Chapter 21 (END)

348 35 3
                                    

Jarum jam yang berlalu tiap detiknya, semakin membuat detak jantung Myung Soo berdetak begitu cepat dan tak beraturan. Berulang kali ia melihat pintu Emergency Room, berharap akan ada seseorang yang akan keluar dan segera memberikan kabar baik padanya...

"Myung Soo....." sebuah sentuhan pada bahunya juga tak membuatnya menoleh,

"Gantilah dulu pakaianmu," ucap Sung Gyu, melihat pakaian Myung Soo yang basah dan penuh noda darah, namun Myung Soo tak juga bergeming, membuat Sung Gyu menyadari jika Myung Soo tak memperdulikan hal lain, selain seseorang yang sedang ada didalam Emergency Room itu.

"Gantilah pakaianmu, apa yang akan So Hyun pikirkan dan rasakan saat membuka mata dan yang ia lihat adalah penampilanmu yang seperti ini?" Sung Gyu yakin kalimatnya itu akan membuat Myung Soo bereaksi dan benar saja, dengan cepat Myung Soo bangkit.

Sekembalinya Myung Soo yang telah berganti pakaian itu bertepatan dengan keluarnya seorang dokter dari Emergency Room, dengan langkah yang dipercepat Myung Soo mendatangi dokter tersebut.

"Bagaimana keadaan So Hyun?" tanya Myung Soo cepat.

"Pasien kehilangan banyak darah, syukurlah Pasien dibawa kemari sebelum terlambat, sehingga Pasien dapat bertahan. Untuk saat ini Pasien belum sadarkan diri dan masih perlu di pantau secara intensif." Jelas sang Dokter, membuat Myung Soo menghembuskan nafasnya lega.

"Apa saya dapat menemuinya?" tanya Myung Soo

"Setelah kami pindahkan pasien ke ruang perawatan, Anda bisa menemuinya," Sang Dokter berkata dengan senyum yang menenangkan.

.

.

.

.

Myung Soo menggenggam tangan So Hyun yang nampak masih betah untuk memejamkan matanya, ia melihat pergelangan tangan So Hyun yang diperban. Luka itu telah menjadi bukti nyata bahwa ia hampir saja kehilangan So Hyun untuk selamanya.

Myung Soo sungguh tak ingin membayangkan hal itu, ia tak akan sanggup jika hal itu benar-benar terjadi. Saat ia melihat So Hyun yang terendam di bak dengan penuh darah, sesaat membuat Myung Soo merasa jiwanya bahkan hampir meninggalkan raganya.

Melihat So Hyun yang saat ini berada dihadapannya, benar-benar membuatnya mengucap syukur berulang kali. Satu janji ia ucapkan dalam hati, janji yang akan dengan segera ia laksanakan ketika So Hyun membuka matanya. Setelah So Hyun telah pulih sepenuhnya.

Sebuah pergerakan tangan, dan erangan dari So Hyun membuat Myung Soo terperanjat. Ia dapat melihat So Hyun yang secara perlahan mulai membuka matanya. Setelah menyesuaikan cahaya, So Hyun pun pada akhirnya membalas tatapan mata Myung Soo.

"Oppa..." panggil So Hyun, dengan suara yang masih terdengar serak, ditambah tangis yang tampak mulai menguasai So Hyun. Mata Myung Soo pun tak dapat berbohong, beberapa tetes air lolos dari matanya. Merasa bersyukur karena So Hyun dapat selamat.

"Aku disini, aku ada disini sayang," ucap Myung Soo dengan suara bergetar.

So Hyun pun terduduk dan dengan cepat memeluk Myung Soo erat, menyalurkan segala perasaan yang menerpanya. "Aku.... ta... kut... Oppa," ucap So Hyun disertai isakkannya.

Myung Soo mengelus punggung So Hyun, "Sudah aman sayang, sudah aman. Aku akan melindungimu," Myung Soo melonggarkan pelukkannya, ia menatap kedua mata So Hyun yang berair, "Aku akan selalu melindungimu,"

.

.

.

.

ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang