31

85 18 8
                                    

Apakah ada yang lebih mengejutkan dari munculnya part ini?

****

Christian ingat saat ia tengah menunggu Lusi selesai dengan pekerjaannya dua minggu lalu, pria itu sempat mengelilingi bagian luar laboratorium untuk memahami tata letak bangunan dan segala strukturnya. Dia juga pernah berbicara dengan penjaga belakang, apakah ada bagian-bagian tersembunyi dari tempat ini atau tidak. Dan Christian juga pernah memantau sendiri bagaimana aktivitas laboratorium di malam hari, mulai dari kapan para penjaga bertukar posisi untuk keliling, atau memastikan di mana tempat bersembunyi itu berakhir.

Hingga akhirnya malam ini Christian benar-benar ada di muara dari tempat tersembunyi itu; saluran air di bawah jalan raya. Berbekal informasi-informasi yang telah ia dapat tersebut, Christian akan mulai menjalankan perintah dari Al-Ahgaff bersama dengan teman-teman satu kelompoknya.

Sebelumnya mereka sudah berunding mengenai siapa yang akan masuk melalui jalan pintas menuju ruangan alat-alat temuan para peneliti. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya mereka memutuskan untuk membawa Rapeeolen dan Arthur dalam misi jalur bawah. Sedangkan Douglas akan berpura-pura menjadi teknisi, dan Furoshi serta yang lainnya akan stand by di dalam mobil otonom milik Christian untuk memantau aktivitas di luar gedung, termasuk gerak-gerik yang dapat membahayakan rencana mereka.

Satu lompatan kecil Rapeeolen saat menuruni pijakan besi dinding saluran itu menandakan bahwa mereka bertiga sudah sepenuhnya berada di dalam saluran air. Mata Christian terus memperhatikan sekeliling tempat itu untuk menentukan ke arah mana mereka akan bergerak, sekaligus berkomentar bahwa saluran ini lebih mirip saluran anti banjir daripada hanya sekadar saluran air biasa. Tempatnya cukup luas, dan di dasarnya hanya ada air-air yang lebih terlihat seperti genangan kecil.

"Rape, seharusnya kita membuat markas di dalam sini. Tempat ini lebih luas," ucap Arthur.

"Tempat ini memang luas, tetapi apa kau nyaman tinggal di tempat penampungan air seperti ini?"

Arthur mengangkat kedua bahunya. "Setidaknya aku tidur terpisah dengan Douglas."

"Kita bergerak ke arah barat, di sana ada sebuah celah saluran yang letaknya dekat dengan gedung timur."

"Apa tujuan kita adalah gedung timur?"

"Ya, gedung timur adalah gedung yang digunakan peneliti untuk bekerja. Aku yakin di sana ada alat itu dan data-datanya."

"Lusi yang memberi tahumu?" tanya Arthur.

"Ya," balas Christian, "Ayo, jalan."

"Tunggu dulu!" sergah Rapeeolen. "Bagaimana kautahu kalau di sana adalah arah menuju gedung timur?"

Christian berkacak pinggang dan mengembuskan napas lelah, dia merasa lebih baik melakukan tugasnya sendirian jika teman-temannya ini hanya bisa mengulur-ulur waktu. "Aku hanya menggunakan nalar, dan keyakinan. Kalau kalian terus bertanya, pagi hari akan segera tiba."

Tepat setelah selesai mengatakan itu, Christian langsung berbalik badan dan berjalan sesegera mungkin hingga langkah kakinya, lalu cipratan air saat kakinya menginjak genangan kecil, semuanya menggema pelan di tempat itu. Arthur dan Rapeeolen dengan terpaksa mengikuti jejak Christian, berjalan perlahan-lahan, hingga setelah merasa tangan kanan Al-Ahgaff itu sudah jauh bermeter-meter di depannya, mereka berdua berlari-lari untuk memosisikan diri mereka satu langkah di belakang Christian.

"Jadi, setelah kita sudah berada di ujung saluran, bagaimana caranya kita masuk ke dalam?"

"Sekitar sepuluh meter dari sini, kita akan menemukan pijakan besi yang sama dengan yang kita lalui di saluran pertama tadi. Celah di atasnya akan terhubung dengan wilayah belakang laboratorium gedung timur. Kita akan masuk lewat pintu besi yang ada di sana."

Persona Non GrataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang