Epilog 1.2

1.5K 90 24
                                    

The falling leaves drift by the window
The auntumn leaves of red and gold
I see your lips, the summer kisees
The sun-burned hands I used to hold

Since you went away the day grow long
And soon I'll hear old winter's song
But I miss you most of all mu darlin'
When auntumn leaves start to fall

Auntumn Leaves - Nat King Cole

***

Bertahun-tahun yang mengejutkan...

Southport, Brunswick County, North Carolina, United States.

Matahari di Southport semakin terasa membakar. Namun tidak satu pun orang berniat  pergi berteduh untuk melindungi diri dari sinar matahari. Wanita itu melangkahkan kakinya menyusuri pantai saat matahari mulai terbenam.

Nadine berdiri di tepi pantai sembari memandangi lautan lepas. Keluarga Harrigan, tetangga barunya sejak 2 bulan yang lalu sedang bersenang-senang di depan bar milik Seth Harrigan sambil memanggang dan saling mengobrol satu sama lain.

Anak-anak Harrigan bermain di dekat orangtuanya, berlari-lari kecil dengan penuh tawa khas anak-anak. Nadine tersenyum dengan kedua mata yang berbinar, ia mulai merindukan putra kecilnya, Jayden.

Saat Nadine hendak pergi karna matahari terbenam baru saja selesai, Andrea Harrigan datang menghampirinya. Wanita itu membawa dua kaleng bir sambil tersenyum hangat ke arahnya.

"Nadine!" panggil wanita itu.

Nadine berbalik. Ia membalas senyuman wanita itu. "Andrea."

"Bergabunglah bersama kami. Aku rasa akan lebih baik jika kau ada di sana," kata Andrea sembari menunjuk ke arah kumpulan keluarga Harrigan yang terlihat sangat bersenang-senang.

Nadine menatap kembali ke arah keluarga Harrigan. Mereka terlihat sangat bahagia. Akan tetapi Nadine tidak berniat untuk menjadi satu-satunya orang asing di sana.

Nadine mengulum senyum sambil merapikan anak rambutnya ke belakang telinga. Ia menjawab dengan hati-hati berusaha untuk tidak menyinggung tawaran Andrea. "Sepertinya tidak. Aku tidak ingin menganggu acara kalian."

Andrea terkekeh. "Ini ambilah," wanita itu memberikan sekaleng bir kepadanya, yang di terima Nadine dengan senang hati.

"Terima kasih." Nadine membuka kaleng birnya, meneguknya hingga merasakan kesegaran bir yang mengalir di tenggorokannya.

"Kau tidak perlu merasa seperti itu. Semuanya akan sangat senang kalau kau bergabung bersama kami."

Saat Nadine kembali menatap ke arah keluarga Harrigan, mereka melambai ke arahnya dengan senyum lebar. Sedangkan para anak-anak Harrigan masih sibuk bermain satu sama lain.

"Kalihat terlihat sangat bahagia. Membuatku merindukan keluargaku."

Andrea kembali tersenyum. Ia mengajak Nadine untuk duduk di batang kayu yang terpotong. Andrea menyesap birnya sebelum membuka suara.

"Percayalah, tidak mudah bagi kami semua untuk memiliki kebahagian seperti ini. Para pria Harrigan bersaudara sudah melewati hari yang begitu menyakitkan, begitu pula wanita di keluarga Harrigan."

"Dan setelah semua hal buruk berlalu, kami menghargai apa yang kami miliki." Andrea berkata sambil menggenang apa saja yang dilewatinya di masa lalu.

Nadine mengenal salah satu wanita Harrigan. Lindsay Wallace, wanita yang pernah mengejar James di masa lalu. Nadine tidak mengerti bagaimana Lindsay bisa berakhir di lingkungan keluarga Harrigan. Tapi sepertinya wanita itu memang benar-benar berubah dari Lindsay yang pernah ia temui.

Chance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang