Chapter 5

1.4K 73 11
                                    

"Gelap." Kataku.

Aku sudah membuka mata namun yang aku lihat hanyalah kegelapan, sudah beberapa kali aku memejamkan mata berharap aku bisa melihat hal lain selain kegelapan, namun saat aku membukanya tetap tidak ada yang berubah.

"Ah, iya, aku sudah mati." Gumamku.

Aku sama sekali tidak tahu di mana aku sekarang, karena yang di sini hanya ada kegelapan, jadi aku pikir ini alam kematian, semuanya kegelapan ini mungkin. aku juga tidak merasakan tubuhku sendiri, sama sekali tidak ada, seperti seluruh tubuhku sudah menghilang. Yang aku bisa lakukan hanya diam sambil bergumam.

"Untuk perempuan cantik, dia memiliki pemikiran yang mengerikan." Gumamku memikirkan Azalia.

Dalam kegelapan ini aku tidak melakukan apa-apa, kecuali melamun, memikirkan bagaimana orang sepertiku bisa melakukan hal nekat seperti itu, padahal kalau di pikir-pikir, kenapa aku tidak menunggu di bawah saja, bersiap menagkap Azalia, atau mungkin berteriak minta tolong, pasti akan lebih mudah.

"Hiks...kenapa?...hiks..."

Entah itu hanya ilusi atau pikiranku saja, di dalam kegelapan ini aku mendengar suara tangis, dari suaranya, sepertinya seorang perempuan.

"Harusnya...hiks... aku saja yang mati... hiks... tapi... kenapa? Kenapa...?"

Mendengar suara tangis di dalam kegelapan seperti ini membuatku sedikit merinding. terasa seluruh bulukuduku berdiri setiap kali mendengar suara tangisan itu.

Namun sesaat, aku mulai merasakan sesuatu, aneh, tubuhku mulai merasakan sakit, di bagian kaki, tangan, punggung, hampir semua tubuhku terasa sakit.

Merasakan sakit di seluruh tubuh, membuatku ingin mencoba menggerakan sesuatu, aku coba menggerakan jemariku, dan ternya bisa, aku merasakan bisa merasakan jariku bergerak. Aku mulai merasakan sensasi yang lain, benar, tubuhku tergeletak, mungkin diatas tanah atau aspal yang berpasir. Aku pingsan.

aku mencoba membuka mata, terasa sangat berat saat membukanya, tapi aku juga ingin tahu siapa perempuan yang menangis itu. Juga apa yang sebenarnya terjadi.

Pada awal aku membuka mata, semunya terlihat tidak jelas, seperti kau memakai kacamata minus atau plus, padahal penglihatanmu normal. aku coba mengedip beberapa kali, dan mulai terlihat, seorang perempuan menagis sambil memeluk tubuhku yang tergeletak.

Perempuan itu menagis sangat sedih, tangisannya seperti seorang yang kehilangan sesuatu paling berharga dalam hidupnya, aku mencoba menggerakan tangan kananku, rasanya sangat menyakitkan saat aku menggerakanna, aku gerakan keatas lalu aku jatuhkan begitu saja kekepala perempuan itu.

Perempuan yang menagis itu kaget, tangisannya berhenti ketika mengetahui ada sesuatu yang meyentuh kepalanya, dia lalu menoleh kearahku dengan wajah yang sangat sedih itu, air mata membasahi seluruh wajahnya, dia menatapku tidak percaya.

Sudah aku duga, dia Azalia, menatapku sama seperti pertama kali bertemu, tatapan orang pertama kali melihat hantu.

"Aa...aaaa...huaaa...!!!" Azalia langsung memelukku, kembali menangisnya, kali ini semakin keras.

Aku palingkan padanganku keatas. Malam ini langit di penuhi dengan binatang, aku menatap deburan bintang itu sangat indah, seluruh tubuhku terasa sakit, suara tangis Azalia memecah kesunyian malam di halaman sekolah. Ternyata aku masih hidup.

"Ohh...ternyata sudah sadar."

Mendengar suara itu, mataku membesar, entah dari mana suara itu berasal. aku coba melirik kanan dan kiri mencari sumber suara itu, namun tidak menemukan siap-siap.

Magic Love Story : Lost Legendary Weapon Vol 1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang