=Bima=
Namaku Bima Rohan, anak kelas 1 SMA biasa dan tidak ada yang menarik dari diriku, ngomong-ngomong soal pacaran, aku sejak lahir di dunia hingga tiga bulan masuk SMA, belum punya atau bahkan belum pernah pacar.
Bukan bermaksud menyombongkan diri atau menawarkan diri. hanya saja tidak ada yang menarik perhatianku, kalau bisa dibilang semua perempuan dimataku sama saja, tidak cantik dan tidak juga jelek. Semua aku lihat sama. Kecuali ibuku.
"Aku bingung denganmu, kau ini punya selera yang tinggi sangat atau memang tidak tertarik dengan perempuan? Atau mungkin kamu..." Rio mulai membuka percakapan.
Saat ini aku dan Rio berada dikantin sekolah, bukan karena jam istirahat melainkan jam kosong, dari yang aku dengar, guru mata pelajaran Fisika menghadiri rapat besar, jadi kami memanfaatkan waktu luang untuk jajan dikantin.
"Aku tidak punya selera yang tinggi, bukannya aku tidak tertarik pada perempuan, hanya tidak ada yang menarik saja dan juga aku normal." Balasku sambil membuka bungkus makanan.
"Itu sama saja, kamu bahkan mengatakan kalau idola kelas 1 itu biasa saja, itu sangat aneh, benar-benar aneh!" Rio mengerutkan dahinya.
Mungkin memang aneh bagi kalian, tapi menurutku memang biasa saja. Azalia Pramurti, kelas 1 sama sepertiku dan Rio, dari rumor yang beredar dia adalah perempuan tercantik di kelas 1, bahkan ada yang bilang tercantik di sekolah.
Kenapa aku bisa mengatakan Azalia biasa saja, karena ya memang biasa saja. Memang dia memiliki wajah yang sangat cantik dengan rambut hitam panjang, sebagian di ikat ekor kuda.
Memang Azalia cantik tapi jujur saja, itu biasa saja, kecantikan bukanlah segalanya, secantik apapun dirimu akan kalah dengan yang disayangngi, karena cantik hanya dari luar, kalau sayang sudah dari hati.
Aku dan Rio memanfaatkan jam kosong untuk jajan di kantin, karena saat jam istirahat, kantin sangat ramai bahkan banyak yang tidak kebagian tempat duduk, ditambah lagi jam istirahat hanya 30 menit.
Diselasala obrolan kami, terdengar suara ribut disebelah utara kantin, kalau tidak salah area gedung anak kelas 2, tanpa menunngu 30 detik Rio sudah berlari kearah keramaian, memang anak itu diselimuti rasa penasaran.
Aku masih asik dengan jajanku tapi sepertinya ada yang menarik disana, segera aku habiskan lalu beranjak dari kursi kantin menuju tempat keramaian.
Belum sampai disana kerumunan siswa sudah mememuhi halaman kelas 2, saat hampir sampai kerumunan sudah mulai besisik, tapi ada yang aneh.
Aku berhenti sebentar memperhatikan kerumunan siswa, sepertinya aku tahu pemicu keributan ini hanya dengan melihat keadaan ini, yap, pernyataan cinta alias nembak.
Kebanyakan yang ada disini adalah siswa laki-laki, padahal jumlah siswa laki-laki di SMA kurang dari setengah dari siswa perempuan, alasannya simple, siswa perempuan pastilah iri dengan Azalia karena kepopulerannya, jadi banyak yang tidak ingin melihat, kalau siswa laki-laki pastilah ingin melihat apakah diterima atau ditolak.
Karena sudah tahu akar dari keributan ini, aku putuskan kembali kekelas saja, lagi pula sebentar lagi akan ganti jam pelajaran, di tambah lagi hal seperti ini juga tidak menarik bagiku, aku mengira ada hal menarik seperti melihat pertunjukkan adu pukul antara siswa kelas 2 atau kelas 2 VS kelas 3.
Dengan malas aku berjalan menaiki anak tangga, kembali terdengar suara ribut dari kerumunan siswa, aku menegok kebelakang melihat dua siswa ditengah kerumunan, dan yang berambut hitam panjang itu pasti Azalia.
Namun aku melihat sesuatu yang aneh, dia menunduk didepan siswa yang menembakknya, kalau dilihat dari keadaannya, sudah dipastikan Azalia menagkis tembakan cinta siswa kelas 2 itu tanpa memberi bekas apapun.
![](https://img.wattpad.com/cover/158387606-288-k862865.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Love Story : Lost Legendary Weapon Vol 1 (END)
FantasíaMasa SMA, masa yang sangat dinatikan oleh semua orang yang baru memasuki kehidupan. Katanya masa SMA adalah masa paling indah yang pernah dialami oleh setiap orang, baik itu hal yang menyenagkan, menyedihkan, mengharukan, semua itu dikatakan masa pa...