Chapter 13

824 59 2
                                    

Akhirnya kami keluar dari halaman Academy, kami keluar melewati pintu gerbang utama Academy menuju pusat kota, kalau di sini jarak tempuh seluruh tempat dari dan ke kota dapat di tempuh dengan hanya berjalan kaki atau menggunakan transpotasi umum.

Kami memilih berjalan karena ingin menikmati pemandangan. Aku juga sudah menanyakan beberapa hal pada Frez mengenai kota dan seluruh tempat yang ada di sini. Dari cerita yang aku dengar, kota dan seluruh tempat yang ada di sini adalah buatan dan memang benar adanya tempat kota ini melayang di langit.

Kota ini memiliki sejarah panjang hingga bisa menjadi seperti ini, kalau aku singkat dulu kota ini sama seperti kota pada umumnya, di atas tanah dan banyak lalu lalang kendaraan, namun ada sebuah tragedi yang memaksa manusia pergi dari permukaan bumi, sudah jelas karena adanya monster itu. Karena itulah manusia yang bertahan membuat kota melayang.

Aku belum menayakan tentang sihir karena itu pasti lebih rumit lagi untuk di jelaskan, terlebih lagi kami di sini hanya ingin jalan – jalan menikmati penanangan di dunia ini, bukan ingin mendalami atau bahkan tinggal di dunia ini.

"Jadi kita mau kemana?" Tanyaku sembari berjalan.

"Hmmm...bagaimana kalau makan?" Jawab Frez santai.

Untuk sesaat aku berfikir kalau sifat Frez berubah lagi, dari cara dia menjawab pertanyaanku sangat berbeda dari biasanya, tapi untuk sekarang aku tidak terlalu memperdulikannya.

Aku menoleh kearah Azalia di sampingku. "Bagaimana? Apa kamu setuju?" Tanyaku pada Azalia.

Azalia menoleh kerahaku dengan wajah yang sangat senang, sangat berbeda dengan biasanya yang selalu menunduk, kali ini dia sangat antusias dengan perjalanan ini, sejak tadi di terus melihat kesegala arah, menikmati pemandangan yang belum pernah dia lihat. Aku berfikir kemana dia yang tadi pingsan.

"Ada apa?" Tanya Azalia.

"Makan?" Kataku singkat.

Azalia langsung mengangguk, kali ini Azalia terlihat seperti perempuan biasa, sejenak aku merasa senang melihat Azalia yang sekarang.

"Baiklah, kalian berdua pegang tanganku. Kita akan pergi." Kata Frez berhenti berjalan.

Aku paham dengan apa yang ingin di lakukan Frez dan langsung menolak melakukan perintah Frez, berbeda dengan Azalia yang dengan cepat memegang tangan kiri Frez.

"Hey apa kau tidak dengar!" Tegur Frez.

"Aku di sini ingin jalan – jalan sambil menikmati pemandangan, kalau kamu menggunakan sihir teleportasi maka jalan – jalan ini akan sia – sai." Kataku santai.

"Hmmm...benar juga, baiklah." Jawab Frez.

Akhirnya Frez tidak jadi menggunakan sihir teleoprtasi. Di perjalanan kami tidak bayak bicara satu sama lain, sama dengan Azalia, aku menikmati pemandangan yang ada di kota ini, semua terlihat luar biasa. Kami berjalan di atas terotoar yang harusnya di gunakan untuk kendaraan bermotor, sangat lebar dan panjang.

Selain kami, banyak orang yang juga sedang berjalan santai bahkan ada yang mekalukan piknik di tengah jalan. Di dunia ini jalan selebar ini adalah ruang umum untuk pejalan kaki, lalu kemana transpotasi umum dan kendaraan lainnya, jawabannya di atas kepala kami.

Di sini tidak ada namanya kendaraan pribadi, yang ada hanya kendaraan umum, karena kendaraan di sini tidak menggunakan roda melainkan sebuah pesawat mini. Jadi jika semua orang punya satu kendaraan maka akan banyak kecelakaan yang terjadi di langit.

Aku tidak tahu apa namanya jadi aku menamainya seperti itu, yang jelas benda itu terbang kesana kemari membawa penumpang, lalu akan turun di sebuah terminal untuk menurunkan dan menaikan penumpang.

Magic Love Story : Lost Legendary Weapon Vol 1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang