Chance

Chapter 20 - Damn it!

Haley Reinhart - Can't Help Falling in Love

***

Happy valentine, everyone!!!

***

Jangan lupa vote dan komen :)
Koreksi kalo ada typo!

Happy Reading!!

***

Beberapa pakaian berserakan di lantai sebuah kamar apartemen yang dibangun di pinggiran kota New York yang ramai. Keadaan kamar yang gelap membuat kedua sejoli tersebut tidak merasa terganggu dengan cahaya matahari yang sudah bersinar terik di atas sana. Selimut tipis menutupi tubuh mereka, dengan Zoe yang meletakkan kepalanya di dada Lucas sembari memeluk pria itu. Sepasang borgol yang tertinggal di kanopi, memperlihatkan jejak liar yang baru saja mereka lakukan tadi malam. Lucas benar, pria itu bisa lebih gila dari James.

Tumpuan berat di dadanya membuat Lucas terbangun. Masih setengah sadar, Lucas memperhatikan wajah Zoe yang ditutupi rambut pirangnya. Wanita itu terlihat damai di dalam tidurnya. Deru nafas Zoe yang menyentuh kulitnya, membuat rahang Lucas mengeras. Sebelumnya, tidak ada satu pun wanita yang dapat membuatnya bergairah hanya karna hembusan nafas. Tapi Zoe dapat melakukan itu dengan sempurna.

Lucas tahu ada sesuatu yang tidak beres di dalam dirinya. Semenjak bertemu Zoe, Lucas selalu menambakan sentuhan wanita itu. Semenjak apa yang terjadi tadi malam, Lucas bukan hanya ingin meniduri Zoe, tapi ia ingin memiliki wanita itu seutuhnya. Untuk dirinya sendiri. Lucas tidak akan pernah membiarkan apa yang menjadi miliknya di ambil oleh orang lain.

Zoe menggeliat kecil kala Lucas memainkan ujung rambut milik wanita itu. Secara perlahan kedua mata Zoe terbuka sempurna, wanita itu menatap Lucas dengan senyuman kecil.

“Kau benar-benar gila,” seru Zoe dengan suara serak khas bangun tidur.

Lucas membawa jarinya menyentuh wajah Zoe. Mengukir wajah wanita itu mengenakan jari telunjuknya. Mata Zoe kembali terpejam saat ia menyentuh kelopak mata wanita itu. “Kau akan memintanya lagi, Zoey.”

Untuk Zoe, hal yang terjadi tadi malam adalah sesuatu yang luar biasa. Hal gila yang sangat menakjubkan. Lucas tidak hanya memberinya kepuasan, tapi pria itu menawarkan pengalam bercinta yang hanya bisa ia tonton dari film atau sebuah karya erotis.

Kala tubuh Lucas berada di atasnya, Zoe membayangkan tentang betapa kuatnya pria itu saat menekan dirinya. Zoe tidak pernah kecewa, Lucas benar-benar pria sejati. Dengan tangan yang ter borgol di kanopi ranjang, Zoe menyerahkan dirinya seutuhnya kepada lelaki itu.

“Aku menginginkan sarapanku,” seru Lucas.

“Kau lapar?” tanya Zoe. Wanita itu ingin bangkit dari tempat tidur, berniat untuk pergi ke dapur untuk membuat sarapan ketika Lucas kembali menahan tubuhnya di pelukan pria itu.

“Aku ingin sarapan di tempat tidur,” mata Lucas mengerling nakal. Pria itu menatap tubuh Zoe yang hanya dibalut oleh selimut.

Zoe menjauhkan dirinya dari Lucas, yang kali ini tidak menahannya. Ia menelentangkan tubuhnya di samping Lucas. Menggoda pria itu dengan gerakan erotis di atas tempat tidurnya. “Kalau begitu ambil sarapanmu, Daddy.”