WAVERLY BELL
Aku melirik jam tanganku dan sekarang baru pukul enam dan Tommy mengatakan bahwa kami akan berangkat pada pukul sembilan. Apa yang harus aku lakukan tiga jam kedepan?
Aku menghempaskan tubuhku di atas kasur. Aku sudah menyusun semua baju yang kubawa untuk pergi ke Italia. Tidak banyak. Hanya beberapa saja. Aku memejamkan mata dan berpikir. Tommy dan Kevin menginginkan sesuatu dariku. Apakah itu berarti ada hubungan dengan Ayah dan kakak laki-lakiku?
Karena, aku tahu apa pekerjaan Ayahku dulu.
Aku menyentuh dadaku saat rasa sakit itu kembali menghampiri. Aku tidak pernah sama lagi karena mereka berdua. Mereka membuat Ibu menjadi cacat. Ibuku yang cacat karena menyelamatkanku. Aku ingat bahwa kami memang tinggal di sebuah rumah yang megah dan besar. Banyak sekali pembantu dan tukang kebun untuk merawat rumah kami.
Tapi semua berubah. Aku lahir di Las Vegas. Aku hidup sangat bahagia. Aku benar-benar menyukai hidupku dan merasa bahwa aku sangat beruntung. Aku sangat dekat dengan keluargaku. Terlebih Ayah dan kakak laki-lakiku. Mereka sangat menyayangiku.
Aku masih bisa mengingat dengan jelas bagaimana mereka menggendongku, mengajakku bermain, tertawa kepadaku, mengelus rambutku dan semacamnya. Namun, semua berubah ketika aku berumur sebelas tahun.
Air mataku mengalir.
Aku sangat membutuhkan Justin saat ini. Aku membutuhkan dirinya. Namun, aku tidak ingin menghubunginya. Aku tahu ia masih belum bisa menerima kenyataan bahwa aku akan meninggalkannnya untuk beberapa hari kedepan. Aku berpikir bahwa setidaknya pacarku bisa bersikap lebih dewasa dan berpikir panjang mengenai hal ini. Namun, secara kasar, Justin benar-benar sangat kekanak-kanakkan dan itu membuatku sebal.
Seharusnya, aku lah yang berada di posisi itu mengingat usiaku yang baru menginjak delapan belas dan memiliki seorang kekasih berusia dua puluh enam. Berbeda delapan tahun adalah hubungan yang rumit jika tidak ada kepercayaan. Dan, aku belum mendapat itu dari Justin. Ia masih ragu dan tidak percaya kepadaku.
Ia bahkan tidak menghubungiku hingga detik ini!
Lihat betapa childish-nya dia? Aku memejamkan mataku dengan perasaan kesal yang menyelimuti seluruh perasaanku. Jika Tommy dan Kevin langsung membawaku beraksi nanti, aku bisa langsung membunuh enam orang dalam empat kali tembak. Sekian dan terima kasih untuk Justin—karena ia telah membuatku kesal.
Aku rasa sebaiknya aku ke rumah Tommy dan Kevin. Aku mengambil ranselku dan turun ke bawah. Aku sudah meminta izinku dan berkata bahwa aku memiliki perjalanan ke luar kota bersama perusahaan tempatku bekerja yang dimana itu adalah kebohongan telak. Karena, jika aku mengatakan bahwa aku akan menginap di rumah teman, itu akan menjadi semakin buruk. Ibuku tahu bahwa aku tidak memiliki seorang teman. Dan, pilihan untuk mengatakan bahwa aku adalah seorang pembunuh bayaran, akan membuatnya mendapat serangan jantung tiba-tiba.
YOU ARE READING
The Electric Trilogy: Electric Sweetness
ActionWaverly Bell merupakan gadis manis berambut hitam panjang dan memiliki garis wajah yang keras. Cantik dan sulit didekati. Tak ada yang mengenalnya. Sebaliknya, tak ada yang tak mengenalnya. Gadis itu adalah sesuatu yang mengejutkan. Sesuatu yang san...