Chapter 9

287 20 1
                                    


WAVERLY BELL

Aku bisa merasakan seseorang menciumi lenganku dan menjilatnya kecil. Lalu ia mulai menggigiti bibirku dan menciumi leherku. Aku tahu ini Justin namun aku benar-benar mengantuk.

"Wake up, baby." Aku membuka dan memicingkan mataku melihat Justin yang tersenyum. Lama-lama aku tertular dan mengangkat kedua tanganku untuk memeluknya. Justin membenamkan wajahnya di leherku saat semua pemikiran masuk ke otakku.

Aku sudah menjadi anggota Tommy dan Kevin.

Aku tidak tahu dimana harddisk itu berada dan aku yakin ini ada hubungannya dengan Justin. Jika ingin munafik, aku belum mencintai Justin namun aku menyukainya. Tommy dan Kevin tidak mengatakan apapun tentang Justin atau keluarga Harrison.

Aku hanya memutuskan untuk mengikuti mereka.

Untuk enam hari tidak bertemu dengan Justin memang membuatku tersiksa. Aku tak tahu mengapa, aku hanya tidak bisa membencinya. Bisa dikatakan, aku sudah bergantung kepadanya. Aku tersenyum ketika Justin mengangkat tubuhku dan membawaku ke halaman belakang.

"Aku ingin berenang." Mataku melebar saat Justin melemparku ke dalam kolam. Aku tertawa dan melihatnya membuka kaus dan melompat ke dalam kolam.

Justin menarik tubuhku dan memelukku erat.

"No bra, eh?" Wajahku memerah. Justin tertawa dan berenang meninggalkanku.

"Justin! Aku tidak suka berenang menggunakan baju seperti ini!" rengekku manja. Justin tertawa dan menyentuh tubuhku.

"Buka saja." Ledek Justin dan kembali berenang meninggalkanku. Aku merengut lalu tersenyum.

"Mengapa tidak?" tantangku dan berniat membuka bajuku saat Justin memelukku dari belakang.

"Please, don't baby." Aku mengernyit heran.

"Mengapa? Kau sudah biasa melihat tubuh Megan dan Lexi." Ucapku keras.

"Wave, kau lebih berharga dibanding mereka, oke?" Justin berdiri di depanku dan menangkup kedua wajahku."Please don't mad at me, baby." Justin mencium bibirku dan kembali menatapku. Aku masih diam saat Justin mencium mata, hidung, kening, dagu dan kemudian leherku.

"Hahaha. Baiklah, Justin." Ledekku dan memeluknya.

"Aku sudah merasa segar dan sebaiknya kita sarapan." Ucapnya dan menarikku.

"Aku bahkan tidak mendapat kesempatan untuk berenang."

"Hari ini aku libur hanya untuk dirimu, oke? Kita akan berjalan-jalan dan bermain bersama." Justin naik ke kamarnya dalam keadaan basah dan aku mengikutinya. Ia membuka lemarinya dan aku segera memutar tubuhnya dan mencium bibirnya dalam.

Aku tahu Justin cukup terkejut dan ia meremas pinggulku. Aku turun menciumi dada telanjangnya saat ia mendorongku.

"Wave, hentikan." Aku melepaskan ciumanku lalu tertawa.

"Kau menyukainya." Justin ikut tertawa dan mengangguk.

"Aku selalu menyukai sentuhanmu." Aku bertepuk tangan dan masuk ke kamar mandi.

"Aku ingin mandi duluan."

"Aku akan mandi dibawah." Balas Justin dan aku tahu ia mulai turun.

Apakah Justin akan marah jika aku mengatakan bahwa aku seorang pembunuh bayaran? Baiklah, alasan sebenarnya karena aku juga bingung bagaimana ibu Tommy dan Kevin mengenalku. Aku tipe gadis yang mudah penasaran dan pemberani. Aku memiliki kepercayaan diri yang luar biasa dan...entahlah.

The Electric Trilogy: Electric SweetnessWhere stories live. Discover now