Chapter 4

375 52 6
                                    

"Jadi, Tuan Choi Minho itu menyiapkan ini semua untuk sahabatnya. Sahabatnya itu yang akan melamar kekasihnya dan tak perlu khawatir, kekasihnya itu perempuan" ucap Shin ae, meledek pemikiran So hyun tadi.

Kini So hyun kini menatap Shin ae dengan tajam "Salah siapa aku jadi salah paham begini?" ucap So hyun, menyalahkan Shin ae yang tidak memberitahukan info lengkap mengenai kliennya. Shin ae lalu memamerkan senyumnya, "iya... iya... salahku" ucapnya, tak ingin membangkitkan kemarahan bosnya itu.

So hyun lalu kembali mengarahkan pandangannya pada meja tempat kliennya dan sahabatnya duduk, mereka terlihat sedang berbincang dengan akrabnya. Sesekali mereka juga tampak tertawa. Lalu tak berapa lama sahabat Minho itu berdiri dari duduknya, So hyun kemudian berfikir bahwa kekasihnya telah tiba.

So hyun mengalihkan pandangannya pada pintu masuk, benar saja seorang perempuan memasuki restoran. Perempuan itu lalu mendekati meja, sahabat Minho itu berdiri dan kemudian merangkul pinggang perempuan itu dengan mesranya.

"oooh, lihat pasangan manis itu" ucap Shin ae dengan matanya yang berbinar. So hyun pun mengembangkan senyumnya, ia senang melihat pemandangan romantis di hadapannya. "Ya, kamu benar. Mereka terlihat bahagia." Ucap So hyun.

So hyun dan Shin ae kemudian mencoba mendengarkan apa yang mereka bicarakan. "Minho, perkenalkan ini kekasihku" ucap sahabat Minho itu. Kemudian Minho berdiri dan membalikkan badannya untuk melihat ke arah sepasang kekasih itu.

Senyum di wajah perempuan itu luntur, berganti dengan kemarahan "KAU" ucapnya, menunjuk pada Minho yang telah berdiri menghadap padanya. Minho sendiri nampak terkejut melihat siapa kekasih sahabatnya itu.

Lalu terlihat perempuan itu berbalik dan meninggalkan restoran dengan tergesa-gesa. Sahabat Minho terlihat sangat bingung dengan situasi itu, "Aku tunggu penjelasanmu" ucapnya pada Minho. Lalu ia berlari keluar restoran, mengejar kekasihnya itu.

Choi Minho terlihat terdiam lalu mendudukkan kembali dirinya di kursi, ia terlihat dan memejamkan matanya dan menghela nafasnya panjang.

So hyun dan Shin ae yang sendari tadi mengawasi tentu saja sama terkejutnya. "kamu masih merekamnya?" tanya So hyun, Shin ae mengangguk. "Hentikan itu, aku akan berbicara padanya" ucap So hyun.

So hyun kemudian mendekati Choi Minho yang terlihat termenung "Choi Minho-ssi, maaf atas apa yang terjadi" ucap So hyun turut prihatin, walau ia tak mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi. Choi minho tampak cukup terkejut melihat So hyun yang sudah duduk di hadapannya.

"Tidak papa... Tidak papa... sungguh" ucap Choi Minho. "Hal-hal tak terduga seringkali datang secara mengejutkan" ucap So hyun, mencoba mengurangi kekhawatiran yang pastinya kini sedang Minho rasakan.

"Ya, sungguh mengejutkan mengetahui bahwa kekasih sahabatku adalah orang yang pernah aku tolak. Sepertinya ia masih dendam padaku. Jika tahu kedatanganku justru menghancurkan rencana sahabatku, aku tentu tak akan datang" ucap Choi Minho, menjelaskan situasi yang baru saja terjadi tadi.

"Minho-ssi benar-benar sahabat yang baik." Ucap So hyun, sembari tersenyum. Minho yang mendengar itu kemudian menatap mata So hyun lalu tersenyum. "Jangan khawatir, aku akan mengembalikan uang Minho-ssi" ucap So hyun.

"Tidak perlu, kau sudah melakukan bagianmu dengan luar biasa" ucap Choi Minho, menolak. "Baiklah, terimakasih. Semua akan baik-baik saja" ucap So hyun, kembali meyakinkan Minho. "Terima kasih So hyun-ssi, kata-katamu sangat membantu. Baiklah aku harus pergi dan menyelesaikan kekacauan yang baru saja terjadi" ucap Choi Minho.

So hyun menganggukkan kepalanya. "Terimakasih untuk semuanya. sampai jumpa" ucap Choi Minho yang telah berdiri, ia lalu pergi.


~ ~ ~ ~


ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang