Chapter 3 - You're Mine, Nadine

4.2K 294 6
                                    

The Vamps - Just My Type

***

Ini untuk pertama kalinya James bekerja sambil melamun. Bayangan-bayangan tentang Nadine yang baru saja ia temui, berputar-putar di kepalanya. Ia merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya hari ini. Gelombang rasa sudah menghilang jauh sebelum ia harus menjadi iblis seperti sekarang. Detak jantung yang selalu berdebar normal, kali ini berdetak kencang tak karuan. Wanita tidak lagi mengganggu kehidupan pribadinya,  itu merupakan hal yang sangat baik. Tapi sejak tadi malam, sesuatu mulai mengusik pikirannya. Membuat kepalanya berdengung mengeluarkan suara-suara yang membuatnya pusing . Penantian panjang yang ia tunggu sudah berada di depan mata. James tidak sabar untuk kembali bertemu dengan Nadine.

James tahu, kembali bertemu dengan Nadine, akan membahayakan keberadaan wanita itu. Tapi ia tidak peduli, ia akan melindungi Nadine dengan nyawanya sendiri. Hidupnya tidak akan sama lagi setelah ini. Wanita itu sudah benar-benar mempengaruhi hidupnya sampai sedalam ini. Nadine adalah wanita yang ia inginkan. Selamanya tidak akan pernah berubah.

Lamunan James buyar saat pintunya ruangannya diketuk, lalu Lucas masuk sambil membawa sebuah kartu di tangannya. Pria itu meletakkan kartu tersebut di mejanya, lalu menatapnya sambil berkata. "Undangan pembukaan kasino untuk anda, Tuan."

"Siapa?"

Lucas mengerti pertanyaan itu. "Lindsay Wallace."

James berdesis. Ia mengenal wanita itu, wanita penggoda yang menyebalkan. Lindsay jelas adalah wanita yang cerdas dan licik. Wanita itu beberapa kali menjebaknya agar mabuk dan menidurinya. Itu tidak terjadi sekali, James jelas pernah merasakan bagaimana rasanya di dalam diri wanita itu. Tidak. James tidak berprilaku lembut terhadap Lindsay. Wanita itu sudah menjebakknya, dan tidak ada hukuman yang lebih pantas untuk wanita penggoda selain seks yang keras dan menyakitkan.

"Bilang padanya aku tidak ak-" perkataan James terpotong. Ia mengingat satu nama yang akan menolongnya dari situasi ini. "Aku akan hadir," lalu James menyeringai kecil.

Lucas mengangguk. Lalu tanpa mengatakan apapun ia keluar dari ruangan James. Meninggalkan pria gila itu tersenyum sepuasnya sambil memandang wajah wanita Asia yang ada di layar ponselnya.

***

Nadine menghabiskan hari liburnya untuk berjalan-jalan di taman yang berjarak dekat dengan apartemennya. Udara pagi sangat baik untuk pikirannya yang sedang berkecamuk. Kehadiran James tiba-tiba jelas membuat otaknya tidak bisa berpikir dengan hati yang resah. Setelah sekian lama, mengapa pria itu kembali hadir di dalam hidupnya? Nadine benar-benar ingin menenggelamkan dirinya ke laut sekarang juga, agar tidak bertemu lagi dengan pria berbahaya itu. Nadine tahu, James jelas sudah berubah dari apa yang ia kenal sepuluh tahun yang lalu. Pria itu terlalu misterius... dan berbahaya. Sesuatu yang harus ia hindari.

Sambil berlari kecil dan menyenandungkan lagu dari iPod yang ia ia gunakan, Nadine berusaha untuk kembali menjernihkan pikirannya. Ia membutuhkan otaknya untuk berkerja besok. Dan Nadine jelas tidak ingin mendapatkan surat mematikan dari atasnya karena melamun saat bekerja.

Nadine berputar sekali lagi sebelum kembali ke apartemennya. Ia tersenyum hangat pada orang-orang yang berjalan sambil menyapanya. Kebanyakan dari tetangganya,atau teman yang kebetulan bertemu.

Perasaan Nadine kembali kacau saat melangkah menuju kamar apartemennya. Sebelumnya tidak pernah ia merasakan hal seperti ini ketika ingin pulang ke tempat yang ia harapkan. Nadine terdiam sesaat ketika menekan sandi untuk membuka pintu apartemennya. Ia merasakan hal yang aneh, sesuatu seakan menunggunya di dalam sana.

Chance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang