Chapter 12

193 31 2
                                    

"Aku akan membunuhnya" ucap Minho, tak terbantahkan.

"APA? TIDAK! Apa kamu sudah gila? Aku pikir kamu mencintainya" Chi hoon sudah tak bisa menyembunyikan perasaannya lagi.

"Aku mencintainya. SANGAT MENCINTAINYA!. TAPI DIA SUDAH DINODAI OLEH KAKAKKU SENDIRI." Ucap Minho dengan suaranya yang meninggi, diliputi kemarahan.

"Jadi... sekarang dia harus pergi... seperti mantan kekasihnya yang menyedihkan itu. Apa kau tahu hyung? So hyun mengetahui bahwa mantannya itu berselingkuh dan itu membuat So hyun menangis" ucap Minho, dengan nada yang secara mengejutkan sudah kembali tenang, namun menakutkan.

"Kapan?" tanya Chi hoon.

"PADA MALAM AKU MEMBUNUHNYA" bentak Minho.

Chi hoon kembali dikejutkan dengan ucapan adiknya itu. "MINHO!! Hentikan ini. Ini sudah keterlaluan"

"Jadi itu alasan mengapa kau bermain-main dengan gadisku, hyung?" tanya Minho, yang sudah menyadari tujuan kakaknya mendekati So hyun, lalu ia kembali menodongkan pistolnya pada Chi hoon.

"Gadismu? GADISMU?" ulang Chi hoon, benar-benar tak percaya dengan sikap Minho kini.

"Kau sudah terobsesi dengannya sejak berusia 13 tahun, tapi saat itu kau tidak bertindak. Kau tidak berbuat apa-apa!. Kau mengikutinya bersekolah di tempat yang sama, bahkan hingga Universitas yang sama dengannya!. Tapi kau belum juga mengambil langkah untuk mendekatinya. Kau lemah. Kau selalu lemah, menyedihkan dan pecundang!. Jadi, YA!. Aku bermain-main dengan 'gadismu'." Ucap Chi hoon penuh ejekan untuk Minho.

Amarah Minho sudah tak bisa dikendalikan, ia mengayunkan tangannya, meninju rahang kakaknya itu dan tentu saja Chi hoon tak tinggal diam, ia membalasnya. Hingga pergelutan keduanya tak bisa lagi dihindarkan, hingga diakhiri dengan Minho yang tak sadarkan diri

Flashback, 13 tahun yang lalu.....

"So hyun" panggil Minho, So hyun kecil pun memalingkan wajahnya dan tersenyum. "Apa kau mengingatku?" tanya Minho. So hyun mengerutkan alisnya, mencoba mengingat siapa orang yang menyapanya itu.

"Apa yang kau lakukan disini, cupu!" ucap seorang gadis pada Minho. So hyun dan Minho menolehkan pandangannya pada 3 orang gadis yang tengah berjalan mendekati So hyun.

"Hey. So hyun, kamu nanti akan kepesta?" tanya salah satu gadis.

"Ya, kenapa tidak?. Aku akan pulang dan segera berganti pakaian" ucap So hyun dengan ceria.

"Oh, bagus!. Aku juga akan datang. Bisa aku ikut berganti pakaian dirumahmu?" tanya gadis itu.

"Tentu saja boleh" jawab So hyun, dengan senyumnya yang tampak menawan.

"Kenapa kamu masih disini, cupu?" gadis itu kembali mengalihkan perhatiannya pada Minho.

Di sekolah, Minho selalu dipanggil cupu oleh semua orang, hingga sepertinya tak ada yang tahu bahwa namanya adalah Minho. Minho dengan penampilannya yang dinilai cupu, selalu menggunakan kemeja yang dimasukkan ke dalam celananya, menggunakan kacamata berlensa tebal, ditambah dengan potongan rambut bermodel seperti mangkuk.

"So hyun, aku akan menemuimu di pesta nanti" ucap Minho pada So hyun, mengabaikan 3 gadis yang tampak berdandan berlebihan dibanding usianya itu. So hyun pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya pada Minho. Walaupun ia tidak mengenal Minho, So hyun akan bersikap sopan. Lagi pula So hyun menilai jika Minho adalah orang yang baik.

Mendengar ucapan Minho, seketika membuat 3 gadis itu tertawa. "Apa kau mengenalnya So hyun?" tanya salah satu gadis yang sudah berhenti tertawa itu.

So hyun hanya bisa terdiam, ia tidak bisa menjawab. Karena ia benar-benar tidak ingat, kapan ia bertemu dan berkenalan dengan laki-laki yang seringkali dipanggil cupu itu. Karena sepertinya, laki-laki itu mengesankan bahwa keduanya pernah berkenalan atau setidaknya berinteraksi dengan So hyun.

ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang