Di dalam sebuah kantor polisi, terlihat So hyun dan Myung soo sedang berbincang berdua di meja kerja Myung soo.
"Ya jadi itu semua yang kita tahu. Kim min gyu, pernah tinggal di tahanan" ucap Kim myung soo, menyelesaikan laporannya mengenai Min gyu.
"Apa?" hal itu tentu membuat So hyun terkejut.
"Bukan hal yang serius. Hanya kasus di club malam, karena mabuk. Kami akan meneleponnya untuk bertanya lebih lanjut" ucap Myung soo.
So hyun masih terdiam dengan wajah yang dengan jelas menampilkan ketakutan dan kebingungan. "Jangan khawatir. Jika Kim min gyu benar pelakunya, kita akan menangkapnya" ucap Myung soo.
Lelah dengan prasangkanya sendiri, akhirnya So hyun menghela nafasnya. "Baiklah" ucap So hyun, walau tentu saja kekhawatiran tetap menyelimuti perasaannya.
"Apa kamu lapar?" tanya Myung soo, tiba-tiba.
"Lapar" ucap So hyun dengan tatapan polosnya, tanpa sadar dengan siapa ia berbicara. Hal ini membuat Myung soo tertawa.
"Kalo begitu ayo kita cari makan" ucap Myung soo, lalu So hyun yang memang sudah lapar. Tanpa ragu mengiyakan ajakan Myung soo.
~ ~ ~ ~So hyun dan Myung soo memasuki restoran sederhana, yang menghidangkan masakan rumahan. So hyun melihat ke sekeliling restoran, restoran tampak sederhana, namun tata ruang dilakukan dengan begitu apiknya sehingga menimbulkan perasaan sejuk dan nyaman untuk siapa saja yang memasukinya.
"Aku suka tempat ini. Aku sering melewati tempat ini, tapi tak pernah mencoba datang" ucap So hyun, masih dengan menatap sekeliling restoran.
"Aku pikir kamu tidak akan pernah kesini." ucap Myung soo
"Maksudnya?" tanya So hyun tak mengerti. Kini keduanya telah duduk di salah sudut meja restoran.
"Maksudku, wanita berkelas sepertimu. Tipe yang tidak akan pergi ke tempat seperti ini" ucap Myung soo, mengendikkan bahunya.
"Benarkah? Jadi seharusnya sekarang aku sudah memakimu karena mengajakku ketempat yang tak selevel denganku" ucap So hyun dengan wajah yang dibuat-buat marah, walau tetap tak bisa menutupi senyum gelinya.
"Wah... seharusnya aku tidak mengajakmu kemari" ucap Myung soo, yang kemudian membuat keduanya tertawa.
Myung soo tahu, jawaban So hyun itu dengan jelas menyatakan bahwa ia bukan perempuan yang Myung soo maksud, perempuan yang ia duga sangat memperhatikan penampilan dan juga perempuan yang penuh gengsi.
"Jadi Detektif Kim..." ucap So hyun, ingin bertanya mengenai sesuatu.
"Berhenti disitu" ucap Myung soo memotong ucapan So hyun. Tentu hal ini membuat So hyun mengerutkan keningnya.
"Aku rasa kamu bisa memanggilku Myung soo" lanjut Myung soo.
Ucapan Myung soo membuat So hyun tersenyum, "Sepertinya umurmu terlalu jauh diatasku, untuk kupanggil hanya dengan nama saja." Ucap So hyun.
Myung soo yang mengerti ucapan So hyun, tersenyum senang. "Kalau begitu, tambahkan kata oppa. Bukan hal yang sulit kan?" ucap Myung soo.
"Lagipula aku tidak setua itu." ucap Myung soo, sembari menunjukkan ekspresi kesalnya. So hyun tersenyum melihat raut wajah Myung soo yang merenggut.
So hyun kini sudah melihat berbagai ekspresi yang silih berganti pada wajah Myung soo. Jauh berbeda dengan kesan pertama keduanya bertemu, Myung soo yang hanya menunjukkan ekspresi seriusnya.
"Jadi... Myung soo Oppa?" tanya So hyun secara perlahan. Myung soo yang mendengar kata oppa tentu saja tersenyum senang, seperti telah memenangkan sesuatu. Kemudian keduanya berbalas senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession
FanfictionObsession menceritakan seseorang yang memiliki keinginan terhadap sesuatu. Ia akan melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya itu. Kim so hyun, harus menghadapi sesuatu yang bahkan tak pernah ia pikirkan dalam mimpi terli...