Chapter 15

210 30 3
                                    

Lee chi hoon memasuki rumah sakit dengan tertatih tatih, hingga belum sampai di ruang UGD Chi hoon yang sudah tak kuasa menahan rasa sakit, terjatuh pingsan.

.

.

"So... Hyun," rintih Chi hoon dengan matanya yang masih terpejam, ia kini terbaring disalah satu ranjang rumah sakit. Perawat yang sedang memeriksa infusnya pun mendekat "Tenang Tuan" ucap perawat tersebut pada Chi hoon, yang tampak resah dalam tidurnya.

Mendengar suara perawat, membuat Chi hoon terbangun. Matanya membelalak panik. "Kim so hyun, Aku harus memberi tahu So hyun," ucap Chi hoon.

"Tenang tuan, anda harus tenang." ucap Perawat panik, melihat kegusaran pasiennya, yang baru sadar itu.

"Tidak... tidak... telepon So hyun. Aku harus..." lalu ucapannya terhenti, seiring dengan kesadarannya yang kembali menghilang.

"Apa yang terjadi?" ucap dokter yang baru saja datang. Dokter itu memeriksa bahu Chi hoon yang kembali mengeluarkan darah, akibat pergerakkannya yang tadi sempat tak terkendali.

"Dia sempat berontak dan membicarakan tentang So hyun" ucap Perawat.

"Mungkin dia istrinya. Apakah kita punya informasi tentangnya?" tanya dokter

"Tidak. Dia tidak memiliki dompet, ponsel, uang. Bahkan Dia kemari menggunakan piyama." ucap Perawat.

"Apa menurutmu istrinya, So hyun yang menembaknya?" tanya Dokter

"Mungkin perampok. Aku tidak tahu." ucap Perawat itu.

"Sampai kita tahu lebih lanjut, kita tidak akan memberikan informasi apapun pada siapapun kecuali polisi," ucap Dokter itu.

"Ya, Polisi dalam perjalanan kesini," ucap Perawat itu.

.

.

~ ~ ~ ~

.

Dirumahnya, So hyun menemukan sebuah note di ruang tamunya. Ternyata Bomi meninggalkan sebuah pesan, jika kamarnya telah selesai di renovasi. So hyun memasuki kamarnya dengan antusias, ia begitu senang. Ia berkeliling memperhatikan setiap hal baru dikamarnya. Lalu ia berbaring dan mengejamkan matanya, namun kesenangannya terganggu ketika ponselnya berdering

Ternyata Lee chi hoon yang menelepon.

"Kim so hyun?"

"Chi hoon Oppa, Apa kau baik-baik saja?" Tanya So hyun.

"Bisakah kamu menanyakan hal yang lebih sederhana?"

"Kenapa? ada apa?" tanya So hyun, menyadari ada sesuatu yang tidak beres.

"um...um.." Chi hoon tampak kesulitan menjelaskan situasi yang sedang menimpanya.

"Chi hoon Oppa, Ada apa? Katakan padaku" ujar So hyun, tak sabar.

"Aku dirumah sakit. Aku ditembak" Chi hoon akhirnya menjelaskan situasi sebenarnya.

Terjadi keheningan sesaat.

"APA? BAGAIMANA? KAPAN? Bagaimana keadaan Oppa sekarang?" Tanya So hyun bertubi-tubi, ia sungguh terkejut mendengar perkataan Chi hoon.

Hati Chi hoon berdesir senang, jelas menangkap kekhawatiran So hyun padanya "Aku baik-baik saja, aku hanya lemas karena kehilangan banyak darah. Dengarkan aku, aku harus bicara padamu secara langsung. Ini sangat penting. Kapan aku bisa menemuimu?" ucap Chi hoon tegas, menyadari situasi yang sedang terjadi.

"Oppa dimana? aku akan menemuimu." ucap So hyun, kekhawatiran menyelimutinya.

"Tidak, lebih baik aku yang menemuimu. Aku berada di pulau. Lebih aman disana. Aku akan mencoba untuk keluar dari rumah sakit besok," ujar Chi hoon.

ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang