padahal aku belum sempat mengucapkan terimakasih kepadanya benarkan apa yang kubilang nikmat tuhan bisa datang dari manapun asal kita mau bersyukur.

"Ah terimakasih nyonya berkatmu aku bisa membeli makanan bergizi untuk bayiku" ucapku dalam hati.

Hari sudah menjelang malam saat ini artinya aku sudah harus membantu temanku untuk menutup toko, dengan senyum yang terus menghiasi wajahku aku menatap langit lalu mengucapkan terimakasih kepada tuhan karena kebaikannya.

Seberat apapun masalahmu percaya semua ada solusinya ya❤️ nikmat tuhan maha dahsyat hanya kamu lupa bersyukur saja🌸 jangan cepat ambil keputusan singkat dunia begitu indah dan menunggumu untuk mengeksplornya I love you dariku💕

Kepincut duda ! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang