So hyun yang masih dalam keterkejutannya hanya bisa terdiam, lalu Lee chi hoon pun mulai membuka matanya. Berbeda dengan So hyun, Chi hoon nampak cukup tenang.
"Apa yang terjadi? Kenapa kau ada disini, bersamaku?" tanya So hyun terkejut, dipikirkan berulang kali pun So hyun tak mengingat apa yang semalam terjadi.
"Kau tidak ingat?" tanya Lee chi hoon. So hyun hanya bisa menggeleng, masih dengan kebingungannya. Chi hoon menghela nafasnya, ia tentu merasa tidak senang dengan kenyataan bahwa hanya dirinya yang mengingat kesenangan yang terjadi tadi malam.
"Saat supir yang menjemputmu datang... aku menciummu, lalu..." Lee chi hoon menjelaskan dengan sedikit gugup, menyadari semua berawal dari keberanian dirinya mencium So hyun yang sedang mabuk, namun penjelasan Chi hoon kemudian dipotong.
"oh... aku ingat sekarang" ucap So hyun, sembari mengangkat tangannya, memberi isyarat pada Chi hoon untuk berhenti menjelaskan, So hyun sendiri terkejut dengan kejadian yang baru saja diingatnya.
"Benarkah kamu sudah mengingatnya?" Goda Chi hoon. Sungguh, saat ini wajah So hyun pasti sudah memerah. Ia benar-benar telah mengingat yang terjadi semalam, dan hal itu membuat So hyun harus menahan rasa malunya.
Chi hoon kembali menjelaskan, ia ingin kembali menggoda So hyun yang kini sudah tampak begitu menggemaskan karena malu "Jadi... setelah kau membalas ciumanku, kau memelas padaku agar...." Namun, ucapan Chi hoon kembali dipotong.
"Cukup, cukup. Aku... aku benar-benar sudah mengingatnya." Ucap So hyun gugup. Kini ia benar-benar malu, mengingat kejadian semalam. So hyun mengingatnya, tadi malam seorang Kim so hyun yang selama ini dikenal sebagai perempuan yang tegas dan mandiri telah mengeluarkan sisi manjanya pada pria yang baru saja ditemuinya bahkan kurang dari 24 jam.
So hyun meminta Chi hoon untuk mengantarkannya pulang kerumah dan yang paling membuatnya malu adalah karena So hyun meminta Chi hoon menemaninya tidur, dengan memohon seperti seorang anak kecil.
Berbeda dengan Chi hoon yang memang sejak awal sudah tertarik pada So hyun tentu tak bisa menolak permintaan itu, apalagi So hyun tampak begitu menggemaskan saat merengek manja padanya.
Disitulah awal mula terjadi malam panas keduanya, Chi hoon yang tak bisa menahan diri melihat sisi menggemaskan So hyun, terlebih karena tak ada penolakan dari So hyun pula yang membuat Chi hoon merasa So hyun menerima dan menginginkannya.
"Hmm... Chi hoon~ssi, aku ingin kau tahu. Bahwa aku tidak pernah semabuk itu dan aku juga tidak menyangka akan melakukannya sejauh itu" ucap So hyun merutuki dirinya sendiri, dan tanpa disadari air matanya mulai menetes, So hyun merasa bodoh dan malu pada dirinya sendiri.
Lee chi hoon menggelengkan kepalanya, ia kemudian menggenggam tangan So hyun "Itu sudah terjadi. Aku tak akan meninggalkanmu, aku akan bertanggung jawab. Terlebih.... Karena, aku menyukaimu". Ucap Chi hoon dengan lembut namun, sangat meyakinkan.
Mendengar apa yang Chi hoon katakan membuat Kim so hyun setidaknya kini bisa mengurangi kekhawatirannya, ia bersyukur menyadari bahwa Chi hoon adalah laki-laki baik dan bertanggungjawab. Kemudian Chi hoon memeluk So hyun, mencoba memberikan ketenangan.
Ring~
Ring~
Ring~
Terdengar ponsel So hyun berdering. So hyun kemudian mengambil ponsel yang berada dalam tasnya "Nomor tidak dikenal? siapa ini?" tanya Kim so hyun pada dirinya sendiri, namun ia tetap mengangkatnya.
"Halo, ini Kim so hyun?" tanya seseorang disebrang sana. "Nama anda ditemukan di kontak ponsel Nona Park Ji hyo. Kami ingin anda segera datang ke Rumah Sakit Seoul National University" lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession
FanfictionObsession menceritakan seseorang yang memiliki keinginan terhadap sesuatu. Ia akan melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya itu. Kim so hyun, harus menghadapi sesuatu yang bahkan tak pernah ia pikirkan dalam mimpi terli...